Tahun 2005 sampai tahun 2006 dalam usaha mencari model usaha pembentukan unit usaha dan pemberdayaan kelompok usaha, dan pembentukan group wirausaha, saya tertarik dengan budi daya ikan Sidat.
Ikan Sidat di Eropa dikenal dengan nama Eel atau Anguilla (Anguilla Anguilla sp.), dan di Jepang disebut Unagi (Anguilla Japonica sp.), di Indonesia dikenal dengan sebutan ikan Sidat, Moa, Uling dan lainnya. Spesies yang terkenal di Indonesia adalah Anguilla Bicolor, dan Anguilla Marmorata. Di Jepang satu porsi Unagi Kabayaki harganya mencapai 1.700 Yen, dan ada satu hari di Jepang dimana masyarakatnya memakan Unagi di hari yang mereka sebut Unagi Day.
Unagi Nigiri dan Salmon Nigiri |
Sambil menyantap Unagi Nigiri dan Salmon Nigiri saya merenung dan tercekat, ternyata dua species ikan ini adalah dua spesies yang dahsyat. Kenapa dahysat, karena Sidat adalah ikan yang dapat berenang tanpa berhenti sepanjang 6.000 km, hanya dengan mengandalkan lemak di tubuhnya pada saat ia akan bertelor atau memijah di laut dalam. Ikan ini unik bisa hidup di air laut (semasa elver dan memijah) serta hidup di air tawar pada saat petumbuhan sampai dewasa. Elver ikan sidat berbentuk seperti daun dan transparant, terbawa ombak ke tepi pantai dan tumbuh menjadi fingerling mulai seukuran korek api berwarna transparan, sampai seukuran pensil. Ikan sidat berenang masuk sungai air tawar sampai ke empang-empang, danau, sawah dan kolam dan tumbuh besar sampai seukuran 50 cm bahkan bisa mencapai 1,5 m. Setelah dewasa sidat betina mulai beruaya ke laut dalam untuk memijah (bertelur). Setelah berenang tanpa henti, ikan ini masuk s/d kedalaman ratusan meter di samudera raya dan dibantu tekanan air yang kuat akhirnya memijah jutaan larva benih ikan sidat, dan induk ikan sidat ini mati setelah memijah.
Lain halnya dengan ikan Salmon, ikan ini sangat enak disantap, dagingnya merah muda dan gurih. Ikan Salmon berlawanan dengan Sidat, besar di laut dan samudera, kemudian kepantai dan masuk sungai. Dengan segala usaha melawan jeram yang berbatu batu untuk bertelur di air tawar, ikan ini mampu melompati jeram dan riam. Sama halnya dengan Sidat, Salmon juga menempuh ratusan kilometer, dan terus berenang ke hulu sungai melawan jeram, dari lautan luas. Harus menghindari taring beruang yang siap menerkam saat pergi ke hulu sungai berarus deras, dan dingin.
Setelah sampai di danau, atau hulu sungai yang berpasir, maka ikan Salmon yang sudah koyak-koyak tergores tubuhnya akan mulai mengisarkan tubuhnya di pasir dan membentuk lubuk-lubuk untuk dia bertelur. Setelah ikan Salmon bertelur ribuan maka ikan ini kemudian mati, sama seperti Sidat.
Saya terkagum-kagum dengan usaha, keuletan, dan daya juang ikan Sidat dan Ikan Salmon. Terutama pengorbanannya untuk melahirkan anak-anaknya.
Kemudian saya juga teringat akan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib, di Golgota. Dia yang adalah Tuhan lahir dari Firman dan Roh Allah, menjadi manusia untuk menebus umat manusia yang berlumuran dosa. Dia yang adalah pencipta alam semesta ini ( Firman Allah, dan Juga Roh Allah, yang keluar dari Allah sehingga disebut Anak Allah, yang pada hakekatnya adalah Allah sendiri). Kita melihat alam semesta, dimana kita ada di bumi, siapakah yang menciptakan kita. Bahkan mobil yang terbagus pun ada penciptanya. Jika bumi terlalu dekat dengan matahari maka kita akan hangus terbakar, dan jika bumi terlalu jauh dari matahari kita akan mati beku kedinginan. Siapakah Dia Tuhan yang menciptakan tata surya, galaksi, dan alam semesta dengan milyaran bintang? Siapakah Dia yang meletakan bumi pada lintasan revolusi bumi mengelilingi matahari dan berotasi dengan sudut 27,5 derajat?, sehingga terjadi musim musim di bumi. Siapakah Dia yang menciptakan tumbuhan dan ternak sehingga manusia bisa makan dan hidup di bumi? Siapakah Dia yang menciptakan bulan dan matahari?
Tuhan Yesus Kristus lahir di dunia ini, karena Allah Bapa mengasihi kita manusia yg berdosa dan fana. Setelah Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa maka manusia kehilangan hubungan dengan Allah dan pasti menjadi binasa. Maka Tuhan Yesus datang ke dunia ini kepada ciptaan-Nya agar barang siapa yang percaya kepadaNya, tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Firman Tuhan: Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Saat orang-orang berdosa berkata salibkan Dia, salibkan Dia, maka naiklah Dia ke atas kayu salib dan mati, tapi kemudian bangkit dan naik kesurga. Tidak ada maut yang bisa meguasai-Nya karena Dia adalah Jalan dan Kebenaran, dan Hidup.
Firman Tuhan katakan: Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Demikianlah Tuhan Yesus mati di kayu salib, dihina, dirajam, dicambuk, dan diludahi karena menanggung dan berempathy untuk kita, menebus dosa kita, agar kita ditebus dari dosa dan beroleh hidup kekal. Setelah tiga hari di alam maut Dia bangkit dan naik ke Sorga, demikian pula bagi kita yang percaya kepada Nya, yang bertobat sungguh-sungguh, hidup kudus dalam firman-Nya akan naik ke Sorga, hidup kekal bersama Dia.
Passion of Christ |
Yesaya 53-54, 700 tahun sebelum Tuhan Yesus Kristus lahir sudah menuliskan:
53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Dan Yesus Kristus Tuhan, mati di kayu salib, agar kita bisa dilahirkan dengan roh yang baru dari Allah (Roh Kudus) agar kita ditebus dan beroleh hidup yang kekal. Seperti halnya ikan Salmon dan Ikan Sidat yang mati setelah melahirkan anak-anak-Nya. Demikianlah kita patut bersyukur kita ditebus dari dosa dan boleh hidup kekal oleh Roh-Nya, serta bisa memanggil Dia ya Abba, ya Bapa sebagai anak-anak Allah, bukan karena lahir dari rahim manusia diperanakan, tapi karena lahir dari Roh Allah.
Semoga renungan menjelang Paskah ini bisa menjadi berkat.
Tuhan Yesus Memberkati.
Dalam Pelayanan-Nya
Doulos Setia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar