Christian Books

Senin, 13 Juni 2016

CARE

Shalom,

Puji Tuhan, Tuhan Yesus itu dahsyat. Di lingkungan kampus terutama di ITHB, banyak domba-domba Tuhan Yesus, baik itu mahasiswa, rekan-rekan sekerja, dan dosen-dosen pengajar. Tetapi apakah kita yang melayani di “Marketplace-Education” bisa CARE dengan mereka terutama mahasiswa.

Tuhan Yesus Gembala Agung
Kita lihat gambar di atas, gambaran Tuhan Yesus yang mengasihi, dan memelihara domba-domba-Nya.

Pengalaman saya 2000 - 2003 melayani Tuhan Yesus, melayani beberapa anak narkoba, sekelompok anak-anak yang kelihatannya sudah dibuang oleh masyarakat, bahkan oleh gereja. Tanpa belas kasihan yang dari pada Tuhan Yesus Kristus sukar sekali ber-empati dan berbelas kasihan melayani mereka. Dimana kita harus melayani mereka, keluarga mereka dengan tulus hati. Bahkan kita harus mengatasi masalah mereka, selain rohani, juga masalah psikis dan membantu secara finansial.



Salah seorang adik rohani saya yg baru sekitar setahun lepas dari narkoba setelah mati 15 menit, masih harus bergumul dengan masalah keluarga, dimana isterinya setelah melahirkan tidak ada lagi kemampuan finansial untuk mengeluarkan dari rumah sakit. Kita melihat bahwa Tuhan Yesus mencucurkan seluruh darahnya, maka kita juga harus berani berkurban mengulurkan tangan dan finansial untuk melayani jiwa-jiwa (domba domba Tuhan Yesus) terutama kelompok yang terbuang ini.

Kemudian ada yang dengan desperate praying kami doakan, karena kami melihat anak-anak Tuhan yang terikat narkoba ini seperti bayi-bayi yang merangkak berjalan kepinggir jalan dimana pasti akan terlindas mobil. Kami berdoa: ”Tuhan Yesus Kristus patahkan kaki domba-domba-Mu yang nakal-nakal dan lucu-lucu”. Kami berharap seperti halnya seorang gembala yang sayang akan anak dombanya yang sering jalan kepinggir jurang akhirnya dipatahkan kakinya, oleh sang gembala dan dibebat dan dibalut, serta di pikul di bahu dan diberi makan. Setelah sembuh anak domba ini akan selalu dekat gembalanya tidak nakal lagi. Apa yang terjadi setelah didoakan maka besoknya muncul 2 bisul di pantatnya, memang Tuhan kalau menghajar anak-Nya pas takarannya. Dan setelah didoakan lagi keesokan harinya bisul bisul itu pecah. Kita harus berdoa menjamah dan menggerakan hati Tuhan untuk mereka yang terhilang.

Hal yang lain seorang adik rohani saya yang lain yang terikat kuasa kegelapan, keliling ”door to door” ke gereja-gereja untuk minta bantu kelepasan, tapi tidak dilayani dengan baik. Suatu hari dia datang kegereja, minggu pertama, kedua. Kemudian dia datang kegereja konseling, bercerita bahwa dia hampir dua tahun sudah seperti orang gila, kontrol terhadap motorik tidak sempurna. Mengangkat gelas, mencuci piring tangan tidak bisa dikontrol. Bahkan terlihat seperti orang cacat mental. Saudara saya dalam Kristus ini dulunya sudah pelayanan, bahkan menjabat pendeta dan melayani anak anak sekolah minggu dan berkembang dari 6 orang menjadi 90 orang. Saat pertama dia mengenal Tuhan Yesus, dia bersama kakaknya membantu mengecat gereja, kemudian saat tidur di gereja dia mendengar suara memanggil dia: Henry, henry. Saat itu dia belum tahu bahwa Tuhan memanggil dia. Akhirnya dia bertobat di gereja tersebut, dibaptis selam dan mulai melayani. Kemudian disekolahkan ke sekolah Alkitab, dimana ilmu-ilmunya dan mantera manteranya dibuang. Segala macam ilmu pelet, silat, kungfu, sihir, guna-guna yang dia kuasai di lepaskan. Tapi ada yang belum lepas yaitu susuk pada lengan kirinya. Hal itu membuat dia pada suatu hari melihat keranda mayat terbang dan menghantam kepalanya mengakibatkan dia gila. Tidak bisa lagi mengontrol perkataan, pikiran dan motorik.

Dengan kondisi demikian dia pergi ke gereja-gereja di Jakarta, minta tolong di doakan oleh pendoa-pendoa dan hamba hamba Tuhan. Tetapi tidak ada yg melayani sepenuh hati. Setelah kegereja dan curhat ke saya, saya juga bingung bagaimana melayani teman saya ini. Akhirnya hanya saya ajak berdoa-memuji dan menyembah Tuhan dengan menyanyikan lagu rohani diringi gitar. Dihari pertama 3 jam memuji menyembah Tuhan dia mendapat penglihatan seorang Malaikat dengan buku putih sedang memegang buku catatan. Di hari kedua setelah 3 jam memuji menyembah Tuhan bersama dia, kembali dia melihat ruangan kami berdoa dipenuhi api. Sempat mau manifestasi tetapi kami doakan dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kaki dan tangannya kami ikat dengan kuasa Tuhan jadi tidak bisa manifestasi.

Di hari ketiga setelah menyanyi menyembah Tuhan dengan iringan gitar, marathon menyanyikan lagu-lagu rohani akhirnya saudara saya dalam Kristus ini mulai manifestasi. Saat itu saya katakan ”iblis-iblis, mana ilmu kungfu ular naga dan singa engkau”, maka mulailah dia bangkit mengejar saya mau menonjok saya, sehingga saya juga harus mengeluarkan jurus ”undur-undur”, berjalan mundur sambil main gitar. Akhirnya dengan minyak urapan, saya oleskan ke telapak tangan saya dan saya tumpangkan ke kepala dia, sehingga dia menjadi agak sadar dan dengan otoritas saya perintahkan duduk kembali. Sementara saya naik dan duduk di atas meja, sambil tetap memuji Tuhan dan memetik gitar (pikir saya kalau dia tonjok saya tidak sampai karena saya duduk di meja), kembali saya tantang iblis tersebut maka teman saya ini mulai mengeluarkan jurus singa dan ular naganya. Tapi saya semprot dengan minyak urapan dia kembali terjengkang (dan merasa tubuhnya di tembaki ribuan panah berapi).
Kemudian saya berdoa dan meminta bantuan Malaikat Tuhan untuk melemparkan kuasa setan ini kedalam jurang maut dengan menghitung 1 s/d 3 didalam nama Tuhan Yesus Kristus, kembali dia terjengkang dan berteriak saat Malaikat Tuhan menarik keluar kuasa jahat dari tubuhnya.

Akhirnya dengan berdoa dengan otoritas dan kuasa Tuhan Yesus Kristus untuk menginjak kepala iblis (kepala singa dan ular naga) maka saya injak tangan kirinya yang ada susuknya sehingga susuknya keluar, dan teman saya ini terlepas total, dan menjadi waras kembali. Dan Tuhan sangat mengasihi dia, saat dia berdoa rindu mendengar lagu rohani, ada orang yg digerakan Tuhan memberi dia Walkman dan kaset-kaset rohani. Tuhan Yesus itu sangat baik.

Di kampus Institut Teknologi Harapan ini, apakah kita melayani mahasiswa dengan pilih-pilih. Atau menggunakan prinsip Paretto 80% dan 20%, yang duapuluh persen yg tidak terlalu bermasalah, IP nya bagus, pintar pintar kita perhatikan. Sedangkan yang 80%, yang kurang pandai, IP nya rendah, dan bermasalah kita abaikan. Kita lihat apa yang Tuhan Yesus lakukan tanpa membeda bedakan. Firman Nya Yohanes 10:11

Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Tuhan Yesus Gembala yang Baik
Hal itulah yang Tuhan Yesus lakukan tanpa pilih kasih. Dialah gembala yang baik yang menjadi teladan kita melayani mahasiswa di ITH ini. Bahkan dia meninggalkan 99 kawanan domba yang lain untuk mencari 1 yang hilang dan tersesat. Di ITH ini siapa kah mereka, bukankah mereka yang bermasalah, hampir DO, bahkan DO. Sehingga tamatlah riwayat pendidikan mereka di ITH. DO WE CARE ?. Mari kita ubah paradigma kita dari Don’t Care menjadi We Care. Mereka domba-domba Tuhan Yesus Kristus.

Jesus Love You
Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Dalam pelayanan-Nya
Doulos Setia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...