Christian Books

Senin, 13 Juni 2016

PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN BAGIAN III : LIMA-PERSEPULUHAN (50 %)

Dalam pelayanan di tahun 2002 sampai 2003, teman-teman sepelayanan yang ada di garis depan di Gereja Bethel Indonesia masih bergumul dengan masalah jemaat. Mereka menemukan jemaat, seorang ibu yang tidur di kandang kambing, lemas teman saya melihat keadaan itu.


Ibu manula tidur di kandang kambing

Rekan-rekan pelayanan yang lain menemukan suatu keluarga yang mempunyai bayi yang tujuh hari tidak diberi makan, hanya ditetesi air ke mulutnya, karena memang keluarga ini tidak memiliki makanan. Begitulah kondisi Tubuh Kristus atau gereja, bahkan sampai sekarang ini. Kondisi Indonesia dan masyarakat tetap bergumul dengan masalah ekonomi dan perjuangan hidup. Siapa yang harus disalahkan, akan mudah bila kita hanya mencaci keadaan tetapi tidak memiliki solusi.


Waktu itu saya masih berkerja sebagai IT Manager di perusahaan kargo Internasional di daerah Bandara Soekarno Hatta, perusahaan ini memiliki jaringan di 120 negara dan 510 kota, termasuk Fortune 500 companies (Pittston Company), dan aktif dalam pelayanan sebagai diaken dan pendeta pembantu, saya kemudian merenungkan masalah ini.



Firman Tuhan Yesus katakan di Yoh. 10:10b: Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Kemudian di Yesaya 60:1 dikatakan:Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.


Firman Tuhan berkata mengenai kelimpahan, dan Tubuh Kristus adalah gereja yang harus bangkit, tetapi bagaimana bisa bangkit kalau kaki Tubuh Kristus yang adalah gereja itu polio, kurus kering, bisulan, borokan sebelah, sementara yang sebelah sempurna, mulus, sehat dan berotot. Nyatalah segala kepapaan dan bentuk kemiskinan itu ada di sekitar kita, itulah gambaran Tubuh Kristus, masih ada ketimpangan di Tubuh Kristus yang adalah Gereja, apakah kita akan memandang sebelah mata akan hal ini.

Firman Tuhan yang lain di Matius 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Tetapi kenapa gereja mandul dan terkotak-kotak dan tidak menjadi jawaban, lebih banyak membangun gedung yang besar besar, bukankah jemaat adalah batu batu yang hidup untuk pembangunan Tubuh Kristus, dimanakah Tubuh Kristus yang berkuasa?

Gereja sebagai Tubuh Kristus seharusnya berkuasa.
Karena masalah di atas mengganggu saya, maka sepulang kantor dari Soekarno Hatta, sampai terminal Blok M di Jakarta, saya terus mengambil Taksi ke Sektor IX Bintaro atau Ke Jalan Panjang di Jakarta Utara, di mana di kedua tempat tersebut ada dua menara doa tempat saya biasa berdoa bersama-sama teman-teman saya penjaga menara doa.

Saya bergumul dalam doa dan terus menerus menanyakan Tuhan masalah di atas 17 hari. Pulang kerja, makan, pergi menuju dan naik ke Menara Doa dari jam 24:00 malam sampai pagi. Sambil muka pucat pulang kemudian mandi dan langsung pergi ke Cengkareng bekerja (tapi setelah pagi Tuhan gantikan kelemahan saya dengan kesegaran dari Tuhan).

Saya hanya berdoa: “Tuhan Yesus kenapa kaki Mu yang satu kecil, polio, bisulan, kurus kering, penyakitan, yang satu sehat mulus? Bukankah Engkau datang memberi hidup agar kami mempunyainya dalam segala kelimpahan”. Terus juga berdoa:” Tuhan Yesus bagaimana Engkau nanti datang, dan mempelai Mu (gereja Tuhan) kakinya kurus sebelah, ada yang ditembak, dianiaya, dipukul pakai balok, padahal Engkau akan mendandani mempelai-Mu dengan pakaian pesta, dan menjemputnya”.

Tidak cukup dengan berdoa pergumulan saya terus saya ungkapkan di hadapan Tuhan, sampai saya berdoa: “Tuhan Yesus ijinkan saya merasakan penderitaan Tubuh Kristus”, saya ingin merasakannya karena tanpa itu saya merasa berdoa syafaat hanya menyentuh langit langit, saya ingin doa syafaat saya menyentuh hati Tuhan Yesus dan dijawab. Tahun 2004 di bulan desember saya akhirnya dalam pergumulan doa masuk puasa 21 hari tidak makan sama sekali, bergumul, berdoa, hanya minum air saja, setelah selesai masa puasa tanggal 26 Desember 2004 terjadilah peristiwa Tsunami di Aceh yang dahsyat itu, bahkan hal itu sudah tertulis di Alkitab (Yeremia 25:32-33):

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, malapetaka akan menjalar dari bangsa ke bangsa, suatu badai besar akan berkecamuk dari ujung-ujung bumi. 25:33 Maka pada hari itu akan bergelimpangan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN dari ujung bumi sampai ke ujung bumi. Mereka tidak akan diratapi, tidak akan dikumpulkan dan tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang.

Memang Aceh daerah yang syarat dengan kekerasan, Allah membenci kekerasan, bahkan mengirimkan Air Bah saat jaman Nabi Nuh, karena bumi saat itu penuh dengan kekerasan. Selain itu Aceh tertutup untuk pemberitaan kabar baik tentang keselamatan dan kerajaan Allah. Sekarang Aceh mulai dipulihkan oleh Tuhan (terus kita doaakan).

Dalam perjalanan pelayanan saya, tahun 2005 diijinkan Tuhan masuk ke 26 Marketplace Ministry, ada International Christian Chamber of Commerce (ICCC), Full Gospel (beranggota sekitar 4000 pengusaha Kristiani waktu itu), ada Crown Finance Ministry, bentuk bentuk kelompok usahawan Kristen yang melakukan pelayanan (Saya pikir inilah Tubuh Kristus yang gemuk gemuk dan sehat sehat, saya sempat jadi IT Director di salah satu ministry ini The Multiplicator yang didirikan orang nomor 3 Lippo Group, hamba Tuhan mantan Vice President Citi Bank bapak Roy Edu Tirtadji), bahkan beberapa dari pengusaha ini masuk rangking orang terkaya 1 s/d 100 di Indonesia, kelompok ini berkumpul, berdiskusi, mencoba mencari solusi dan lainnya. Tetapi saya tidak menemukan solusi di kelompok ini atas doa-doa syafaat yang saya naikan.

Dalam perjalanan waktu saya menemukan dua model yang dapat digunakan untuk gereja kembali ke bentuk jemaat mula mula dimana mereka hidup tidak ada yang berkekurangan. Pola yang dapat dipakai adalah Grameen Bank di Bangladesh (Bank Kaum Miskin yang didirikan oleh Prof. Dr. Muhammad Yunus), Grameen bank adalah bank yang dimiliki oleh nasabahnya, bahkan saat Prof. Dr. Muhammad Yunus akan di anugrahi hadiah Nobel, saat ditanya siapa yang memiliki Grameen Bank, maka dia menjawab 6,5 juta ibu ibu yang sedang melawan kemiskinan di Bangladesh, sampai panitia bingung, nanti yang akan diundang berapa banyak dan siapa aja ya?

Bentuk komunitas Kerajaan Allah yang dapat dibentuk lainnya adalah mengadopsi model Koperasi Mondragon Cooperative Coorporation di Spanyol yang dimiliki sekitar 700.000 anggota pemilik dan pekerjanya, yang sekarang mereka memiliki industri manufactur di RRC dan Brasil, serta lima benua. Mereka memiliki Industri Finansial, Retail, dan Manufactur di manca negara, semua hidup berkecukupan, sekolah dan pengobatan gratis, dana pensiun terjamin, rata rata pendidikan mereka S2 dan S3.

Terus saya berdoa, Tuhan kirimkan saya ke suatu komunitas, sampai saya ada di suatu kampus Institut Teknologi Harapan Bangsa di kota Bandung ini. Saat saya di Interview masuk apa yang menjadi passion saya di ITHB saya jawab the souls (atau jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus). Saya katakan saya rindu ada disuatu tempat dimana ada ibadah tiap hari seperti jemaat mula-mula, dan dengan pimpinan ITHB yang meresponi isi hati Tuhan dibentuklah Morning Power, dimana di ITHB ada ada ibadah pagi dari senin sampai sabtu, sebelum semua memulai aktivitas. Juga dibentuk Care Group bagi para Mahasiswa, juga bekerja sama dengan Cahaya Bagi Negeri (CBN) untuk layanan konseling.

Potensi di kampus yang terbesar adalah mahasiswa, dimana lulusan ini akan seperti anak panah ditangan Tuhan untuk pemberitaan kabar baik Kerajaan Allah.

Tapi bagaimana memfasilitasi mereka untuk bisa mengasihi Tuhan Yesus, bergaul karib dengan Tuhan tiap hari, berdoa, memuji, meyembah Tuhan, bekerja, belajar dan melayani Tuhan. Melayani dan juga mengasihi sesama.

Tuhan terus tuntun sampai akhirnya muncul konsep perbankan online dan koperasinya yang nantinya bisa memodali kelompok komsel mahasiswa atau alumni ini nantinya untuk menjadi gereja jaringan yang diberkati Tuhan. Jaringan kelompok ini akan berbentuk komsel yang berupa unit usaha koperasi, dimana permodalan diambil dari sistem perbankan yang dimiliki komunitas ini.

Sistem perbankan kemudian saya buat prototypenya, Sistem ini dapat menampung nantinya jutaaan orang nasabah, yang juga memiliki bank koperasi ini, ini bisa nanti berkembang secara jaringan menjadi puluhan juta bahkan ratusan juta (kalau melihat model pergerakan jaringan facebook), kita doakan untuk itu.

Komunitas ini dinamakan The Unity Body of Jesus Christ Network, yang akan merupakan jaringan sel Tubuh Kristus yang seperti jaring bergerak tanpa batas, karena nantinya setiap orang yg tidak bisa makan diberi makan setelah beribadah mencari Tuhan, yang tidak ada pekerjaan diberi pekerjaan, dimodali dan dikelompokan. Sekolah sampai perguruan tinggi adalah free of charge, karena di subsidi oleh kelompok kelompok sel yang bekerja di unit-unit usaha masing masing melalui 10% dana komunitas, jadi tidak ada lagi pola kapitalis yang arogan, mengeksploitasi tenaga orang lain seperti kuli hanya untuk memupuk kekayaan bagi diri sendiri. Apakah pola kepemimpinan seperti ini akan bertahan dengan pola kelaliman dan kesewenangan, dalam jaringan dan komunitas tentu akan hancur, sama seperti pohon yang tidak menghasilkan buah (karakter atau buah Roh) yang baik, akan ditebang dan dibuang kedalam api. Karena jaringan tubuh Kristus digerakan oleh Kepala Gereja Sendiri yaitu Tuhan Yesus Kristus, dan dipimpin oleh visi Tuhan (isi hati Allah), dan meyembuhkan luka luka di Tubuh-Nya ( Gereja atau mempelai Kristus).

Sistem pengelolaan dana dikelola oleh komunitas itu sendiri 10 % adalah persepuluhan (dana untuk mengembangkan kerajaan Allah dan untuk menyokong 5 jawatan (Gembala, Nabi, Rasul, Penginjil, dan Guru) tiang gereja. 10 % lagi dana komunitas (pendidikan gratis, pengobatan gratis, dana diakonia untuk janda dan anak yatim), 35 % modal ditahan, dan 45 % diputar di unit usaha atau komsel (jadi tidak ada yang berkekurangangan,semua diberkati).

Tuhan pasti akan mengadakan mujizat di komsel komsel ini, yang mati dihidupkan, yang buta akan melihat, yang sakit disembuhkan, yang lumpuh berjalan, seperti mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Dan orang orang akan mengalami pertobatan, dan mengenal Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat Manusia.
Kita lihat nantinya bagaimana transformasi suatu kota bisa terjadi, didukung oleh gerakan komunitas Marketplace Networked Churches, The Unity Body of Jesus Christ Network dengan didukung lumbung dana usaha dengan menggunakan web banking (bank online) dengan sistem microfinancenya untuk memodali kelompok sel. 

Para pengusaha kaya akan bertobat seperti Zakheus, dan Bartimeus yang buta (yang akhirnya bisa melihat), dan miskinpun mendapat berkat. Kita baca firman Tuhan berikut Lukas 18:35-43:

Bartimeus yang miskin dan buta dicelikan
Tuhan Yesus di pintu gerbang Yerikho
18:35 Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. 18:36 Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?" 18:37 Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat." 18:38 Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 18:39 Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 18:40 Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: 18:41 "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" 18:42 Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" 18:43 Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.

Demikianlah Bartimeus buta yang duduk di pintu gerbang Yerikho sambil mengemis dicelikan matanya hingga bisa melihat. Dan Tuhan Yesus terus masuk kota dan bertemu dengan Zakheus (Lukas 19:1-10):

Zakheus (bukan Gayus) orang kaya
Kepala Pemungut Cukai yang bertobat
19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." 19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." 19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Jadi dapat dibayangkan, terjadi suatu Transformasi di Yerikho, ada Zakheus yang kaya raya rela memberi 50% hartanya untuk orang miskin ( atau untuk Tuhan Yesus/ tubuh Kristus yang miskin), dan empat kali lipat dia mengembalikan bagi orang yang dia peras. Jadi jelaslah Bartimeus yang tadinya buta dan miskin akan turut mendapat berkat dari harta yang mengalir dari Zakheus yang bertobat ini. Ini adalah Transformasi Kota, jika jaringan komunitas Marketplace Networked Churches, The Unity Body of Jesus Christ Network ini bergerak terus akan terjadi transformasi kota.

Doakan dan dukung terus visi komunitas Marketplace Networked Churches, The Unity Body of Jesus Christ Network ini sampai Tuhan Yesus datang. Doakan Transformasi kota kota di Indonesia 
Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Dalam Pelayanan-Nya
Bandung 28 November 2010
Doulos Setia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...