Nama lengkap: Raden Muhamad
Taufik Hidayat, SAg (Sarjana Agama), lulusan Gunung Jati Bandung 1998, pemilik
salah satu pondok pesantren, punya santri 5.000 orang, majelis taklim 2.000 orang, jadi
mempunyai jemaat 7.000 orang, nomor 2 terbesar di Garut.
Istri saya Raden Sarah
Setiawati, mantan qoriah, juara 1 se-Jawa Barat tahun 2001 sampai dengan tahun
2003, meninggal pada 9 Maret , Minggu jam 11 di Banjar – Jawa barat, ketika
kami melayani. Saya muak dengan orang percaya, karena hanya omong kosong, katanya
mengasihi, ketika butuh bantuan, tidak ada satupun yang menolong.
Tuhan berkata langsung,”Burung pipit di udara yang tidak pernah menabur, Aku pelihara, bunga bakung yang tidak pernah memintal, Aku beri pakaian yang begitu indah.”
Tuhan berkata langsung,”Burung pipit di udara yang tidak pernah menabur, Aku pelihara, bunga bakung yang tidak pernah memintal, Aku beri pakaian yang begitu indah.”
Raden Muhamad Taufik Hidayat, SAg |
Saya pernah memimpin
beberapa organisasi sebelum juru bicara Munarman.
Saya mempunyai 2 anak,
pertama bernama Muhamad Gilang Ramadan sekarang bernama Moses dan yang kedua
bernama Muhamad Samuel Maulana Yusuf Sehar.
Apa yang terjadi pada kami
seperti hal yang mustahil, Tuhan yang datang sendiri pada saya.
Waktu istri saya mengandung
anak saya yang ke 2 pada usia kandungan 7 bulan, saya sholat tahajud (sekitar
jam 00:00 malam sampai 3:30), tiba-tiba dari lubang ventilasi, keluar asap,
semakin lama semakin menebal membentuk lingkaran seperti bola. Istri saya suruh
saya untuk melihat ke bawah karena takut ada kebakaran, katanya jika ada asap
pasti ada api.
Saya berpegangan tangan dengan istri membawa lampu neon sepanjang 1 meter, saat di tangga saya melihat sosok bayangan dalam asap itu tetapi sinar lampu jadi redup kalah terang dengan sinar itu. Bayangan hilang, timbul sosok manusia, laki-laki, rambut ikal sampai di bawah bahu, memakai jubah di bawah lutut, pakai sandal jepit emas, bawa tongkat merah menyala. Lalu DIA berkata, Bertobatlah bertobatlah bertobatlah. Saya merasa aneh dan ketakutan, karena saat itu saya sedang beribadah, bukan melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah, saya memberanikan diri dan membentak “saha anjeung” (siapa kamu) … JawabNya, “Akulah Tuhan Allahmu yang selama ini engkau hujat dan aniaya.” Masa Allah bisa datang kepada manusia dari 6.666 ayat tidak ada satu ayatpun yang menyatakan Allah datang kepada manusia. Saya baca Al Quran dari umur 10 tahun dan berkali-kali khatam (tamat membaca Al Quran). Kami berada di barisan jihad untuk membela agama dan “allah” kami, karena “allah” kami lemah, tetapi sekarang kami yang dibela Tuhan, karena Tuhan kami perkasa.
Saya berpegangan tangan dengan istri membawa lampu neon sepanjang 1 meter, saat di tangga saya melihat sosok bayangan dalam asap itu tetapi sinar lampu jadi redup kalah terang dengan sinar itu. Bayangan hilang, timbul sosok manusia, laki-laki, rambut ikal sampai di bawah bahu, memakai jubah di bawah lutut, pakai sandal jepit emas, bawa tongkat merah menyala. Lalu DIA berkata, Bertobatlah bertobatlah bertobatlah. Saya merasa aneh dan ketakutan, karena saat itu saya sedang beribadah, bukan melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah, saya memberanikan diri dan membentak “saha anjeung” (siapa kamu) … JawabNya, “Akulah Tuhan Allahmu yang selama ini engkau hujat dan aniaya.” Masa Allah bisa datang kepada manusia dari 6.666 ayat tidak ada satu ayatpun yang menyatakan Allah datang kepada manusia. Saya baca Al Quran dari umur 10 tahun dan berkali-kali khatam (tamat membaca Al Quran). Kami berada di barisan jihad untuk membela agama dan “allah” kami, karena “allah” kami lemah, tetapi sekarang kami yang dibela Tuhan, karena Tuhan kami perkasa.
Kemudian DIA berkata lagi,
“Akulah jalan kebenaran dan hidup, tak ada seorangpun sampai kepada Bapa
jikalau tidak melalui Aku.”
Yang terakhir yang membuat
saya marah, DIA katakan,“ Di bawah kolong langit ini tidak ada nama, selain
dari namaKU yang bisa menyelamatkan.” Saya dari duduk sila lalu berdiri dan
serang DIA, karena menurut ajaran saya, tidak ada yang dapat menyelamatkan,
kecuali “allah”, itupun tergantung dari amal perbuatan selama hidup. Saat kami
serang dengan apa yang kami punya, malah kami muntah. Kami dulu pernah pasang
gotri (peluru) dan banyak pasang susuk. Saya sudah diberi kekebalan pada saat
seumur anak kami Moses, pada umur 7 tahun tertabrak mobil angkutan kota,
mobilnya rusak, tetapi saya terpental jauh dan berdiri tidak apa-apa, tidak
menangis, karena kuasa kegelapan.
Saya muntah gotri ada 41 dan susuk ada sekitar 50an, terdiri dari emas, berlian dan perunggu, itu keluar semua. Dari mata, hidung, telinga dan mulut semuanya mengeluarkan darah, tetapi saya tidak merasa sakit. Padahal kalau mengeluarkan susuk akan terasa sakit sekali, tetapi kalau pasang susuk, tidak sakit. Dan untuk mengeluarkan susuk, harus orang yang memasangnya, sedangkan yang memasangkan susuk ke saya, orangnya sudah mati. Dalam Tuhan tidak ada yang mustahil.
Saya muntah gotri ada 41 dan susuk ada sekitar 50an, terdiri dari emas, berlian dan perunggu, itu keluar semua. Dari mata, hidung, telinga dan mulut semuanya mengeluarkan darah, tetapi saya tidak merasa sakit. Padahal kalau mengeluarkan susuk akan terasa sakit sekali, tetapi kalau pasang susuk, tidak sakit. Dan untuk mengeluarkan susuk, harus orang yang memasangnya, sedangkan yang memasangkan susuk ke saya, orangnya sudah mati. Dalam Tuhan tidak ada yang mustahil.
Saya menganggap yang datang
itu adalah jin karena sangat tidak mungkin “allah” datang kepada manusia. Dalam
hukum islam, ada 2 jin yaitu jin kafir dan jin muslim. Jin kafir adalah jin
yang tidak mengakui Muhamad adalah rasul dan jin muslim adalah yang mengakui
Muhamad sebagai rasul. Istri saya bilang, mungkin itulah jin kamu.
Lalu saya panggil jin saya, trus jin itu bilang, saya tidak akan datang jika kamu tidak panggil. Saya jadi merasa aneh. Istri saya mendapat dorongan untuk menyembah bayangan itu, tetapi saat mengejar, istri saya jatuh tersungkur, karena menginjak mukena. Bayangan itu menghilang.
Lalu saya panggil jin saya, trus jin itu bilang, saya tidak akan datang jika kamu tidak panggil. Saya jadi merasa aneh. Istri saya mendapat dorongan untuk menyembah bayangan itu, tetapi saat mengejar, istri saya jatuh tersungkur, karena menginjak mukena. Bayangan itu menghilang.
Jam 4:30 muntahan saya bawa
ke santri dengan mukena dan ceritakan ke mereka apa yang kami lihat dan apa
yang kami dengar, tetapi tidak ada yang percaya. Kejadiannya pada malam 25
Desember 2003.
Pada tanggal 27 Des 2003,
istri saya masuk rumah sakit Dr. Slamet, Garut-Jawa Barat, mau melahirkan anak
saya yang ke 2. Pada malam tahun baru, ketika kami berdoa tahajud di mushola
rumah sakit, tiba-tiba ada suara “Hai Taufik, anakmu akan lahir besok jam
12:45, dia laki-laki, beri dia nama Samuel.”
Istri saya didatangi orang yang sama dalam mimpi “Sarah, anakmu akan lahir besok jam 12:45, dia laki-laki, beri dia nama Samuel.” Karena pada hari itu libur tahun baru, maka tidak ada dokter. Saya minta nomor telepon dokter untuk memeriksa kandungan istri saya. Dokter datang dan bilang bahwa untuk apa diperiksa lagi, karena anak ini akan lahir 2 hari kemudian sekitar tanggal 3, dan menurut USG, jenis kelamin anak ini perempuan, dan hasil USG tidak pernah gagal.
Akhirnya setelah saya memaksa untuk memeriksa lagi meskipun biayanya mahal, saya bisa bayar, bahkan alatnyapun bisa saya beli (saat itu saya dapat banyak dana dari negara Iran, Irak, Kuwait untuk perang), istri saya dibawa dengan ambulan ke tempat praktek dokter itu dan hasil USG perempuan. Saya minta dokter lain yang lebih hebat dari dokter ini, lalu saya dirujuk ke dokter Ahmad Muasman. Hasilnya sama, anak ini akan lahir 2 hari lagi dan jenis kelaminnya perempuan. Lalu saya ajak taruhan dokter itu, bahwa anak itu akan lahir hari ini, kalau lahir 2 hari lagi saya akan bayar 10 kali lipat. Kalau lahir hari ini bagaimana dokter ?… gratis! kata dokter.
Istri saya didatangi orang yang sama dalam mimpi “Sarah, anakmu akan lahir besok jam 12:45, dia laki-laki, beri dia nama Samuel.” Karena pada hari itu libur tahun baru, maka tidak ada dokter. Saya minta nomor telepon dokter untuk memeriksa kandungan istri saya. Dokter datang dan bilang bahwa untuk apa diperiksa lagi, karena anak ini akan lahir 2 hari kemudian sekitar tanggal 3, dan menurut USG, jenis kelamin anak ini perempuan, dan hasil USG tidak pernah gagal.
Akhirnya setelah saya memaksa untuk memeriksa lagi meskipun biayanya mahal, saya bisa bayar, bahkan alatnyapun bisa saya beli (saat itu saya dapat banyak dana dari negara Iran, Irak, Kuwait untuk perang), istri saya dibawa dengan ambulan ke tempat praktek dokter itu dan hasil USG perempuan. Saya minta dokter lain yang lebih hebat dari dokter ini, lalu saya dirujuk ke dokter Ahmad Muasman. Hasilnya sama, anak ini akan lahir 2 hari lagi dan jenis kelaminnya perempuan. Lalu saya ajak taruhan dokter itu, bahwa anak itu akan lahir hari ini, kalau lahir 2 hari lagi saya akan bayar 10 kali lipat. Kalau lahir hari ini bagaimana dokter ?… gratis! kata dokter.
Ketika saya tunggu istri
saya, jam 12:30 istri saya tidur, tiba-tiba jam 12:45 istri saya melahirkan
dalam keadaan tertidur, tanpa dibantu siapapun, seorang anak laki-laki!
Biasanya anak yang baru
lahir, dikasih adan di tangan kiri dan doa di tangan kanan… saat mau diberi
adan, saya hanya bisa berkata aaaaaaa ... berat sudah … aaaaaa ….berat,
akhirnya saya menangis, kenapa saya tidak bisa adan ? Lalu saat mau diberi doa
baru berkata “allah”, berhenti … “allah” … berhenti. Setelah keluar dari
ruangan itu, saya bisa adan.
Setelah 7 hari, kami beri
nama anak itu Mohamad Samuel Maulana Yusuf Sehar. Banyak yang protes dengan
nama Samuel, termasuk kakek saya. Saya bilang nama itu didapat melalui mimpi.
Yang tidak senang silahkan angkat kaki, kata saya. Pas mau gunting rambut, anak
saya tiba-tiba panas, step … akhirnya anak itu tidak jadi potong rambut. Saat
mau dibawa ke dokter, kira-kira 500 meter dari rumah, anak itu tiba-tiba
sembuh.
Seminggu kemudian istri saya
bermimpi orang yang sama, agar si Taufik disuruh belajar Al Quran. Saya marah,
karena saya tiap hari mengajar tentang Al Quran.
Pada hari Jumat seminggu
kemudian, saat saya pulang ke rumah, istri saya sedang ngaji baca surat Al Jin
ayat 62. Saya bisa mengartikannya: sekali-kali kamu dapat meminta pertolongan
kepada jin. Dan ini bertentangan dengan ayat-ayat lain dalam Al Quran.
Kemudian kami mendapat ayat yang janggal bagi kami, yaitu surat Az Zukhruf ayat 61, Akulah jalan yang lurus kata Isa Al Masih.
Dalam Surat Quran ayat 162
dikatakan bahwa seseorang akan mengerti kebenaran, seseorang akan mengerti
tentang hikmat dunia ini jikalau orang itu baca Injil.
Saya tanya kenapa kita tidak
mempelajari Injil saya tanyakan kepada kyai? kata kyai, karena Injil yang
sekarang sudah tidak murni.
Akhirnya setelah kami
belajar dan terus belajar, kami punya keyakinan bahwa Isa Al Masih sama dengan
Tuhan.
Akhirnya ayat-ayat yang kami
dapat, kami kumpulkan. Saya dianggap mempengaruhi agar orang-orang percaya pada
Isa Al Masih.
Orang Muslim pertama menurut Al Quran adalah orang-orang pengikut Isa Al Masih yang pertama kali.
Orang Muslim pertama menurut Al Quran adalah orang-orang pengikut Isa Al Masih yang pertama kali.
Saat kotbah di Bogor, saya
tanyakan mulia mana antara manusia dan batu? jemaat menjawab manusia, kalau
begitu lebih baik orang Kristen yang menyembah manusia daripada umat islam yang
menyembah batu (hajar aswad)! Akhirnya banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang
diajukan dan jawaban dianggap menghujat, yang terdengar oleh pimpinan
pondok ini, sehingga teriak, Ini pemurtadan! Bunuh! Kami kabur dari Bogor
dikejar sampai Cianjur dan dengan bantuan dari FPI dll, kami mau dihajar di Tol
Padalarang. Kami ceritakan kepada mereka, bahwa kami dianggap murtad. Akhirnya
tidak terjadi apa-apa karena mereka takut, agama Islam identik dengan
kekerasan.
Karena kalau saya dipanggil
untuk berkotbah selalu membicarakan Isa Al Masih, akhirnya saya dipanggil oleh
para ustad untuk musyawarah.
Kemudian saya dipanggil di
pengadilan sampai 3 kali. Tetapi mereka tidak bisa menjawab pertanyaan saya,
lalu mereka bilang “Tutup jendela dan tutup pintu.” Saya di bawa ke sebuah
daerah Bungbulang, Garut, kemudian dibilang anjing langsung dipukul.
Saat itu saya masih punya ajian Rawe Rontek, sehingga saya bisa melawan, termasuk pimpinan kami dari jogja, Jafar Umar Sidik, komandan jihad di Indonesia sampai muntah darah. Ilmu ini ada kelemahannya yaitu “wesi kuning” yang dipunyai oleh Baasir yaitu boss kami.
Saat itu saya masih punya ajian Rawe Rontek, sehingga saya bisa melawan, termasuk pimpinan kami dari jogja, Jafar Umar Sidik, komandan jihad di Indonesia sampai muntah darah. Ilmu ini ada kelemahannya yaitu “wesi kuning” yang dipunyai oleh Baasir yaitu boss kami.
Saya didatangi oleh
Munarman, jubir FPI dan Baasir, kemudian saya dianiaya, sehingga kaki saya
busuk, harus diamputasi, tidak bisa jalan selama 7 bulan, dan kepala saya
luka. Kami dipanggil ke rumah
mertua pada jam 10 malam, kemudian istri saya juga ditanya apakah kamu ingin
ikut seperti suamimu, jika iya, silahkan keluar dari keluarga ini, letakan
semua harta benda dan bawa suami kamu itu.
Istri saya minta waktu 3 hari untuk menjawab. Ketika istri saya berdoa, istri saya mendengar suara, “Apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan, tidak bisa diceraikan manusia, kecuali satu, maut.” Lalu pada malam itu juga diceritakan kepada mereka.
Kakak ipar saya saat itu
langsung ambil besi panjang sekitar 1 meter, langsung memukul istri saya di
telinga, kemudian jatuh di meja makan dan ayahnya langsung loncat dari kursi ke
tengkuk istri saya, akibatnya istri saya tuli selama 4 tahun sampai meninggal
dan bisu selama 7 bulan karena leher bengkak. Ketika saya ingin menolong, kaki
saya diinjak, jadi saya hanya bisa teriak melihat istri saya dianiaya.
Istri saya dibawa ke rumah
sakit, karena tidak bisa ngomong dan tuli, akhirnya ditanya lewat tulisan,
apakah istri saya mau bertobat, jika mau, maka akan dibawa ke Singapore supaya
bisa mendengar lagi. Tetapi istri saya tuliskan, jangankan ke Singapore, ke
ujung dunia jikalau Isa Al Masih tidak berkehendak saya tidak akan
sembuh, sekalipun saya tidak diobati, jikalau Tuhan berkehendak saat
inipun saya akan sembuh.
Mereka marah dan istri saya
dibawa pulang ke tempat saya disekap, kemudian kaki saya diikat bersama istri
saya, dimasukkan ke WC yang sudah penuh dan mereka buang kotoran di situ. Kami
direndam disitu selama 1 minggu, sehingga ada kotoran termakan. Kami setiap
hari di katakan anjing, babi dan lain sebagainya. Bahkan anak saya Moses diajar
untuk mengatakan anjing ke saya, tetapi tidak mau, dia bilang itu ayah saya,
kemudian anak saya menangis karena dicubit. Akhirnya kami
dikeluarkan dan kami ditendang seperti bola, sampai gigi saya rontok.
Setelah kami dianiaya, kami
disalibkan, sehari 5 kali kami dipukul sekitar masing-masing 2500 orang sambil
berkata enyah iblis. Bahkan supir saya meletakkan kotorannya di muka saya. Saya
dengar suara “Berbahagialah orang yang dianiaya karena AKU.”
Akhirnya pada pertengahan
2004 kami diusir. Dan pergi ke hotel selama 7 bulan sampai awal tahun 2005
tanpa berbuat apa-apa, hanya berdoa kaki saya makin lama semakin busuk, mau
ke rumah sakit, takut ketahuan dan dibunuh. Kami berdoa dan berdoa, kemudian
kami mendengar “Lebih mudah seekor onta masuk ke lubang jarum, daripada orang
kaya masuk sorga”, “Dengan kekuatiranmu, kamu tida bisa menambahkan sehasta saja pada jalan hidupmu” Setiap keluhan, saya mendapat jawaban. Akhirnya uang saya habis, karena uang
dari negara-negara yang biasa membantu tidak mengirim uang lagi, mungkin karena
sudah diberitahu bahwa kami murtad dan kami balik ke pondok.
Mereka menyambut dengan
gembira. Pada tahun 2005 kami disuruh mengucapkan 2 kalimat syahadat
di Arab dengan saksi dari FPI, Jihad, Agrad, Pondok, dan Perwakilan keluarga,
dengan diantar oleh 5 kyai.
Rancanganmu Bukan RancanganKU, JalanKU Bukan Jalanmu
Di pesawat, ada yang
bertanya kepada saya, Pak benarkah Bapak ingin bertobat ? lalu saya mendengar
suara seperti ini “Barangsiapa mengakui AKU dihadapan orang banyak, AKU pun
akan mengakui engkau dihadapan Bapa, jika tidak, Akupun tidak akan
mengakui engkau.” lalu saya jawab, “Sebetulnya saya tidak bertobat, tapi
karena Isa Al Masih tidak kirim uang ke rekening saya dan saya butuh makan,
saya pulang, kalian itu saya bohongin, karna hanya mulut saya bilang, hati saya
tidak, sampai kapanpun saya percaya Isa Al Masih sebagai Tuhan dan Juruslamat
bagi saya.” Dia marah.
Ada 5 kyai yang mengantar
saya, tetapi yang selalu bersama-sama saya ada 3 kyai dan ada yang menantang
saya, jika benar Isa Al Masih itu Tuhan, tolong berikan muzijat pada kami.
Tantanganmu tidak saya terima, tetapi Isa Al Masih katakan “Ayo.” Kemudian saya
berdoa seperti doa Bapa kami. Akhirnya mereka berdoa menurut keyakinan mereka
kembali. Tiba-tiba yang satu berzikir dan yang satu ngomong
“kirabalabasisisikirabalaba …Yehova Jireh, Immanuel …”, ketika berhenti, yang
satu ngomong “Kenapa engkau menyembah kepada yang lain selain menyembah
kepadaKU, AKUlah Allah Immanuel yang menyertai engkau dan Akulah Yehovah Jireh
yang menyediakan apa yang engkau butuhkan.” Dia seperti menterjemahkan.
Akhirnya mereka heran dengan apa
yang terjadi. Kami berputar di Kabah, tiba-tiba orang itu kambuh lagi ngomong
seperti tadi, yang satu menterjemahkan, akhirnya mereka dipukul laskar yang
menjaga Kabah. Yang satu selamat, yang menterjemahkan ini celaka
dipukul sampai rusak. Akhirnya ketiga kyai tersebut sepakat bahwa Isa Al Masih
sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Kemudian kami pulang dari
Arab, dan kepala serta kaki sayapun disembuhkan oleh Tuhan di sana. Ketika saya
berdoa, kaki saya seperti ada yang menarik, sehingga saya kencing di sarung.
Kemudian jari kaki saya bisa bergerak.
Tetapi saya tetap pura-pura
sakit, supaya saya tidak disuruh memimpin sholat. Sehingga saya punya waktu
untuk belajar Al Quran lebih dalam dengan kawan selama kurang lebih setahun untuk
penginjilan. Pada tahun 2007 keluarga kami sudah muak karena kami makin gencar
memberitakan injil, akhirnya membayar suatu organisasi sebesar Rp.100 juta
untuk 4 kepala, anak-anak saya, istri saya dan saya.
Desember 2006 sekitar jam 12
an rumah kami hancur dibakar oleh FPI dan Agrad, kami lari dan berjalan kaki
dari Garut ke Jogjakarta selama satu bulan setengah. Tetapi salah satu dari
mereka sudah ada yang bertobat, dia memberitahu kepada saya untuk lari sebelum
penyerangan karena rumah akan dibakar, ini kwitansi pembayaran dari keluarga
kamu sebesar Rp. 100 juta untuk membunuh kamu, karena mereka tidak berani
langsung penggal, nanti proses secara hukum ada, tetapi kalau massa akan sulit.
Kami berjalan selama 2 hari tanpa berhenti sampai Tasik,
kemudian anak saya kelaparan. Saya masuk ke pasar untuk menawarkan jasa angkut
barang. Sekitar 1 minggu diperjalanan, kami mendengar suara seperti ini
“Carilah dahulu kerajaanKU, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.”
“ Barangsiapa menyambut kamu, diapun menyambut AKU juga BapaKU.” Saya
pikir saya akan mewarisi kerajaan di Jogya, makanya kami pergi ke Jogya.
Padahal, sesampainya di keraton Jogya, saya dikata-katain asu (anjing), ketek
(monyet) dan diusir, karena dikira orang gila.
Dalam perjalanan, anak saya
teriak lapar, kemudian saya mencari makanan dari tong sampah karena dapat ide
dari orang gila yang mencari makanan dari tong sampah. Malam ke kota, pada
siang hari ke hutan selama 1 bulan setengah dan tidak mandi ,hingga
sampai di Jogja. Kaki kami sampai bengkak karena terlalu lama berjalan dan anak
kami yang kecil sampai sakit mencret, muntah berak karena tidak makan. Jika
bukan karena Tuhan, tidak mungkin kami dapat bertahan.
Sampai di Jogya, kami
istirahat di teras toko, kami digonggongin anjing, trus disiram pakai air. Saya
marah, kemudian istri saya bilang, ini kesempatan untuk mengucap syukur, lalu
saya yang tidak pernah memukul istri, saya pukul istri sampai setengah mati
karena tidak mengerti Firman Tuhan.
Berkali-kali saya mencoba
bunuh diri dengan menyebrang jalan ketika mobil bis lewat karena tidak ada
harapan. Datang ke gereja, ditolak.
Ketika malam suro di Jogya,
saya didatangi oleh seseorang seperti orang cina dengan pakaian seperti
perawat. Kemudian berbincang-bincang dan akhirnya orang itu menawarkan
tumpangan selama 2 hari.
Akhirnya orang itu membawa
saya ke losmen Bahagia dan membayar losmen selama 2 hari dengan uang sebesar
Rp. 100 ribu. Ketika saya menanyakan orang itu ke resepsionis, orang itu bilang
tidak ada orang yang dimaksud. Bapak datang sendiri bersama keluarga dan Bapak
sendiri yang bayar. Saya percaya itu malaikat.
Kami bertemu dengan tukang
beca, bernama Pak Parwito, lalu besoknya dibawa ke pendeta. Kami cerita dari
jam 7 pagi sampai jam 3 sore tanpa dikasih makan, padahal anak saya
sudah teriak makan, hanya aqua. Kemudian saya diberi nasi oleh tukang beca itu
satu rantang nasi.
Morid Mesak, ketua STT
Berita Hidup Solo, takut menerima kami, karena kota solo merupakan basis
Baasir. Kalau ketahuan kami ada di situ, hancur sekolah ini.
Setelah dua hari kami
menginap di losmen, kami tidur di emperan toko lagi selama 2 hari, kemudian
ketemu dengan bapak Parwito - tukang becak itu lagi. Saya dibawa ke gereja
Alitea, tetapi gembalanya takut juga. Akhirnya saya tinggal di rumah tukang
becak ini, untuk tidur saja kami bergiliran. Sampai beberapa hari saya tinggal.
Lalu karena malu dengan Pak Parwito, akhirnya kami dibawa ke tempat Pak Mesak
sekitar 3 bulan. Kemudian kami diajak ke Manokwari – Irian Jaya oleh teman Pak
Mesak, tetapi tidak boleh bersaksi.
Di sana kami malah bersaksi.
Suatu hari kami diundang disuatu tempat restoran Abreso, tempat makan termahal
di sana. Saya bersaksi, kemudian mereka bertanya dengan menaruh pistol di
kepala saya, apakah kamu menyelundup? Saya bilang buat apa saya menyelundup
bawa anak istri, saya tidak tahu bahwa mereka dari BIN (Badan Intejen Negara). Pendeta tersebut malah lari ketakutan.
Setelah saya jelaskan,
akhirnya mereka melepaskan saya. Saya kepahitan dengan pendeta, karena mereka
memanfaatkan saya. Dapat uang tetapi saya tidak pernah diberi.
Saya pernah sabet dengan
samurai ibu Hutajulu dari gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Bekasi,
dari kepala sampai pantat, ketika saya hendak membunuh dia, dia berkata, Bapak
boleh bunuh saya, tetapi Bapak tidak bisa bunuh roh saya. Saya berdoa supaya
Bapak dijamah Tuhan. Pedang saya terlepas, tidak jadi sampai ke leher dia,
padahal dia sudah berdarah dari kepala sampai ke pantat. Gerejanya habis saya
bakar, sampai pada hari Minggu ibadah di jalan raya.
Kami lama di Malaysia untuk
bisa merakit bom. Dengan uang Rp. 3 juta, saya bisa membuat bom dalam waktu 3
hari, tetapi untuk serbuknya, harus punya channel minimal bintang 2 baru bisa
dapat.
Kami sebenarnya sudah malas
bersaksi, karena kami dikira datang untuk uang atau rasa iba. Jika kami
bersaksi karena uang, lebih baik kami pulang. Semuanya hanya untuk memuliakan
Tuhan.
“Tetapi carilah dahulu
kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Amin.
Sumber : Bpk. Raden
Muhamad Taufik Hidayat, SAg ( Paulus )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar