Hari
ke 10
Jantung
Neraka (Pusat Neraka)
Aku
berdoa di kamar seorang diri. Kemudian TUHAN YESUS membawa tubuh
rohaniku ke Neraka. Berjalan seorang diri di Neraka dan melihat iblis
berjalan kian kemari tetap saja membuat jantungku berdetak kencang
meski sudah kesekian kalinya aku memasuki Neraka.
Kesaksian Ibu Elisabeth Rohnya dibawa Tuhan Yesus
40 hari ke Neraka dan Sorga
Terdengar dari atas suara TUHAN YESUS menyuruhku masuk dan berjalan lebih dalam lagi.
Aku
berada di bagian Tubuh dan Jantung Neraka.
Di
tengah bagian tubuh tersebut ada jalan menurun, TUHAN YESUS
menyuruhku mengikuti jalan itu. Setelah berjalan terus, aku tiba di
sebuah tempat yang bentuknya seperti kawah gunung berapi, seperti
sumur yang di dalamnya terdapat cairan mendidih dengan
gelembung-gelembung air. Airnya tidak bening tetapi seperti lendir
berwarna hijau kecoklatan, mirip rawa, ada warna coklat kemerahan,
seperti warna urat-urat nadi. Tempat ini terpanas di bagian Neraka,
paling bau sehingga membuatku mual sampai tubuh jasmaniku turut
merasakan panas dan berkeringat.
Kata
TUHAN, “Tempat ini merupakan jantung neraka atau pusat neraka.”
Aku mendengar dengan jelas perkataan TUHAN YESUS. Di depan, aku
melihat orang-orang yang digantung berdua-dua, laki-laki dengan
laki-laki, perempuan dengan perempuan. Posisi mereka saling
membelakangi, punggung dengan punggung menempel. Orang-orang tersebut
digantung di atas, lalu perlahan-lahan diturunkan ke dalam sumur
kawah, begitu kaki mereka menyentuh cairan mendidih, mereka berteriak
dan meronta kesakitan, serta memanggil nama TUHAN YESUS memohon
pengampunan. Perlahan-lahan tubuh mereka dimasukkan sampai tenggelam,
kemudian dengan perlahan-lahan pula tubuh mereka diangkat. Saat
diangkat, tubuh mereka meleleh seperti lilin, kulitnya mengelupas,
lalu dagingnya kemudian tulang-tulangnya pun meleleh perlahan-lahan
dari ujung kaki sampai ujung kepala sampai habis tak tersisa.
Kemudian perlahan-lahan tubuh mereka tumbuh kembali, sempurna seperti
sediakala. Lalu mereka dimasukkan ke sumur kawah, meleleh, tubuh
mereka habis kemudian tumbuh kembali. Begitu seterusnya. Hukuman
tersebut terus menerus dan tidak ada kata berhenti.
Kata
TUHAN, “Hukuman ini untuk kaum gay; lesbian, homoseksual, dan
banci. Kalau mereka sampai akhir hidupnya tidak bertobat mereka akan
masuk ke tempat ini, padahal mereka sudah mengaku menjadi anak-KU dan
percaya kepada-KU.”
(Imamat
18:22, Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang
bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.
Imamat
20:13 – Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang
bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian,
pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka
sendiri.)
Tubuh
jasmaniku terasa lemas sekali, telinga pun terasa sakit mendengar
teriakan orang-orang. Perutku terasa mual, badan berkeringat dan
terasa panas. Aku tidak kuat dan tergeletak lemas. Setelah bangun,
aku melihat di cermin muka dan telingaku merah seperti habis berjemur
di bawah sinar matahari.
Hari
ke 11
Aku
berdoa sendiri di kamar. Ketika berdoa dan berbahasa Roh, aku kembali
dibawa TUHAN ke Jantung Neraka.
Lagi-lagi
aku berada di tempat tersebut sendiri dan hanya mendengar suara TUHAN
dari atas saja. Tempat itu paling panas, paling bau, dan banyak iblis
berjalan hilir mudik.
TUHAN
menyuruhku melihat-lihat Jantung Neraka, ternyata di sekitarnya ada
tempat seperti sel-sel penjara yang di dalamnya terdapat satu orang
yang dihukum.
Tidak
ada iblis yang menjaga di sel-sel tersebut, aku melihat dari luar
dinding-dinding sel tersebut seperti bergerak-gerak. Ternyata setelah
aku perhatikan dinding tersebut dipenuhi oleh belatung atau ulat yang
sangat kecil. Di tengah sel tersebut ada orang yang terlentang,
terikat tangan dan kakinya. Perlahan-lahan ulat-ulat kecil tersebut
merayap di tubuh orang itu, tepat di bagian alat kelaminnya ulat-ulat
kecil mulai menggigit, sehingga darah menyembur dan mengalir.
Teriakan yang melengking, teriakan kesakitan terdengar di setiap sel.
Orang tersebut adalah seorang pria. Begitu alat kelaminnya digerogoti
sampai habis, kemudian tumbuh dan utuh seperti sedia kala. Kemudian
kembali digerogoti sampai habis. Setelah tumbuh kembali, digerogoti
ulat-ulat kecil kembali. Terus menerus.
Di
sel sebelahnya terlihat seorang wanita yang terlentang dan terikat
tangan dan kakinya, dinding-dinding selnya dipenuhi ulat-ulat kecil.
Perlahan-lahan tubuh wanita tersebut dipenuhi ulat-ulat kecil, tetapi
tepat di bagian alat kelamin dan dadanya, ulat-ulat kecil mulai
menggerogoti. Darah menyembur, mengalir dan teriakan kesakitan
meminta ampun kepada TUHAN mulai terdengar. TUHAN hanya berkata,
“Sudah terlambat, saat di dunia kamu diberi kesempatan untuk
bertobat tetapi kesempatan itu tidak kamu ambil.” TUHAN menjelaskan
kepadaku bahwa di sel-sel tersebut khusus untuk orang-orang yang suka
bermain-main dengan alat kelaminnya; melakukan dosa perzinahan, dosa
seksual, menjadi wanita simpanan, pelacur, atau menjadi pria
simpanan. Atau orang-orang yang pergi ke tempat pelacuran, yang tidak
setia pada pasangannya, selingkuh dan dosa seksual lainnya, termasuk
free sex. Segala dosa yang berhubungan dengan alat kelamin. Kalau
sampai akhir hidupnya tidak bertobat padahal mengaku percaya kepada
TUHAN YESUS dan mengenal DIA, maka akan dimasukkan ke tempat yang
paling mengerikan yaitu Neraka, disana ulat-ulatnya tidak akan pernah
mati, hukuman tidak akan pernah berhenti.
Aku
terus berjalan berkeliling melihat tiap-tiap sel dengan hukuman yang
sama, tiap sel diisi satu orang, di sel yang satu diisi oleh wanita
dan di sebelahnya diisi oleh pria. Berselang-seling dan ada
berjuta-juta sel disana.
Hari
ke 12
Aku
kembali berada di Jantung Neraka untuk yang ketiga kalinya. Aku
berdiri di depan sumur besar yang di dalamnya terdapat cairan
mendidih. Ketika
akan berjalan ke tempat yang lebih jauh, tiba-tiba langkahku terhenti
karena di depan ada gambaran besar seperti layar film yang besar
sekali. Disitu terlihat sekelompok orang yang sedang berdoa,
berbahasa Roh melakukan peperangan rohani. Terdengar mereka berdoa
mengusir roh-roh jahat dan banyak roh jahat yang keluar dari tempat
tersebut tapi sayangnya mereka hanya mengatakan “pergi semua
roh-roh jahat” untuk mengusir roh jahat atau setan, sehingga hanya
membuat roh-roh jahat pergi dari tempat tersebut dan berpindah ke
tempat lain. Setelah itu aku melihat ada orang-orang yang mendoakan
orang-orang lain yang kerasukan, hanya berbahasa Roh dan mengatakan
“Pergi, aku mengusir roh-roh jahat dalam tubuh orang ini”. Memang
sih roh-roh jahat itu pergi, tapi hanya berpindah ke tempat lain dan
ada yang berjalan-jalan. Seakan-akan doa orang-orang tersebut tidak
ada Otoritas TUHAN.
Setelah
itu aku melihat orang-orang berdoa dan berbahasa Roh berkata:
“Semua
roh jahat terikat, terbakar dengan api dari Surga”, dan aku melihat
setiap roh jahat tubuhnya hancur dan tepat di sisiku ada abu masuk ke
sumur yang dalam di jurang Neraka tersebut. Kemudian timbul
makhluk-makhluk seram dari sumur kawah tersebut. Tidak seperti
makhluk kecil menyeramkan penghuni neraka berbentuk tangan,
makhluk-makhluk disini sangat besar, bersayap, bertanduk, berkuku
tajam dan bermata merah. Mereka keluar dari sumur untuk kemudian
diikat dan masuk ke tempat paling ujung dalam keadaan terbelenggu dan
tidak dapat keluar lagi ke dunia.
TUHAN
menjelaskan kepadaku bahwa yang TUHAN mau bukan sekedar berbahasa Roh
dan mengusir setan tapi benar-benar perkataan kita ada Otoritas-NYA.
Perkataan
yang keluar dari dalam hati yang tulus, penuh Otoritas iman kepada
TUHAN YESUS, benar-benar percaya kepada TUHAN YESUS sampai
mengendalikan setiap pikiran kita yang kadang tidak percaya.
TUHAN
sedih dan menyampaikan bahwa banyak Gereja TUHAN yang kehilangan
urapan TUHAN, Otoritas TUHAN, bahkan tidak percaya kepada setiap
pekerjaan Roh Kudus, yaitu Roh Tuhan sendiri. Diantaranya tidak
percaya kepada bahasa Roh, padahal semua perkataan TUHAN, setiap
firman TUHAN sudah tertulis.
Hari
ke 13
Ini
yang ke-empat kalinya TUHAN membawa tubuh rohaniku ke JANTUNG Neraka.
Aku
seorang diri di tempat ini. Hanya ada suara TUHAN yang menuntunku
untuk berjalan-jalan melihat tempat tersebut. Setelah melihat sel-sel
di tempat yang sebenarnya sudah kukunjungi kemarin, kemudian aku
berjalan ke bagian paling ujung. Di sana ada lorong besar dan aku
melihat banyak sekali – tak terhitung jumlahnya – makhluk yang
sangat besar dan menyeramkan. Mereka bersayap, bertanduk dan terdapat
tanda pangkat di bahu kanan dan kiri. Tidak seperti tentara di dunia
yang tandanya menempel di baju, bisa dilepas dan dicuci, tanda
pangkat Iblis menyatu dengan tubuhnya; ada yang seperti tulang yang
menonjol, ada seperti bisul-bisul, luka-luka bakar, atau seperti
cairan-cairan lendir yang menempel, dan ada pula yang berbulu.
Saat
aku memperhatikan tempat tersebut, muncul di hadapanku gambar besar
seperti film.
Banyak
orang berpakaian hitam, kebanyakan pemuda-pemudi, remaja yang sedang
berpesta pora, mabuk-mabukan dan melakukan free sex. Setelah itu ada
doa-doa yang mereka ucapkan, aku tidak mengerti bahasanya,
kedengarannya seperti bahasa Latin. Setelah mereka berdoa, salah
satunya menyebut kata “Satan”, kemudian muncullah satu Iblis
besar keluar dari selnya; belenggunya terlepas dan masuk ke
gereja-gereja yang secara rohani tampak gelap, tidak ada urapan
TUHAN.
Ada
juga Iblis yang berkeliaran di jalan-jalan, membuat orang tiba-tiba
mengalami kecelakaan karena pikirannya dibuat menjadi kosong,
terutama orang-orang yang tidak ada tanda kepemilikan TUHAN YESUS
atau walaupun ada tanda kepemilikan TUHAN YESUS tapi orang tersebut
membuat celah dengan berbuat dosa.
Hal-hal
jahat lainnya yang diperbuat Iblis seperti:
- Membuat orang menjadi hilang ingatan. Pikirannya diambil dan diberikan kepada pemuja setan untuk dijadikan tumbal.
- Menjadikan bayi-bayi yang diaborsi menjadi tumbal.
Semakin
banyak tumbal yang didapat semakin banyak Iblis besar yang terlepas
dari belenggu dan mendatangi tempat pemujanya. Oleh karenanya, perlu
sekali kita sebagai anak TUHAN banyak berdoa supaya kita selalu
dilindungi oleh darah TUHAN YESUS. TUHAN mau supaya kita dekat atau
intim pada-NYA.
Setelah
itu aku berjalan ke tempat lain yang bentuknya seperti lorong atau
gua yang besar. Aku melihat tahta kerajaan yang gelap dan
menyeramkan. Ada sesosok makhluk yang besar sekali, setengah binatang
dan setengahnya tubuh mahluk yang menyeramkan. Ekornya panjang,
ujungnya seperti ujung tombak, matanya merah padam. Disana ada juga
binatang seperti ular besar berwarna hitam kehijauan. Aku sempat
takut melihatnya dan berusaha tenang, karena ada suara TUHAN yang
mengatakan, “Jangan takut sayang, mereka tidak ada yang dapat
menjamahmu, karena kamu dilingkupi sinar kemuliaanKU.”
Hari
ke 14
Aku
merasa sangat lelah menghadapi proses ini. Kakiku terasa sangat lemas
dan hampir tidak dapat berjalan. Telapak kaki dan tangan terasa
dingin, tetapi tubuh dan kepala terasa panas ditambah dengan suhu
kota Semarang yang sedang tinggi-tingginya.
Meskipun
demikian, Neraka jauh lebih panas dibandingkan apa yang kurasakan
saat ini. Tenggorokanku terasa sangat kering. Yang dapat kulakukan
hanya duduk sambil menyembah Tuhan hingga akhirnya aku tergeletak di
tempat tidur, mata pun terasa berat untuk dibuka. Aku merasa lelah,
lemas, panas.
Bapa
Memberi Kekuatan Baru
Kembali
aku menyembah TUHAN. Sesaat kemudian, aku berada di tempat lain;
tempat yang sangat bersinar terang, sunyi, tenang, sejuk, bukan
Neraka yang beberapa hari ini aku kunjungi.
Tempat
ini seperti sebuah ruangan. Aku berlutut di hadapan TUHAN YESUS.
Dengan sinar kemuliaanNYA, IA duduk diatas kursi yang sangat indah
sekali. Wajah NYA sangat tegas, bijaksana dan IA tersenyum lembut
padaku.
Hampir-hampir
aku tidak jelas melihatnya karena sinarnya sangat terang. Aku
menundukkan kepalaku serta menitikan air mata. Kupanggil namaNYA
”TUHAN YESUS”… dan aku tidak dapat berkata-kata lagi. Tetapi
TUHAN mengetahui apa yang kualami, rasakan dan pikirkan. Bahkan apa
yang terkandung dalam hatiku pun TUHAN tahu. “AKU tahu kamu sudah
merasa sangat lelah”, kata TUHAN. Kemudian TUHAN mendekat dan
duduk di sampingku, DIA merangkul dan memelukku. Aku merasakan kasih
seorang ayah yang selama ini sudah lama hilang dalam kehidupanku.
“AKU
ini BAPA mu, tidak akan sekali-kali meninggalkanmu. AKU yang
memberikan kekuatan kepadamu untuk menjalani hidup ini. AKU, BAPA
mengasihimu.” Air mataku mengalir deras.. “BAPA”, kataku
pelan.
Penghiburan
dari TUHAN melebihi apapun yang kualami, kelelahan dan rasa lemas
tiba-tiba sirna. Ada kekuatan dan semangat yang baru yang mengalir
dalam tubuhku.
Hari
ke 15
Hari
ini aku bangun dengan penuh ucapan syukur. Walaupun tubuhku masih
terasa lemah dan panas, tetapi ada gairah dan semangat baru karena
perjumpaan kemarin dengan BAPA di dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS.
Aku
duduk dekat pintu rumah untuk menghirup udara segar. Dalam hatiku ada
semangat yang besar sekali untuk kembali berdoa seperti kemarin dan
merasakan pelukan TUHAN. Dengan perlahan aku berjalan menuju ke kamar
untuk berdoa.
Aku
mulai berdoa dan menyembah TUHAN. Ada rasa sukacita yang meluap-luap
untuk mengalami perjumpaan pribadi dengan TUHAN YESUS seperti
kemarin. Tidak lama kemudian sesuatu terjadi.
Kaki
Neraka (Ujung Neraka)
Tubuh
rohaniku kembali berada di Neraka. Aku terkejut dan sempat protes,
“TUHAN, mengapa dari kemarin aku dibawa ke sini terus?”
Aku
berada di JANTUNG NERAKA. Di depanku terlihat lorong-lorong kecil
tempat roh-roh jahat bergerombol. Ada suara TUHAN dari atas
menuntunku. “TUHAN, ini sudah yang kelima kalinya lho“
protesku. Tapi TUHAN menjawab, “Bukan ini yang hendak AKU tunjukkan
kepadamu, berjalanlah berbalik arah, di sana ada jalan menanjak, kamu
akan tiba di tempat paling ujung, paling gelap dari Neraka.”
Tibalah
aku di jalan menanjak tersebut dan kuikuti jalan itu sampai ke
ujungnya.
Ada
lorong panjang dengan sel-sel kecil di sisi kiri kanannya. Tempat itu
gelap, pengap, dan sekujur tubuhku terasa dingin seperti masuk lemari
pendingin, bahkan lebih dingin sampai mulut terasa kaku dan gigi pun
ngilu. Demikian pula tubuh jasmaniku merasakan hal yang sama.
Aku
mulai melihat sel-sel tersebut. Gelap, seakan-akan tidak bisa melihat
ke dalamnya. (Matius 8:12; 22:13; 25:30; 2 Petrus 2:17). Tapi sinar
kemuliaan TUHAN membuatku bisa melihat keadaan di sekelilingku. Di
dalam sel ada seseorang berpakaian kemeja, berdasi dan bercelana
panjang berusaha lari keluar. Tetapi ada sekitar 5 iblis menangkap
orang tersebut dan menyiksanya. Ia dipukul, dicambuk, dicakar sampai
tergeletak, mukanya tidak berbentuk lagi, darah mengalir
dimana-mana.
Begitu
tubuh orang itu rusak, kemudian kembali baik seperti semula, lalu
disiksa lagi sampai tubuhnya rusak, baik kembali, disiksa lagi,
begitu seterusnya. Iblis hanya tertawa-tawa “Ayo, kamu di dunia kan
pintar khotbah, disini juga bisa khotbah”, begitu kata Iblis. Aku
terkejut mengapa ada pendeta di tempat ini.
Aku
melihat sel-sel lainnya sama seperti itu, isinya ada pria dan wanita.
Di tiap sel ada satu orang disiksa oleh 5 iblis. Saat aku menyusuri
lorong dan memperhatikan orang-orang di dalamnya, ada gambaran besar
muncul di hadapanku. Ada seorang Penginjil yang sangat hebat
urapannya, bisa menyembuhkan orang, tetapi setelah itu tanpa
sepengetahuan orang lain ia pergi ke tempat pelacuran. Ada juga hamba
Tuhan yang menyiksa istrinya, mencuri uang persembahan gereja,
sombong membanggakan dirinya, nonton film porno, punya istri atau
suami simpanan, atau selingkuh. Selain penginjil ada juga worship
leader, singer, pelayan mimbar, diaken, pemain musik gereja baik pria
maupun wanita, semua terlihat di gambar tersebut.
Aku
terkejut melihatnya dan bertanya kepada TUHAN, “TUHAN, mengapa
banyak hambaMU yang masuk Neraka padahal mereka hebat, urapannya
dahsyat, banyak berdoa dan berpuasa”. TUHAN berkata “Banyak orang
yang mengaku jadi hambaKU, pelayanKU tetapi tingkah laku mereka
menyakitkan hatiKU, tidak sesuai dengan firmanKU. Padahal mereka tahu
banyak tentang firmanKU. Banyak pelayan-pelayanKU yang mencuri
kemuliaan-KU.”
Terdengar
orang-orang di sel-sel tersebut berteriak minta ampun kepada TUHAN.
Hari
ke 16
Pintu
Gerbang Surga
Hari
ini ketika berdoa, tubuh rohaniku dibawa ke tempat lain. Tetapi aku
perhatikan ini bukan Neraka yang kemarin-kemarin aku kunjungi.
Disampingku berdiri TUHAN YESUS yang tersenyum lembut. Di depan ada
sebuah pintu gerbang yang sangat besar. Tak sabar rasanya aku ingin
segera masuk.
Sebelum
masuk, aku meraba-raba pintu tersebut, warnanya seperti kayu tetapi
ternyata bukan kayu. Permukaannya halus, dindingnya berkilauan,
warnanya abu-abu seperti tumpukan batu-batu kokoh yang tersusun
dengan rapi.
Aku
hendak membuka pintu tersebut tetapi ternyata susah sekali.
Mendorongnya
pun aku tidak kuat. Aku melihat tubuh rohaniku adalah seorang anak
kecil berumur 12 tahun. “Apakah karena masih kecil ya sehingga aku
tidak kuat mendorongnya?” begitu pikirku.
Kemudian
mataku tertuju pada sebuah lubang kunci. “Oh bagaimana aku bisa
masuk tanpa mempunyai kunci?”, kataku dalam hati.
Aku
melihat TUHAN YESUS berdiri tidak jauh dariku. DIA tersenyum dan
menghampiriku, kemudian menggandeng tanganku seperti seorang ayah
yang menggandeng anaknya dengan penuh kasih.
Tetapi
TUHAN YESUS tidak mengajakku masuk kedalam pintu gerbang tersebut.
DIA
berbalik arah “Tenang sayang, AKU hanya ingin menunjukkan
kepadamu tempat dimana kamu berada beberapa hari ini.”
TUHAN
YESUS menunjuk ke arah bawah. “Lihatlah ke bawah, itu adalah Neraka
di mana orang-orang mendapat hukuman kekal”, kata TUHAN. Aku
melihat ke bawah memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Aku melihat
tempat tersebut seperti tubuh manusia yang tidur terlentang. Ternyata
bagian Neraka yang kemarin aku kunjungi bentuknya seperti kaki.
Kemudian
aku berbalik arah dan hendak masuk ke pintu gerbang di hadapanku. Aku
kembali mendorong pintu itu tetapi tidak bisa. “Hanya AKU yang
mempunyai kunci pintu itu, anak-KU. Hanya melalui AKU setiap orang
dapat masuk ke dalam Pintu Gerbang tersebut.”
(Yohanes
14:6 – Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku.”)
Aku
memandang TUHAN YESUS. DIA menghampiriku dan memperlihatkan sebuah
kunci.
Kemudian
IA menggandengku dan membuka pintu tersebut. Setelah pintu terbuka,
TUHAN YESUS menggandengku masuk ke dalamnya.
“Selamat
datang di SURGA, sayang”, kata TUHAN YESUS. “Waah..”, aku
memandang sekeliling tempat itu… “Indah sekali, TUHAN.” “Belum
pernah aku melihat tempat seindah ini “ Tempat ini terang
sekali, tapi anehnya kulitku tidak terasa panas.
Tidak
seperti bila berada di bawah sinar matahari. Tempat ini walaupun
terang tidak menyilaukan mata, hawanya begitu sejuk seperti di
pegunungan.
“SURGA
benar-benar indah“, kataku menggumam. Pandangan mataku
tertuju pada taman di samping kananku, banyak bunga berwarna warni,
ada yang berwarna kuning, putih, merah, ungu muda, merah muda, biru
muda, serta dedaunan yang hijau segar. Bunga-bunga, rumput-rumput
bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri perlahan-lahan.
“Aduh,
TUHAN indah sekali.”, aku terpana dan kagum. Kemudian aku
mengambil pasir yang kuinjak, kugenggam dan kutaburkan kebawah, benar-benar pasir yang lembut, pasir dari butiran kaca yang bening.
Aku mainkan pasir tersebut kemudian aku melihat ke arah TUHAN YESUS,
ternyata DIA sedang memperhatikanku.
TUHAN
YESUS hanya tersenyum melihatku. Aku kembali berdiri memegang tangan
TUHAN YESUS. DIA membelai kepalaku, aku merasakan kasih seorang
ayah.
Aku
akhiri doaku dan terdiam. Kuusapkan wajah dengan kedua tangan, terasa
seperti mimpi. Aku rebahkan tubuh dan menatap langit-langit kamarku
sambil bergumam, “Surga benar-benar indah, Tuhan.” Aku usap
tanganku, ternyata berdampak sampai ke tubuh jasmani; aku rasakan
kesejukan Surga, padahal suhu di kamarku panas. “Kamu akan melihat
yang lebih indah lagi”, kata TUHAN di telingaku.
Hari
ke 17
Padang
Gurun
Sudah
tidak sabar rasanya, aku ingin kembali melihat SURGA. Aku segera
berdoa dengan harapan diajak TUHAN ke SURGA; tempat yang indah dan
mengagumkan. Saat pujian penyembahan, tubuh rohaniku dibawa TUHAN.
Aku terkejut karena TUHAN tidak membawaku ke Surga tetapi ke tempat
lain yang belum pernah aku kunjungi. Bukan Surga, bukan juga Neraka.
Tubuh
rohaniku berada di balik sebuah sumur, dan aku bersandar di sumur
itu.
Aku
mencoba melihat sekelilingku, ternyata aku berada di padang gurun
yang luas sekali. Ada banyak tenda dan orang dengan warna kulit
beraneka ragam. Mereka memakai jubah yang sama denganku, jubah
berwarna putih, dengan kasut seperti yang dikenakan oleh orang
Romawi. Disitu juga terdapat beberapa sumur.
Aku
berdiri melihat sekelilingku, benar-benar aku tak mengerti mengapa
berada di tempat ini. Saat sedang memperhatikan, terdengar suara
letusan dan tembakan.
Tiba-tiba
ada seseorang yang menepuk bahuku, ternyata TUHAN YESUS. “AKU akan
menunjukkan apa yang akan terjadi di luar padang gurun ini”, kata
TUHAN. Lalu aku digandengNYA dan tubuh rohaniku seperti terbang.
Kemudian aku berada di sebuah kota, di sebuah jalan raya di luar
padang gurun.
Di
kota tersebut aku melihat banyak terjadi kecelakaan, perampokan,
penembakan dan pembunuhan. Aku melihat dengan jelas orang dibunuh
tanpa sembunyi-sembunyi, langsung ditembak bagian kepalanya.
Orang-orang membunuh dengan kejamnya, bahkan orang tua membunuh
anaknya. Ada juga orang yang bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya
ke kereta api yang sedang berjalan.
Banyak
kekacauan terjadi dimana-mana. Kuperhatikan dengan rasa takut.
“Jangan takut anakKU”, kata TUHAN “Ini tidak akan terjadi
padamu dan umat-umat kepunyaanKU”, kata TUHAN lagi. “Di padang
gurun tadi lah AKU akan melindungi dan memelihara umatKU. Dunia akan
semakin bertambah kacau, orang-orang akan kehilangan kasih, semakin
garang, kejam, tidak ada rasa belas kasihan kepada sesamanya, egois,
mencintai diri sendiri dan berbuat semaunya supaya kepentingan diri
sendiri tercapai”, begitu kata TUHAN. Aku terdiam, aku pegangi
tangan TUHAN karena takut melihat banyak kejahatan terjadi di
depanku. Banyak darah mengalir dimana-mana.
(Wahyu
12:6 – Perempuan itu lari ke padang gurun, dimana telah disediakan
suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu
dua ratus enam puluh hari lamanya.
Wahyu
12:14 – Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung
nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun,
dimana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan
dua masa dan setengah masa.)
TUHAN
YESUS membawaku kembali ke padang gurun, menunjukkan sekeliling
padang gurun tersebut. Aku baru melihat jelas disitu ada banyak orang
tua, orang muda dan anak-anak dari berbagai bangsa.
Hari
ke 18
Aula
Surga
Kurebahkan
diri di tempat tidur, kemudian kuraih kalender yang ada di atas meja
kamarku. Sudah 18 hari aku mengalami hal ini. Badanku terasa lemas
sekali, lutut bergetar saat berjalan, kadang kala aku berjalan sambil
duduk.
Tetapi
puji TUHAN, aku masih diberi kekuatan dan dimampukan TUHAN untuk
melakukan aktifitas di rumah dan pelayanan serta ibadah di gereja.
Dari pada berdiam diri, aku memutuskan berdoa lagi sambil
bertanya-tanya dalam hati, “Kemana lagi TUHAN akan membawaku?”
Tetapi kemudian aku berpikir “Ah, untuk apa dipikirkan, yang
penting aku bertemu TUHAN YESUS.”
Saat
mulai menyembah TUHAN tubuh rohaniku yang berumur 12 tahun berada di
tempat lain. Aku melihat TUHAN YESUS tersenyum. “Hore ada di
Surga lagi“, jeritku sambil menari-nari. Senang sekali.
“Waduh TUHAN indah sekali”, sambil mendekati taman yang ada
di sebelah kananku. Aku menikmati melihat-lihat bunga berwarna-warni,
dedaunan dan rerumputan. Tercium pula aroma bunga yang harum sekali
dan dampaknya sampai ke tubuh jasmani yang ikut merasakan mencium
keharuman bunga-bunga tersebut. Ketika kusentuh, terasa lembut
kelopaknya.
Berbagai
jenis bunga ada di taman ini, sungguh indah sekali.
Begitu
menginjakkan kaki di rerumputan, aku merasakan ada butiran-butiran
air yang menempel di rumput-rumput ini mengenai kakiku. terasa
sejuk dan segar rasanya. Setelah berjalan di taman dan menikmati
keindahan, aku berbalik ke jalan dimana semula aku berdiri.
TUHAN
mengajakku menuju ke bagian sebelah kiri dari jalan tersebut. TUHAN
menggandengku menuju ke sebuah tempat seperti Aula dengan
tumbuh-tumbuhan hijau di sekitarnya.
Aula
tersebut sangat besar dan dapat menampung jutaan orang. Aku merasa
kecil sekali oleh karena begitu besarnya aula tersebut. Aula itu
kosong dan tidak ada perabot di dalamnya. Aula itu disangga oleh
pilar-pilar yang terbuat dari batu berwarna kuning keemasan bersinar
terang, ada ukiran seperti bunga di bagian bawahnya. Lantainya
seperti batu marmer putih gading bening. Aula ini tidak seperti rumah
yang ada dindingnya atau pintunya atau jendelanya, hanya ada
tiang-tiang penyangga saja.
“Ini
untuk anak-anak-KU yang baru percaya kepadaKU dan AKU langsung
memanggil mereka pulang.” Sewaktu TUHAN berkata seperti itu, di
hadapanku ada sebuah gambar besar. Aku melihat seorang yang sakit
parah di sebuah ruangan dengan banyak selang menempel di bagian
tubuhnya, lalu datang seseorang yang mendoakan orang tersebut dan
orang tersebut percaya kepada TUHAN YESUS, setelah itu orang tersebut
meninggal, maka orang tersebut diperhitungkan iman percayanya kepada
TUHAN YESUS, lalu ia masuk ke Surga.
TUHAN
menjelaskan aula ini adalah untuk orang-orang yang semasa hidupnya
tidak percaya kepada TUHAN YESUS, tetapi bertobat di saat-saat
terakhir hidupnya.
Setelah
aku melihat aula tersebut tubuh rohaniku langsung kembali ke
kamarku.
Mengingat
sebentar lagi ada pelayanan, maka aku bersiap-siap mandi kemudian
dijemput oleh teman tim doa.
Selama
mengalami proses ini, pelayanan bersama tim doa gereja tetap berjalan
seperti biasa. Di tempat kami berdoa banyak orang yang mengajukan
pertanyaan, dan dijelaskan oleh ketua tim doa. Jika aku mendapatkan
suatu pesan TUHAN untuk orang yang kami doakan, aku menyampaikannya
lewat tulisan.
Hari
ke 19
Rumah-rumah
di Surga
Tubuh
rohaniku kembali dibawa ke aula besar di Surga. Aku kembali
bermain-main di dalamnya, memegangi tiang penyangga dan
berputar-putar di sekitarnya, berjongkok sampai duduk berlutut
memegangi lantai-lantainya yang halus… sejuk… dan bening
berkilauan.
TUHAN
YESUS yang berdiri disampingku hanya tersenyum melihat apa yang aku
lakukan. Aku berdiri, kemudian TUHAN YESUS mengajakku berjalan ke
suatu tempat dimana terdapat banyak rumah. Jalan yang kami lalui
adalah jalan berpasir kaca yang lembut. Daerah tersebut seperti
daerah perumahan.
TUHAN
YESUS mengajak berkeliling di daerah tersebut. Berbagai tipe rumah
ada di sana, ada yang berukuran besar, sedang dan kecil. Ada yang
rumahnya sudah jadi, setengah jadi, atau baru dibangun. Ada rumah
yang memiliki taman kecil di halamannya, ada pula yang tidak. Aku
bertanya kepada TUHAN YESUS, “TUHAN, ini rumah-rumah siapa? Koq
banyak sekali?”
Jawab
TUHAN, “Ini rumah anak-anakKU yang melayaniKU sewaktu mereka di
dunia.” “Koq rumahnya beda-beda? Ada yang besar, kecil dan
sedang?” tanyaku lagi. Dan TUHAN berkata, “Ini tergantung dari
pelayanan mereka, sayang. Apa yang sudah mereka kerjakan buat AKU.”
“Ooo berarti semakin banyak pelayanan, semakin bagus rumahnya
ya, TUHAN?” “Bukan sayang, AKU tidak melihat seberapa besar
jumlah pelayanan mereka, AKU tidak melihat banyaknya pelayanan
mereka, AKU juga tidak melihat sibuk tidaknya mereka bekerja melayani
AKU”.
“Ooo…”
kataku sambil terbengong-bengong, terus kenapa rumahnya koq
berbeda-beda, TUHAN?”
“AKU
melihat pelayanan anak-anakKU dari hati mereka, semakin mereka tulus,
murni hatinya melayani AKU, rumah mereka semakin bagus, semakin
besar. AKU melihat hati anak-anakKU, semakin hatinya berkenan
kepadaKU, semakin hidupnya menyukakan hatiKU, AKU akan menyediakan
rumah yang terbaik, tempat tinggal yang semakin indah di sini”,
kata TUHAN. “AKU tidak melihat banyaknya pelayanan mereka, mungkin
yang mereka lakukan tidak dipandang orang, tetapi AKU yang menilai,
memandang hati mereka”.
Kami
terus berjalan berkeliling daerah tersebut. “TUHAN, koq rumahnya
ada yang sudah jadi, ada yang belum, terus ada juga yang baru
dibangun? Kenapa, TUHAN?”
“Itu
tandanya, kalau rumahnya sudah jadi berarti tugasnya di dunia sudah
selesai, ia akan segera dipanggil pulang. Kalau rumahnya belum jadi
berarti belum waktunya pulang, masih banyak hal yang harus
dikerjakannya di dunia. Kalau rumahnya baru akan dibangun berarti ia
baru mau melayani AKU.” Aku hanya mengangguk-anggukkan kepala
ketika mendengar TUHAN YESUS berbicara.
(Yohanes
14:2 – Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,
tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk
menyediakan tempat bagimu.)
Tubuh
jasmaniku terasa lemas, aku duduk bersandar pada dinding kamar.
Rasanya
sudah tidak kuat sehingga tubuhku perlahan-lahan jatuh kesamping dan
aku merebahkan diri di kasur sambil terus menguatkan diri.
Hari
ke 20
Tubuh
rohaniku kembali berada di Surga, di area yang banyak rumahnya. Aku
berjalan bersama TUHAN YESUS, sambil sesekali tanganku memegang bunga
di halaman salah satu rumah yang aku lewati. Tetapi kemudian mataku
tertuju pada pohon-pohon yang ada di seberang rumah-rumah.
Aku
berjalan seorang diri menghampiri sebuah pohon seperti seorang anak
kecil yang serba ingin tahu. Aku perhatikan pohon tersebut; batangnya
tidak begitu kekar, daun-daunnya lebat dengan ukuran tidak terlalu
kecil seperti daun jeruk. Buahnya lebat, berwarna merah bercampur
kuning dan hijau muda. Aku perhatikan, ingin sekali rasanya memakan
buah tersebut sampai-sampai aku menelan air liur. Secara jasmani
tenggorokanku terasa kering, tetapi aku tidak berani memintanya…
Kemudian
dari arah belakang terdengar suara TUHAN YESUS yang begitu lembut
“Kamu mau buah itu?” Dengan cepat aku menoleh ke arah TUHAN
YESUS, menganggukan kepala sambil tersenyum. Lalu TUHAN YESUS maju,
mendekati pohon itu. TanganNYA memetik buah itu dan memberikannya
kepadaku. Saat kuterima, dari tangkai buah yang baru saja dipetik,
muncul lagi buah yang baru secara perlahan-lahan.
Aku
terkesima menyaksikan keajaiban tersebut. Lalu aku makan buah itu,
saat kugigit dan menelannya, aku merasakan ada kekuatan dalam tubuhku
sampai berdampak ke tubuh jasmaniku. Buah itu seperti apel fuji
bentuknya, tetapi bukan apel. Rasanya manis seperti pear tetapi bukan
pear, terasa segar dan banyak airnya.
Aku
memakannya sampai habis. Benar-benar sangat enak dan segar. Setelah
kuhabiskan, tubuh jasmaniku terasa segar, ada kekuatan baru mengalir
ke dalam tubuh jasmaniku.
Hari
ke 21
Hari
ini aku kembali kuliah, aku dijemput oleh teman satu tim doa di
gereja.
Setelah
apa yang kualami kemarin, aku merasakan ada kekuatan dan semangat
yang baru. Di antara teman tim doa, ada seorang teman yang sering
mengantar jemput aku baik ke kampus maupun ke gereja untuk pelayanan.
Itu dilakukannya bila ia sedang tidak ada kegiatan lain.
Sepulang
kuliah, aku mampir ke tempat kerja, ternyata masih belum ada
pekerjaan dan aku memutuskan untuk tidak bekerja lagi. Untuk mengajar
pun sudah tidak memungkinkan, jadi kuputuskan berhenti mengajar
juga.
Setiba
di rumah aku merasa letih dan lutut lemas, aku merasa tenggorokan dan
bibirku kering. Segera kuberjalan untuk mengambil segelas air.
“TUHAN, aku tidak kuat, aku haus bibirku kering, tenggorokan
pun kering, ijinkan aku untuk minum”.
“Ambillah
air, teteskanlah dalam mulutmu supaya tenggorokanmu tidak kering
lagi, basahi bibirmu supaya tidak kering” begitu kata TUHAN YESUS
kepadaku. Setelah aku mengambil segelas air, aku mencedok air
tersebut dengan sendok kecil. Dengan menengadahkan kepala, kumasukkan
sesendok air. “Lumayan Puji TUHAN, sudah bisa merasakan air
minum walaupun satu dua tetes”, kataku dalam hati.
Tidak
lama kemudian temanku datang menjemput untuk pelayanan.
Hari
ke 22
Hari
ini di kampus masih banyak teman yang bertanya-tanya tentang apa yang
kualami. Ada yang tertawa karena menganggap ini kejadian yang lucu.
Aku ingin protes rasanya. Ada teman yang sudah mengerti tetapi masih
banyak yang belum mengerti, ada pula yang mengejek dan menyindir.
Mataku berkaca-kaca, ingin menangis rasanya, bahkan sampai selesai
kuliah pun aku masih merasa sedih.
Puji
TUHAN, ada penghiburan dari TUHAN untukku. Aku merasa ada tetesan air
mata jatuh dari atas ke tanganku tetapi tanganku tidak basah. “
Jangan sedih sayang. Jangan sedih anak-KU”, kata TUHAN padaku.
Sebenarnya
aku bisa saja tidak kuliah, tetapi aku kuatir ada pengumuman penting
yang harus kuketahui. Aku melangkah perlahan untuk pulang naik
angkutan kota. Sesampainya di rumah aku langsung berdoa, memuji dan
menyembah TUHAN.
Tubuh
rohaniku kembali berada di daerah yang banyak rumahnya di Surga.
Disampingku
ada TUHAN YESUS. Tanah yang kuinjak adalah pasir dari kaca bening
yang lembut.
Aku
berada di depan rumah yang sudah jadi, dengan taman kecil di
halaman.
Rumah
tersebut tidak begitu besar. Aku penasaran dan ingin masuk ke
dalamnya.
Seperti
seorang anak kecil yang menarik tangan ayahnya, begitu juga kutarik
tangan TUHAN YESUS. “TUHAN, aku ingin lihat isi rumah ini”
kataku sambil sesekali melihat wajah TUHAN YESUS yang hanya tersenyum
melihat tingkah lakuku. Begitu masuk, aku terkejut, “Lho TUHAN, koq
tidak ada apa-apanya? “. Hanya ada sebuah meja dengan satu benda di
atasnya seperti vas bunga bentuknya. Benda tersebut berwarna kuning
kecoklatan bersinar terang, bukan dari emas karena warnanya bukan
kuning emas.
Kuraba
dinding rumah tersebut, bukan seperti dinding rumah di rumahku atau
rumah orang-orang yang ada di dunia. Seperti batu marmer atau pualam
berwarna putih kapur tetapi berkilau. Lantainya juga bukan seperti
lantai di rumahku, lantainya bening seperti kaca berkilauan tetapi
tidak menyakitkan mata. Udara di dalam rumah ini juga sejuk, “Orang
yang punya rumah ini belum selesai menjalankan tugasnya di dunia,
sayang. Masih banyak yang harus dikerjakan supaya perabot di dalam
rumah ini penuh”, begitu kata TUHAN. Aku hanya mengangguk.
TUHAN
mengajakku ke rumah lainnya. Rumah ini juga sudah jadi, tetapi tidak
mempunyai taman. “Lho TUHAN, koq tidak ada tamannya?”. “AnakKU,
AKU selalu tahu apa yang menjadi kesukaan anak-anakKU”. Aku
mengangguk-angguk, berarti orang yang punya rumah ini tidak menyukai
tanaman dan berkebun. Aku masuk ke dalamnya, rumahnya agak besar
dibanding yang tadi. “Waah banyak sekali perabot rumahnya, ada
yang dari emas, perak, batu permata, indah sekali.!!!”.
“TUHAN,
ini sepertinya sudah komplit perabotnya, berarti orangnya sudah mau
pulang?”. “Belum anakKU, masih ada yang harus dikerjakannya, AKU
memanggil anak-anakKU pulang kalau mereka sudah menyelesaikan
tugasnya masing-masing menurut panggilannya masing-masing. Lagi pula
belum ada nama tertulis di depan rumah sebagai tanda kepemilikan
rumah ini.”
Kulangkahkan
kakiku keluar rumah dan melihatnya dari depan. Aku hanya
mengangguk-anggukan kepala, lalu duduk bersandar di kusen pintu
rumah.
Kutertegun,
kagum, indah sekali. “AKU memanggil pulang anak-anakKU sesuai
dengan kehendakKU dan waktu yang AKU tetapkan.” lanjut TUHAN. Orang
yang menyukakan hati TUHAN tempatnya semakin bagus di Surga. Semakin
hatinya murni, tulus, menyukakan hati TUHAN semakin mendapat tempat
yang indah di Surga.
Hari
ke 23
Hari
ini aku ujian praktek komputer, walaupun dengan tangan yang lemah dan
gemetar aku bisa mengerjakan ujian dengan baik. Temanku mengantarkan
dan menjemputku ke kampus sehingga aku tidak perlu berjalan kaki.
Sesampainya di rumah aku kembali berdoa.
Bertemu
Tokoh-tokoh Alkitab
Tubuh
rohaniku berada di Surga di jalan yang terbuat dari pasir kaca. Di
sana sudah ada TUHAN YESUS. Kembali aku diajak TUHAN YESUS berjalan
ke daerah yang banyak rumahnya dan aku bertemu dengan beberapa tokoh
Alkitab.
TUHAN
YESUS mengajakku menemui mereka dan memperkenalkan nama-nama mereka.
Banyak
tokoh-tokoh Alkitab yang memberi pesan-pesan kepadaku. Pertama kali
aku bertemu dengan Musa. Seperti yang kubaca di Alkitab,
Musa berusia seratus dua puluh tahun, tetapi di Surga ini aku heran
karena Musa kelihatan jauh lebih muda seperti berusia 40 tahunan.
Kata
Musa, “Aku menyesal tidak dapat masuk ke Tanah Kanaan yang
dijanjikan TUHAN karena ketidaktaatanku. Taatlah kepada TUHAN
senantiasa, apapun yang TUHAN suruh kerjakan, kerjakanlah itu dengan
taat.”
Setelah
itu aku bertemu dengan Paulus. Pesan Paulus,
“Sesungguhnya pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah
pencobaan-pencobaan yang biasa saja yang tidak akan melebihi
kekuatanmu. Apabila kamu mengalami masalah seberat apapun, percayalah
pasti akan ada jalan keluar, dan masalah tersebut tidak akan melebihi
kekuatanmu.”
Setelah
itu aku bertemu dengan Yosua. Pesan Yosua, “Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu. Apapun yang terjadi, tetaplah pandang TUHAN,
beribadahlah kepadaNYA dengan taat dan setia. Jangan sekali-kali
hatimu terikat kepada berhala-berhala.”
Aku
terus berjalan bersama TUHAN YESUS, lalu aku bertemu denganAbraham,
pesannya, “Walaupun kamu belum melihat janji-janji TUHAN digenapi
dalam hidupmu, kamu harus tetap PERCAYA kepada TUHAN. Di dalam TUHAN
tidak ada yang sukar, semuanya menjadi mungkin walaupun sekelilingmu
tidak memungkinkan kamu mendapatkan janji-janji TUHAN.”
Lalu
aku bertemu dengan NUH, pesannya, “Hiduplah bergaul
karib dengan TUHAN jangan melihat sekelilingmu yang kadang-kadang
melemahkan imanmu kepada TUHAN, tetapi kamu harus tetap hidup bergaul
karib dengan TUHAN.”
Terakhir,
aku bertemu dengan Ayub, pesannya, “Kamu tidak berhak
atas hidupmu bahkan yang terkecil sekalipun dalam hidupmu, rambutmu
sekalipun kamu tidak berhak atasnya. Hanya TUHAN yang berhak atas
hidupmu, karena TUHAN yang punya hidupmu. Jadi apapun yang terjadi
atas hidupmu, yang terburuk sekalipun jangan pernah engkau
bersungut-sungut kepada TUHAN atau berkata TUHAN itu jahat atau tidak
sayang kepadamu.”
Setelah
aku bertemu dengan Ayub, aku selesai berdoa.
Aku
kemudian teringat kalau besok ada ujian teori. Aku harus belajar dan
menghafal. “TUHAN, jujur saja aku sangat letih… lemas… bahkan
susah rasanya untuk membuka mata ini untuk menghafal,” kataku
setelah memegang buku kuliah. Tetapi aku tetap berusaha membaca
perlahan-lahan, kubaca ulang buku kuliahku sebanyak dua kali.
Hari
ke 24
Ketika
aku menghadapi ujian teori di kampus, aku terheran-heran karena aku
tidak menemui kesulitan saat mengerjakannya. Seakan-akan ada
jawaban-jawaban yang muncul dalam pikiranku. Dengan mudah aku
mengingat apa yang kupelajari semalam padahal hanya dua kali saja aku
membaca materi pelajarannya.
Setibanya
di rumah, aku kembali berdoa dan bertemu dengan TUHAN YESUS. IA
mengajakku jalan berkeliling dan kembali bertemu dengan beberapa
tokoh Alkitab.
Aku
bertemu dengan Yusuf, pesannya, ”Peganglah setiap visi
atau janji yang TUHAN berikan baik melalui mimpi atau firman yang
TUHAN berikan. Jagalah visi itu, berjuanglah sampai visi itu terjadi
dalam hidupmu. Apapun yang terjadi dalam hidupmu yang terburuk
sekalipun jangan sampai engkau melupakan visi itu, tetapi anggaplah
kejadian-kejadian dalam hidupmu merupakan bagian dari rencana TUHAN
yang indah sampai visi TUHAN tercapai dalam hidupmu.”
Setelah
itu aku berjumpa dengan Yeremia, pesannya, “Setiap
panggilan TUHAN yang terjadi dalam hidupmu, terima dan lakukanlah.
Jangan menganggap dirimu tidak mampu, sebab TUHAN yang akan
memberikan kemampuan kepadamu. Jangan takut, karena ketika TUHAN
memanggilmu sesungguhnya TUHAN telah memperlengkapimu dengan segala
yang terbaik. Bahkan sesungguhnya TUHAN sudah merancangkan dan
mengetahui hidupmu sebelum engkau dilahirkan sampai akhir hidupmu.”
Setelah
itu aku bertemu dengan Yesaya yang berpesan,
“Pergilah kemanapun TUHAN mengutusmu, jangan pernah sekalipun
engkau berbantah dengan TUHAN. Sebab TUHAN yang lebih mengetahui apa
yang akan terjadi dalam hidupmu ketika TUHAN mengutusmu, pasti TUHAN
akan memberikan kuasaNYA kepadamu.”
Kemudian
aku bertemu dengan Yehezkiel yang berpesan “Jangan
pernah menghindar dari panggilan TUHAN walaupun panggilan itu tidak
sesuai dengan kemampuanmu. Mungkin engkau merasa aneh terhadap
panggilan TUHAN itu, bahkan yang terburuk adalah orang-orang
sekelilingmu dan orang yang terdekat denganmu juga merasa aneh,
tetapi kerjakanlah panggilan TUHAN itu sampai kemuliaan TUHAN
dinyatakan kepadamu.”
Aku
berjalan kembali dengan TUHAN YESUS, dan bertanya, “TUHAN, mengapa
semua yang kulihat di Surga masih muda semua sedangkan di Alkitab
usia mereka sudah sampai ratusan tahun?”. “Semua yang ada di
Surga tidak ada yang tua, ketika setiap orang yang percaya kepadaKU
dan menjaga hidupnya berkenan kepadaKU, lalu pulang ke Surga dan
mendapat tempat disini, mereka semua akan diubah menjadi umur dewasa.
Di sini setiap orang akan menjadi pribadi yang dewasa. Yang AKU
ingini adalah setiap orang yang percaya kepadaKU memiliki kerohanian
yang dewasa bukan anak-anak yang hanya meminta-minta apa yang menjadi
keinginan dan kebutuhannya.”
Semua
orang yang kujumpai di Surga menjadi orang berusia dewasa.
Setiap
tokoh Alkitab yang umurnya ratusan tahun, rambutnya putih, kulit
tubuhnya sudah keriput, di Surga menjadi muda. Kulitnya bagus,
rambutnya hitam, wajahnya bersinar.
Hari
ke 25
Sepulang
dari kampus, aku merebahkan diri di lantai oleh karena cuaca yang
panas. Karena lelah, aku tertidur….
Aku
kembali bertemu dengan TUHAN YESUS, melihatNYA berdiri di jalan pasir
kaca yang indah. sepertinya sudah menungguku sejak tadi. Hatiku
senang sekali karena TUHAN YESUS menantikanku. Segera TUHAN YESUS
menggandeng tanganku dan mengajakku berjalan.
“Kadang-kadang
anak-anakKU tidak sadar bahwa AKU sudah lama menanti-nantikan mereka,
AKU ingin anak-anakKU dekat kepadaKU berbincang-bincang denganKU,
tetapi mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Baru
ketika mereka mendapatkan kesulitan, mereka mencari AKU hanya untuk
mendapatkan penyelesaian atas masalah-masalah mereka. Itupun AKU
sudah merasa senang mereka mau menemui AKU, walaupun hanya untuk
mendapatkan penyelesaian bagi masalah mereka. Setelah itu mereka
melupakanKU… yang mereka inginkan hanya berkat-berkatKU,
mujizat-mujizatKU, dan kesembuhan-kesembuhan dari AKU dan semua yang
ada padaKU. Mereka tidak mengingini pribadiKU.”
Saat
TUHAN berbicara, sesekali aku menoleh ke arah TUHAN YESUS, tampak
dari wajahNYA yang lembut dan penuh kasih terpancar kesedihan. DIA
sungguh-sungguh TUHAN yang mengasihi kita; anak-anakNYA, umat
kepunyaanNYA.
Aku
terus berjalan bersama TUHAN dan bertemu dengan Yakobus, ia
menyampaikan pesan, “Lakukan Firman TUHAN dengan setia, jangan
hanya mendengarkan saja. Jangan menyimpang dari Firman TUHAN,
hiduplah berkenan kepada TUHAN.”
Kemudan
aku bertemu dengan Petrus, yang berpesan, “Jangan
pernah kamu berbalik dari imanmu kepada TUHAN, jangan pernah
sekalipun kamu melukai hati TUHAN. Aku menyesal sewaktu hidupku aku
pernah melukai hati TUHAN, padahal aku selalu bersama-sama dengan
TUHAN. Tetapi puji syukur kepada TUHAN, aku seorang yang penakut bisa
berada di sini, itu karena kemurahan TUHAN, kuasa TUHAN yang membuat
hidupku berubah jadi berani memberitakan Injil dan menjadi berkat
buat banyak orang sehingga sampai akhir hidupku aku mempertahankan
imanku kepada TUHAN.”
Setelah
itu aku bertemu dengan Daniel, pesannya, “Kamu harus
menyembah TUHANmu dengan segenap hatimu sampai akhir hidupmu, jangan
ada sesuatupun yang menggoyahkan iman percayamu kepada TUHAN, maka
segala sesuatu akan diberitahukan kepadamu sampai akhir zaman tiba.”
Aku
tersentak kaget. “Aduh.. aku ketiduran.. tapi koq aku bertemu TUHAN
saat aku tidur?” Aku merasa tidak sopan mengapa tidak dalam posisi
berdoa, malah dalam posisi tidur…. “AKU bisa menyatakan segala
sesuatu melalui apa saja, kapan saja, di mana saja, dan ketika engkau
melakukan apapun, engkau bisa menemui AKU. karena AKU, TUHAN yang
tidak terbatas. Dengan rohmu, engkau bisa menemui AKU kapan saja, di
mana saja, saat engkau melakukan apapun. AKU bukan TUHAN yang dapat
ditemui hanya dengan aturan-aturan agamawi, harus ini…harus itu…
AKU bukan TUHAN yang dibatasi dengan aturan-aturan agamawi. Banyak
orang yang jenuh dalam mempertahankan iman percayanya kepada-KU karena
banyak dari mereka yang membatasi AKU. Dengan pikiran mereka
membatasi pribadi-KU bekerja dalam hidup mereka, banyak dari mereka
yang terjebak dalam rutinitas ibadah, aturan-aturan agamawi sehingga
mereka bosan, jenuh, kerohanian mereka tidak berkembang sampai
akhirnya mereka mundur dalam mengikut AKU. Temuilah AKU,
berbincang-bincanglah denganKU kapan saja, dimana saja, saat kamu
melakukan apa saja, AKU TUHAN yang tidak terbatas.”
Hari
ke 26
Di
Istana Tuhan
Saat
bertemu TUHAN, tidak jauh di depanku ada sebuah bangunan istana yang
sangat indah dan megah. Ternyata itu adalah istananya TUHAN. TUHAN
YESUS berjalan mengajakku menuju bangunan tersebut. Ketika memasuki
pelataran istana, ada seseorang yang berdiri; seorang yang gagah,
tampan dan memakai mahkota.
Wajahnya
mencerminkan kebijaksanaan. Setelah mendekat, baru aku tahu kalau
itu Raja Daud, ia berpesan, “Kalau aku berada disini
hanya karena kasih karunia TUHAN, sesungguhnya aku adalah orang yang
tidak layak berada di sini karena aku pernah melakukan perbuatan yang
menyakiti hati TUHAN, tetapi karena kasih karunia TUHAN, aku bisa
berada di tempat ini. Kasih karunia TUHAN yang melayakkan aku.”
Ketika bertemu dengan Raja Daud, aku berkecil hati karena aku merasa
belum melakukan yang berarti untuk TUHAN. Raja Daud yang luar biasa
saja mengatakan kalau ia berada di Surga hanya karena kasih karunia
TUHAN.
TUHAN
berkata, “AKU suka kepada Daud, ia orang yang berkenan kepadaKU.
Ketika ia menyimpang dari jalannya, AKU menegurnya dan ia tidak
mengeraskan hatinya tetapi langsung mau bertobat, berbalik kepadaKU
dan merendahkan diri. Banyak anak-anakKU yang menyimpang dari
jalannya, tetapi sayang, AKU kecewa kepada sikap mereka. Banyak dari
mereka yang mengeraskan hati dan tidak mau bertobat saat AKU menegur
mereka.”
Aku
terpana melihat istana TUHAN. Begitu indahnya. Di pelatarannya
terdapat taman dengan bunga warna-warni berkelopak lembut. Aku
mendekati taman itu, harum sekali… sampai-sampai tercium juga di
kamarku. Sampai selesai berdoa, bau harumnya masih terasa di
kamarku.
Hari
ke 27
Aku
berjalan menuju istana yang indah bersama TUHAN YESUS. Setibanya di
sana, pintu gerbangnya terbuka lebar. Lantai istananya sungguh sangat
menakjubkan… terbuat dari emas!
Aku
menoleh ke sebelah kiri, ke pintu gerbang yang juga terbuat dari emas
berhiaskan mutiara.
Kupegang
dan kuraba cukup lama.
Semula
aku berdiri meneliti mutiara-mutiara tersebut dan perlahan-lahan
beringsut sampai berjongkok sambil memegangi dan meraba lantai istana
tersebut. Benar-benar indah pintu gerbang bertabur mutiara tersebut.
Warna pintunya putih gading berkilauan dan warna lantainya kuning
berkilau terang.
(Wahyu
21:21 – Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara:
setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota
itu dari emas murni bagaikan kaca bening.)
Istana
TUHAN benar-benar indah sekali…. TUHAN benar-benar kaya … Emas
yang di dunia disanjung dan dihargai begitu rupa, di Surga hanya
dibuat untuk lantai saja… untuk diinjak-injak. Mutiara yang di
dunia dibanggakan dan harganya mahal, di Surga hanya dipakai untuk
hiasan pintu.
Aku
melihat pilar-pilar di dalam istana tersebut warnanya juga kuning
berkilauan… ternyata pilar-pilar ini juga terbuat dari emas. Aku
juga memegang pilar-pilarnya.
Di
bagian kanan dan kiri pilar terletak tangga-tangga lebar menuju
balkon yang juga terbuat dari emas berkilauan. Di balkon-balkon
tersebut banyak sekali orang berjubah putih yang memuji, mengagungkan
dan menyembah TUHAN dengan mengangkat tangan.
Sejak
masuk ke istana TUHAN tak henti-hentinya aku memegangi pintu, lantai,
balkon dan pilar-pilar. Sampai masuk ke tempat yang lebih dalam lagi,
aku mendengar pujian pengagungan kepada TUHAN tiada henti. “Di sini
setiap orang akan menaikkan pujian penyembahan setiap saat setiap
waktu, tidak ada kata-kata berhenti, istirahat maupun lelah…”,
begitu kata TUHAN YESUS. Bahkan sampai selesai berdoa, telingaku
rasanya masih mendengar pujian, penyembahan dan pengagungan kepada
TUHAN. Pujian penyembahan nan merdu, begitu indah didengar sampai aku
merinding dan seluruh tubuh bergetar.
Hari
ke 28
Hari
ini aku berdoa seperti biasa, hanya saja aku tidak berada di surga
ataupun neraka. Hari ini aku khusus menyembah Tuhan dan mengucap
syukur padaNYA, dan aku menyampaikan hal-hal pribadiku kepadaNYA.
Hari
ke 29
Siang
hari aku kembali berdoa di kamar. Aku berada di istananya TUHAN
tepatnya di bagian balkon dimana banyak sekali orang memuji dan
menyembah TUHAN. TUHAN YESUS tidak berada di sampingku. Aku berada di
bagian tepi, berdiri di antara umat-umat kepunyaan TUHAN yang memuji
dan menyembah TUHAN. Di depanku terdapat kursi Tahta Kemuliaan TUHAN
dengan warna kuning emas bersinar dikelilingi permata-permata yang
indah.
Ada
pribadi yang duduk di kursi tersebut, seorang Raja dengan jubah megah
berwarna ungu, mahkota yang indah berwarna kuning emas dikelilingi
batu permata.
TUHAN
YESUS lah Pribadi tersebut. Dengan jubah raja yang sangat mewah,
wajahNYA penuh wibawa, tegas tetapi ramah. PribadiNYA memancarkan
sinar kemuliaan.
Semua
orang termasuk aku berlutut mengagungkan TUHAN YESUS sebagai RAJA
segala raja. Oleh karena tidak kuat dengan sinar kemuliaanNYA, semua
orang termasuk aku tersungkur. Hanya ada tangisan dan suara
pengagungan kepada TUHAN YESUS, tetapi bukan tangisan dan tetesan air
mata kesedihan melainkan karena sukacita dan terharu. Hadirat TUHAN
yang begitu kuat membuat semua orang sujud mengagungkan nama TUHAN.
Sampai
ke telinga jasmaniku terdengar semua orang mengagungkan TUHAN:
Kudus
… kuduslah TUHAN
Engkau
Allah yang kudus
Raja
diatas segala raja
Hormat
kemuliaan hanya bagiMU
Halleluya…
halleluya … amin
Kudus
… kuduslah TUHAN …
Di
telinga rohani yang terdengar adalah bukan Bahasa Indonesia melainkan
bahasa-bahasa lain. Tetapi secara telinga jasmani, aku mendengarnya
dalam bahasa Indonesia seperti di atas. Ada beberapa kata yang sama
diantaranya ‘Halleluya’ dan ‘Amin’ walaupun lafal yang
diucapkan agak berbeda.
Di
depanku, selain TUHAN YESUS ada banyak Malaikat yang memainkan
alat-alat musik, memuji mengagungkan nama TUHAN. Juga banyak Malaikat
di deretan umat-umat TUHAN ikut serta memuji nama TUHAN. Semua tidak
ada yang diam.
Hari
ke 30
Aku
kembali berada di istananya TUHAN YESUS. TUHAN YESUS ada di
sampingku.
Aku
berjalan menuju sisi paling ujung dekat dinding istana. Dinding
istana tersebut terdiri dari batu-batu permata yang indah, dari
bagian bawah sampai paling tinggi terdapat batu-batu permata dengan
warna yang berbeda-beda. Warna-warna batu permata tersebut letaknya
tidak acak tetapi tersusun rapi per baris. Dinding istana TUHAN
terdiri dari beberapa baris batu-batu permata yang indah, dimana tiap
baris terdiri dari warna yang berbeda.
Baris
pertama dengan ketebalan tertentu berwarna hitam, baris kedua dengan
ketebalan tertentu berwarna merah. Urutan-urutannya adalah sebagai
berikut: hitam, merah terang, merah hati (merah keunguan), ungu, ungu
kebiruan (warnanya agak terang), biru gelap, biru agak terang (biru
agak merah dan ungu), coklat gelap, coklat kemerahan (terang),
kuning, hijau, putih.
(Wahyu
21:19-20 – 19 Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala
jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu
nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,
20 dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar
yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beryl, yang
kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang
kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung.)
Saya
melihat banyak Malaikat di istanaNYA TUHAN, ada 2 tipe Malaikat:
bersayap
dan tidak bersayap. Tinggi mereka kurang lebih 2 meter. TUHAN YESUS
menjelaskan bahwa Malaikat yang tidak bersayap adalah Malaikat pujian
dan penyembahan, makanya Malaikat-Malaikat tersebut memegang
alat-alat musik, sedangkan Malaikat yang bersayap adalah Malaikat
peperangan, biasanya untuk membantu anak-anak TUHAN dalam peperangan
rohani, karenanya mereka membawa alat-alat peperangan seperti pedang
dan panah.
Kemudian
aku kembali berjalan-jalan bersama TUHAN YESUS dan bertemu dengan
Yohanes, murid yang paling dikasihi TUHAN YESUS, wajahnya memancarkan
kelembutan. “Hiduplah dekat dengan TUHAN YESUS, melekat dan intim
dengan TUHAN YESUS, bukan hanya menginginkan sesuatu dariNYA.” kata
Yohanes.
Hari
ke 31
Pagi
ini tenggorokanku terasa kering, ingin rasanya minum lebih dari
satu-dua tetes saja.
Sesudah
minta ijin pada TUHAN, aku mengambil segelas air. Puji TUHAN, aku
bisa minum lebih banyak dari biasanya. Aku merasa senang, lega dan
segar.
Saat
berdoa, aku bertemu dengan TUHAN YESUS di istana. Aku berjalan keluar
dari istanaNYA, berjalan-jalan kembali ke tempat yang banyak
rumahnya. Aku kembali bertemu dengan tokoh-tokoh Alkitab yang luar
biasa mengasihi TUHAN.
Aku
bertemu dengan Maleakhi, pesannya, “Jangan pernah sekalipun kamu
mencuri kepunyaan TUHAN. Apa yang menjadi milik kepunyaan TUHAN,
kembalikan untuk TUHAN. Ketika kamu taat melakukan Firman TUHAN,
pasti TUHAN akan mengembalikan milik kepunyaanmu. TUHAN itu kaya, DIA
tidak pernah berhutang.”
Aku
bertemu dengan Daniel, pesannya, “Setiap pernyataan TUHAN tentang
akhir zaman akan digenapi hari-hari ini. Pertahankan imanmu kepada
TUHAN. Tetap setia beribadah kepadaNYA dengan hormat dan takut.”
Aku
bertemu dengan Elisa, pesannya, “Mintalah kepada TUHAN untuk
diperlengkapi dengan Roh Tuhan untuk membuat dirimu kuat menghadapi
setiap tantangan dan masalah dalam hidupmu.”
Aku
pun bertemu Elia dan ia berpesan, “Di hari-hari ini akan banyak
roh-roh Izebel yang menghimpit dan menekan anak-anak TUHAN, bukan
hanya secara roh tetapi juga secara jiwa, sehingga secara fisik
anak-anak TUHAN akan merasa tertekan dan sakit. Banyak anak-anak
TUHAN yang menjadi putus asa, kecewa terhadap TUHAN, patah semangat
dan menganggap TUHAN tidak pernah menolong dan mempedulikan kehidupan
mereka. Anak-anak TUHAN harus menyadari ketika menghadapi masalah
seberat apapun janganlah takut, mereka harus percaya kepada TUHAN
bahwa TUHAN selalu menolong.”
Hari
ke 32
Hari
ini aku berjalan-jalan bersama TUHAN YESUS. Dengan penuh kasih IA
menggandeng tanganku. Aku melihat sebuah sungai di daerah perumahan
dan TUHAN YESUS mengajakku kesana. Di samping sungai terdapat
pohon-pohon yang rindang. Pohon kokoh berdaun lebat dengan
akar-akarnya yang menjalar sampai ke aliran sungai tersebut. Ada
batu-batu di sekitar sungai.
Aku
tidak sabar ingin memasukan kakiku ke dalam sungai. Bukan hanya itu,
aku juga ingin bermain air dan berenang. Air sungai yang mengalir
begitu jernih dan sejuk.
Aku
melihat TUHAN YESUS duduk di tepi sungai, dengan tersenyum
memandangku yang sedang bermain air.
Setelah
puas bermain air, aku segera menghampiri TUHAN YESUS. Aku duduk di
sebelah TUHAN YESUS, memperhatikan sekeliling sungai dan pohon-pohon
kokoh berdaun lebat di sekitarnya. Ada pohon yang mempunyai buah
berbentuk bulat berwarna merah keunguan, dan berbagai pohon buah
lainnya. Sangat rindang dan sejuk. Sangat indah… Belum lagi
ikan-ikan di sungai yang berenang kian kemari, menambah keindahan
tempat ini.
BUKU/KITAB
KEHIDUPAN DAN BUKU PERJALANAN HIDUP MANUSIA
Setelah
memperhatikan daerah sekeliling, pandanganku tertuju kepada TUHAN
YESUS yang sedang memegang 2 buku di tangan kanan dan kiri. “TUHAN
YESUS, buku apa itu?” tanyaku ingin tahu. “Ini adalah Buku
Kehidupan”, kata TUHAN YESUS menunjukkan buku yang ada di tangan
kiriNYA.” Lalu yang satunya lagi buku apa TUHAN?’’, dengan nada
penasaran aku bertanya. “Ini adalah Buku Perjalanan Hidupmu. Dari
kamu lahir sampai AKU datang menjemputmu pulang kembali ke rumahKU.”
begitu kata TUHAN.
(Wahyu
20:12-15 – 12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil,
berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga
sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati
dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis
di dalam kitab-kitab itu. 13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati
yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan
orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi
masing-masing menurut perbuatannya. 14 Lalu maut dan kerajaan maut
itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua:
lautan api. 15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis
di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api
itu.)
Aku
penasaran sekali ingin segera melihat isi buku-buku tersebut. Belum
sempat kupegang buku itu, tubuh jasmaniku terasa lemas. Aku
memutuskan untuk beristirahat.
Hari
ke 33
Buku
Kehidupan
Aku
kembali berada bersama TUHAN YESUS di sungai yang indah. Aku melihat
TUHAN YESUS memegang 2 buku yaitu Kitab Kehidupan dan Buku Perjalanan
Hidupku.
Belum
sempat aku meminta ijin kepada TUHAN YESUS untuk melihat buku
tersebut, IA berkata, “Ini adalah Kitab Kehidupan.” TUHAN YESUS
lebih mengetahui isi hati dan pikiranku.
Kemudian
TUHAN YESUS mulai membuka Kitab tersebut. Aku melihat di dalamnya
tertulis nama-nama dengan tinta emas. Tulisan yang rapi mengisi
lembar demi lembar buku yang tebal tersebut.
“Di
buku ini AKU menuliskan nama-nama orang yang percaya kepadaKU. Setiap
orang yang percaya kepadaKU bahkan sampai akhir hidupnya percaya
kepadaKU, mempertahankan imannya maka AKU akan menulis namanya di
Kitab ini. Setiap orang yang tertulis namanya di Kitab ini, maka ia
akan diselamatkan dari hukuman kekal, dari api neraka dan AKU akan
menyediakan tempat buat mereka. Mereka akan menikmati hidup yang
kekal bersama dengan AKU.”
Sambil
mendengarkan perkataan TUHAN YESUS, mataku terus tertuju ke lembaran
Kitab tersebut. Aku begitu penasaran dan ada rasa ded-deg an ketika
mataku memperhatikan lembaran Kitab tersebut, aku hanya ingin
memastikan apakah namaku ada di Kitab tersebut.
“Tenang
sayang, ketika kamu mengambil keputusan untuk percaya kepadaKU, maka
AKU langsung menulis namamu di Kitab ini. Tidak ada yang dapat
menulis dan menghapus nama-nama yang ada dalam Kitab ini kecuali AKU
yang punya Kitab ini dan tempat ini. Semua nama yang tertulis di
dalam Kitab ini atau bahkan dihapuskan dari kitab ini adalah sesuai
dengan kehendakKU. Keputusan yang engkau ambil dalam hidupmu untuk
percaya kepadaKU atau tidak, akan menentukan apakah AKU akan
menuliskan namamu di Kitab ini. Jika namamu tertulis, engkau akan
menikmati hidup kekal bersamaKU. Bila iman percayamu berhenti di
tengah jalan atau tidak percaya kepadaKU sama sekali, AKU tidak akan
menuliskan namamu di Kitab ini dan engkau akan mendapat hukuman
kekal.”
Ketika
dengan asyiknya mendengar perkataan TUHAN YESUS, pandanganku langsung
tertuju pada lembar Kitab Kehidupan dimana di situ ada tertulis
namaku ‘Elisabeth Widyawati Herman’. Aku langsung menghela nafas
lega bersyukur, terharu dan senang. Aku berharap dan berserah kepada
TUHAN supaya aku dimampukan untuk mempertahankan iman sampai TUHAN
YESUS datang kembali, sehingga namaku tidak dihapus dalam Kitab
Kehidupan dan aku bisa menikmati tinggal di Surga bersama TUHAN
YESUS.
Hari
ke 34
Buku
Perjalanan Hidup
Ketika
berdoa tubuh rohaniku kembali berada di samping TUHAN YESUS. Rasanya
tidak sabar lagi untuk menanyakan Buku Perjalanan Hidupku. “TUHAN,
bagaimana dengan buku yang satunya lagi? Kemarin kan TUHAN
menunjukkan kepadaku ada 2 buku?”
“Buku
ini adalah Buku Perjalanan Hidupmu. AKU menuliskan semua peristiwa
dalam hidupmu sejak kamu masih kecil, bayi bahkan pertama kali kamu
ada dalam kandungan ibumu, AKU sudah menuliskan semua perjalanan
hidupmu sampai kamu pulang ke rumahKU, sampai AKU menjemputmu, AKU
sudah menuliskan semuanya.
Segala
yang terjadi dalam hidupmu, AKU sudah menuliskan dalam Kitab ini.
Lihat sayang, dari pertama kali AKU menuliskan sampai saat ini kamu
mengalami peristiwa ini berjumpa dengan AKU. AKU juga sudah
menuliskan semuanya. Tidak ada satupun peristiwa yang terlewatkan
dalam hidupmu, AKU sudah mencatat semuanya.”
Aku
melihat lembaran-lembaran buku tersebut, hanya tidak melihat
tulisannya satu per satu. Sisa lembaran buku tersebut tinggal sedikit
sekali, di dalamnya terdapat tulisan peristiwa yang belum aku jalani.
Sisa hidupku tinggal sedikit lagi, entah berapa bulan, entah berapa
tahun.
“Sebentar
lagi AKU akan datang menjemputmu. AKU ingin kamu menjadi pengantinKU
yang cantik bukan menjadi anak-anak lagi. Kamu sudah lihat bukan?
Lembaran buku ini tinggal sedikit lagi.” Aku hanya mengangguk dan
meneteskan air mata. TUHAN YESUS sudah mau datang, sedikit lagi waktu
yang harus kujalani. “TUHAN, aku tidak ingin dalam waktu yang
sangat dekat ini Engkau menjemputku, hidupku masih kacau balau, aku
ingin menata hidupku walaupun sulit. Banyak masalah dan tantangan
yang harus kujalani, tetapi aku ingin ketika TUHAN menjemputku, aku
menjadi pengantin yang tercantik buat TUHAN.”
Hari
ke 35
GUDANG
DI SURGA
1.
Gudang Organ Tubuh Manusia
Pada
hari ini aku diajak TUHAN berjalan-jalan ke sebuah tempat di Surga,
tempat yang sama sekali belum pernah aku kunjungi. Letaknya di
samping istana TUHAN bagian belakang tetapi tidak terpisah dari
istana.
Tempat
ini sangat besar, luas sekali. Disana terdapat banyak rak tempat
penyimpanan barang seperti sebuah supermarket. Rak-raknya tersusun
rapi dan ada beberapa baris.
Aku
melangkah mendekati rak-rak itu. Aku melihat sebuah benda di
dalamnya.
“Apa
ini TUHAN, koq seperti daging segar? Apakah di Surga ada tempat
penyimpanan daging, seperti kulkas?“ TUHAN YESUS hanya tersenyum
mendengar pertanyaanku. Maklumlah, umur rohaniku waktu itu masih 12
tahun jadi pertanyaanku seperti anak kecil.
Aku
memberanikan diri untuk memegang benda tersebut. “Hiii, ternyata
kenyal dan berwarna merah kecoklatan, benar-benar daging segar!”
kataku dalam hati. “ Itu hati, sayang”, kata TUHAN dari arah
belakang. “Ruangan ini adalah tempat untuk menyimpan organ-organ
tubuh manusia. AKU telah menyediakan semua organ tubuh manusia di
tempat ini untuk orang-orang yang percaya dan meminta kepadaKU.
Ruangan ini untuk menyimpan organ-organ tubuh manusia bagian dalam.”
Aku
melihat semua bagian dari rak tersebut satu persatu, sangat rapi
seperti sebuah supermarket yang sangat lengkap. Bagian-bagian lainnya
tidak dapat kusebutkan karena banyaknya organ tubuh, aku hanya
melihat-lihat bagian dalam rak tersebut.
Hari
ke 36
Aku
kembali diajak TUHAN melihat tempat penyimpanan organ tubuh manusia.
Aku
melihat ada sesuatu yang berbeda dari hari sebelumnya. Ada nama-nama
di atas organ tubuh tersebut walaupun tidak semua. Nama-nama tertulis
dengan rapi di atas beberapa organ tubuh yang sudah terbungkus
seperti sebuah kado. Aku maju untuk melihat lebih dekat dan bertanya
kepada TUHAN, “Ini untuk siapa TUHAN?” “Untuk anak-anakKU yang
meminta kepadaKU dengan PERCAYA dan TIDAK RAGU SEDIKITPUN.
AKU
melihat hatinya, dan ketika AKU berkenan AKU akan memberikan sesuai
dengan imannya.” jawabNYA.
“TUHAN
begitu sangat perhatian selalu menyediakan yang terbaik untuk
anakanakNYA”, kataku dalam hati. “TUHAN bagaimana dengan
orang-orang yang tidak mengenal Engkau? “. “Ketika mereka percaya
kepadaKU, dan AKU melihat hatinya yang tulus kepadaKU saat mereka
mendengarkan perkataanKU melalui hamba-hambaKU yang KU-utus maka AKU
akan memberikannya sesuai dengan kebutuhan mereka”, kata TUHAN
lagi. “AKU segera datang, ini salah satu cara supaya bangsa-bangsa
yang tidak mengenal AKU PERCAYA kepadaKU dan BERTOBAT
sungguh-sungguh.
Tetapi
sayang, hanya sedikit bahkan sangat sedikit sekali hamba-hambaKU yang
mengerti akan hal ini. Bahkan anak-anakKU yang mengerti dan mengaku
PERCAYA kepadaKU juga terkadang tidak mengerti akan hal ini. Banyak
dari mereka yang ketika sakit lupa bahwa AKU TUHAN yang sanggup
menyembuhkan sakit mereka. Ketika mereka sakit bahkan banyak dari
mereka yang sakit parah mereka hanya mengandalkan uang dan pemikiran
mereka sendiri. Mereka lupa bahwa AKU Allah yang sanggup bahkan
banyak dari mereka yang tidak percaya kepadaKU.
Padahal
kamu sudah melihat sendiri separah apapun sakit mereka, rusak seberat
apapun organ tubuh mereka, AKU sudah siapkan organ-organ tubuh yang
baru.”
Aku
memperhatikan sekali lagi setiap organ-organ tubuh yang ada di situ.
“Lho TUHAN, mengapa organ-organ tubuh tersebut tidak bergerak atau
berdenyut?”.
TUHAN
hanya tersenyum mendengar pertanyaanku. “Ketika orang sakit percaya
kepadaKU maka AKU akan memberikan organ tubuh yang baru, AKU yang
memasangkan di bagian tubuh mereka dan AKU yang memberi kehidupan,
AKU yang mengaturnya sehingga setiap organ tubuh bekerja dengan
sempurna.”
Hari
ke 37
Hari
ini aku kembali diajak TUHAN melihat tempat yang kemarin aku
kunjungi.
Aku
berada di ruangan yang terdapat rak-rak yang tersusun rapi persis
seperti yang kulihat kemarin. Hanya saja isinya berbeda. Ternyata ini
ruangan kedua dari tempat penyimpanan organ tubuh. Aku melihat-lihat
isi rak tersebut, ada yang bentuknya seperti bola dan ketika kupegang
seperti agar-agar. “ Itu bola mata, anakKU” kata TUHAN. Selain
itu aku juga melihat otak, gendang telinga, dan lain lain. Ternyata
ruangan ini khusus untuk menyimpan organ bagian kepala.
Aku
terus melangkah ke ruangan paling ujung dimana lagi-lagi terdapat
rak-rak yang rapi. Isinya sesuatu yang bentuknya seperti senar atau
benang kecil. Dan TUHAN menjelaskan bahwa itu adalah urat-urat syaraf
mulai dari urat yang besar sampai urat yang sangat halus. Di bagian
rak lainnya aku melihat tulang-tulang mulai dari kepala, tangan
beserta jari-jarinya, kaki beserta jari-jarinya, tulang-tulang
punggung dan tulang-tulang lainnya.
TUHAN
bertanya kepadaku, “Bagaimana AnakKU, sudahkah kamu melihat
semuanya?” LanjutNYA, “AKU menyediakan semuanya untuk anak-anakKU
yang percaya kepadaKU, tetapi kadang-kadang anak-anakKU tidak
mengerti hal ini. Banyak dari mereka yang menganggap AKU jahat, tidak
mendengar doa-doa mereka bahkan banyak dari mereka yang kecewa
kepadaKU atau sakit hati kepadaKU, padahal kamu sudah melihatnya
sendiri kan? Apa yang tidak mereka pikirkan sekalipun, AKU telah
menyediakan buat mereka”.
Hari
ke 38
2.
Gudang Senjata
Saat
berdoa, aku bertemu dengan TUHAN yang membawaku ke sebuah tempat yang
sangat luas. Aku pikir sama seperti tempat kemarin, ternyata tidak.
Begitu memasuki ruangan, aku melihat banyak senjata perang seperti
pedang, panah, sepatu, penutup kepala, baju perang. Semua
perlengkapan perang yang ada disini sangat lengkap. Ketika kudekati
alat-alat tersebut agak berdebu. Aku heran mengapa di ruangan TUHAN
ada debu?
“Ini
hanya sebagai tanda saja anakKU supaya kamu tahu bahwa jarang sekali
anak-anakKU yang meminta alat-alat ini. Alat-alat ini adalah
alat-alat untuk peperangan rohani. Itu tandanya anak-anakKU banyak
yang tidak suka peperangan rohani, tidak suka proses hidup, tidak
suka berjuang hanya mau instan minta berkat jasmani dan materi. Kamu
akan melihat ruangan bagian kedua juga sama, anakKU. Di ruangan
tersebut juga ada debu.” “Ruangan kedua? Ada debunya? Ruangan apa
ya TUHAN? ”. “Kamu lihat sendiri ya … ayo, AKU tunjukkan
kepadamu”, kata TUHAN. Lalu aku berjalan bersama TUHAN menuju
ruangan kedua.
3.
Gudang Perhiasan
Di
ruangan tersebut ternyata banyak sekali benda-benda yang terbuat dari
batu permata yang sangat indah. Setelah kuperhatikan ternyata itu
adalah perhiasan-perhiasan.
Semua
perhiasan ada di sini mulai dari gelang, cincin, kalung, anting.
“Waah … bagus sekali ya TUHAN… indah sekali…”. Ternyata
benar kata TUHAN, benda-benda ini agak berdebu…. “Ini untuk siapa
ya TUHAN? perhiasan-perhiasan ini bagus sekali …”
“Ini
adalah perhiasan-perhiasan yang AKU sediakan untuk
pengantin-pengantinKU agar mereka menjadi pengantin-pengantin yang
cantik dihadapanKU.
Tapi
sayang sekali…. Banyak dari anak-anakKU yang tidak mengerti akan
hal ini. AKU segera datang, AKU ingin semua anakKU menjadi
pengantin-pengantinKU yang cantik.
Tapi
dari mereka sedikit sekali yang mau menjadi pengantinKU. Seorang
pengantinKU adalah seorang yang dewasa rohaninya. AKU mau anak-anakKU
memiliki rohani yang dewasa untuk menjadi pengantinKU tetapi mereka
hanya mau menjadi anak-anak… Mereka hanya mau menjadi anak-anak
rohani, memiliki rohani yang anak-anak bahkan rohani mereka banyak
yang tidak bertumbuh. Mereka hanya meminta berkat, urapan…. jarang
dari mereka yang ingin memiliki rohani yang dewasa. Sedikit sekali
yang ingin PribadiKU, dekat dengan AKU. Padahal itu semua tidak perlu
mereka minta, AKU sudah menyediakan buat mereka asalkan mereka dekat
kepadaKU, apa saja yang mereka butuhkan AKU sudah menyediakan buat
mereka. AKU hanya mau anak-anakKU dekat dengan AKU, menjadi pribadi
yang memiliki rohani yang dewasa, menjadi Calon PengantinKU yang
cantik.”
4.
Gudang Persediaan Makanan
TUHAN
membawaku ke ruangan lainnya. TUHAN memperlihatkan sebuah ruangan
yang di dalamnya terdapat gandum, minyak, anggur yang sangat
berlimpah.
“Lihat,
AKU sudah menyediakan semuanya untuk anak-anakKU. Banyak dari
anak-anakKU yang hanya menginginkan gandum, anggur, minyak saja,
mereka tidak menginginkan AKU sebagai Pribadi yang punya semuanya
ini.”
Hari
ke 39
Hari
ini aku kembali bertemu dengan TUHAN YESUS dan aku duduk bersamaNYA.
Surga
adalah tempat yang sangat indah. “Aku ingin selalu berada di tempat
ini, aku tidak ingin pulang ke dunia lagi. Dunia penuh dengan masalah
dan aktifitas yang padat….Aku ingin terus berada di tempat ini.”
Begitu kataku dalam hati. Belum sempat aku mengatakan hal itu, TUHAN
YESUS yang Maha Tahu menepuk bahuku dan sambil tersenyum DIA berkata,
“Kamu tidak boleh berada di tempat ini terus, sekarang tugasmu
belum selesai. Tetapi ada waktunya, setelah tugas-tugasmu selesai,
AKU akan menjemputmu untuk pulang kerumahKU bersama anak-anakKU,
hamba-hambaKU yang percaya kepadaKU dan mengasihi AKU. Sampaikan
kepada semua orang yang kamu jumpai bahwa SURGA dan NERAKA
benar-benar ada.
Percayalah
kepadaKU sebagai TUHAN dan Juruselamat. Maka setiap orang yang
mengaku dalam hatinya dan mengucapkan dengan mulutnya, percaya kepada
TUHAN YESUS KRISTUS dan tertulis namanya di dalam Kitab Kehidupan,
akan diselamatkan dan mendapat bagian di dalam Kerajaan SURGA. Tetapi
barangsiapa yang tidak percaya kepadaKU, namanya tidak tercatat dalam
Kitab Kehidupan dan ia akan binasa masuk ke dalam api NERAKA yang
kekal, dimana terdapat siksaan yang kekal.”
“Kepada
anak-anakKU,” lanjut TUHAN YESUS, “Pegang teguh iman percayamu
kepadaKU. Hari-hari yang akan dilalui akan semakin jahat, akan
semakin sulit. Tetapi jangan kuatir, setiap masalah yang kalian
hadapi pasti akan KUberi jalan keluar yang terbaik sesuai kehendakKU.
AKU ingin anak-anakKU berlimpah-limpah dalam KasihKU, mengasihi AKU,
dan hidup dalam kasih. Mengasihi semua orang, karena orang semakin
egois, mencintai diri sendiri. Tetapi AKU ingin, setiap anak-anakKU
membagikan kasihKU kepada semua orang, terutama kepada orang-orang
miskin, sengsara, tertindas, dan membutuhkan pertolongan. Hiduplah
dalam kasihKU… saling mengasihi satu sama lain, penuh hikmat. AKU
ingin anak-anakKU memiliki karakterKU, sampai akhir hidupnya.
Peliharalah
tubuh, jiwa, dan rohmu sampai AKU datang yang kedua kali menjemputmu
di awan-awan permai.
Jadilah
umatKU yang KUDUS, memiliki hati yang bersih dan pikiran yang kudus.
Jangan
ada berhala-berhala dalam pikiran dan hatimu. Apapun yang mengikat
hati dan pikiranmu, harus dilepaskan. Jangan sampai ada yang melebihi
AKU dalam hidupmu. AKU ingin semua anak-anakKU fokus dan mengutamakan
AKU dalam hidupnya.
Jangan
fokus kepada apapun juga, jangan fokus kepada masalahmu, jangan fokus
kepada harta bendamu. Karena di hari-hari terakhir ini banyak
anak-anaKU yang hidupnya tidak fokus kepadaKU, tetapi fokus kepada
uang.
Setiap
anak-anakKU yang masih menyimpan berhala-berhala baik yang ada dalam
hati dan pikirannya ataupun yang masih terikat akan suatu hal, AKU
akan menggoncangnya, supaya melepaskan setiap berhala dan
keterikatannya supaya ketika AKU datang, AKU mendapatkan anak-anakKU
menjadi mempelaiKU yang benar-benar cantik. Memiliki hati dan pikiran
yang kudus dan murni.“
Aku
bertanya, “TUHAN, apa maksudnya peliharalah tubuh, jiwa dan rohmu?“
JawabNYA,
“Anak-anakKU harus benar-benar menjaga hidupnya, memelihara
hidupnya. Menjaga tubuhnya dengan menjaga kesehatannya, mengendalikan
keinginan daging, menggunakan setiap anggota tubuhnya yang sudah
Kuberi untuk kemuliaan TUHAN, untuk melayani TUHAN. Sebab setiap
anak-anakku harus mempertanggungjawabkan setiap anggota tubuh yang
Kuberi pada saat AKU datang nanti. Menjaga dan memelihara jiwanya
dengan senantiasa memuji dan menyembah TUHAN mengucap syukur kepada
TUHAN, kebanyakan anak-anakKU bersungut-sungut tidak dapat
mengendalikan emosinya, mereka mengukur segala sesuatu dalam hidup
mereka dengan materi dan berkat-berkat jasmani saja. Mereka lupa
bahwa hidup mereka adalah anugerahKU, yang mereka miliki adalah hanya
karena kebaikan dan kebajikanKU. Memelihara dan menjaga roh sangat
penting, karena dengan roh yang kuat, tubuh dan jiwa bisa
dikendalikan.
Layanilah
TUHAN dengan tulus dan murni dan dengan tidak jemu. AKU hanya minta
apa yang ada padamu, pergunakan itu untuk memperluas KerajaanKU di
dunia.
Apapun
yang kamu punya, baik dengan hartamu, karunia-karunia yang ada
padamu, apapun itu, apapun yang kamu bisa, lakukanlah itu untuk
melayani supaya banyak jiwa-jiwa yang bertobat dan diselamatkan.
Setiap
hamba-hambaKU, pelayan-pelayanKU layanilah TUHAN dengan tulus, murni
tanpa ada motivasi untuk mendapatkan berkat, uang atau kemakmuran
diri sendiri. Jangan sombong dengan apa yang sudah kamu perbuat
karena apa yang kamu punya hanya karena kasih karuniaKU, jangan
sampai kamu mencuri kemuliaanKU.
AKU
ingin menjelang kedatanganKU semua anak-anakKU, hamba-hambaKU
bersatu. Jangan membuat batasan-batasan antara satu dengan yang lain.
Jangan menganggap gereja yang satu lebih baik atau lebih hebat dari
yang lain. Karena bukan gereja yang menyelamatkan dan membuat manusia
masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan AKU. Hanya mereka yang
memiliki hati yang sungguh-sungguh percaya dan mengasihiKU yang masuk
ke Kerajaan Surga.“
TUHAN
YESUS begitu banyak menyampaikan pesan-pesanNYA....
“TUHAN
begitu banyak peraturan-peraturan yang harus dijalankan oleh
anakanakMU?
Siapa
yang mampu menjalankan semuanya? Rasanya tidak ada yang sanggup
menjalankan perintah-perintahMU ya TUHAN. Begitu beratkah jadi anak
TUHAN? Kalau tidak ada yang dapat melakukan perintahMU, berarti tidak
ada yang selamat?“
Sungguh,
TUHAN YESUS yang kusembah adalah TUHAN yang Maha Tahu segala isi
pikiran dan hati.
“Semua
yang dapat masuk Kerajaan Surga hanya oleh karena kasih karunia yang
AKU berikan. Saat orang percaya kepadaKU, orang itu berhak masuk ke
dalam KerajaanKU. Tetapi AKU menilai bukan dari saat pertama dia
mengambil keputusan dalam hidupnya untuk bertobat dan percaya
kepadaKU. AKU menilai dari akhir hidupnya, apakah dia masih percaya
kepadaKU dan mengasihiKU. Maka dari itu sangat perlu tuntunan ROH
KUDUS dalam menjalani hidup supaya dapat melakukan setiap kehendakKU.
Ada banyak anak TUHAN yang di tengah perjalanan hidupnya menjadi
tidak percaya lagi kepadaKU. Meninggalkan AKU, menukar keselamatan
yang sudah diterima hanya demi kekayaan, kehormatan, kesenangan yang
sifatnya sementara di dunia.”
Aku
melihat wajah TUHAN YESUS yang sedih.
“Itu
tugasmu dan anak-anakKU, hamba-hambaKU yang percaya kepadaKU untuk
membawa anak-anakKU yang sudah lama meninggalkan AKU untuk kembali
kepadaKU, membawa orang-orang yang tidak percaya kepadaKU untuk
bertobat dan percaya kepadaKU sebelum AKU datang untuk kedua
kalinya.”
Hari
ke 40
Ketika
aku berdoa, aku berjumpa dengan TUHAN YESUS di suatu ruangan yang
sangat terang. Di tempat ini orang-orang hanya memuji dan menyembah
TUHAN, bersorak-sorai meninggikan nama TUHAN YESUS sebagai Raja
diatas segala raja.
Aku
melihat TUHAN YESUS duduk di sebuah kursi bersalutkan emas, ada
batu-batu permata yang sangat indah di kursi tersebut. TUHAN YESUS
berpakaian Raja, berjubah warna ungu, sangat megah, mahkotaNYA
bertahtakan batu-batu permata.
Dengan
wajahNYA yang tegas, berwibawa tetapi penuh dengan kelembutan
terpancar sinar kemuliaanNYA. Aku hanya bisa menangis, berlutut,
menundukkan muka sampai ke lantai, menyembah TUHAN YESUS.
“Ini
hari terakhir kamu mengalami proses yang selama ini kamu jalani. Kamu
tidak bisa tinggal disini seterusnya, suatu saat AKU akan datang
menjemputmu dan anak-anakKU yang lain. Kamu akan menjalani aktifitas
seperti biasa, jangan lupakan setiap pesan-pesanKU. Sampaikan kepada
banyak orang apa yang kamu alami.
Banyak
berdoa dan baca Firman TUHAN. Sampaikan hal ini kepada anak-anakKU
dan hamba-hambaKU yang lain. Karena melalui FirmanKU, AKU menyatakan
dan menyampaikan isi hatiKU, apa yang harus dilakukan dalam menjalani
hidup sampai AKU datang yang kedua kali.”
Bait
Suci Ketiga Dibangun Di Israel
Setelah
berbicara, kemudian TUHAN YESUS menunjukkan kepadaku sebuah gambaran
seperti sebuah film layar besar. Aku melihat sebuah bangunan yang
indah berbentuk kotak, tetapi aku tidak tahu bangunan apa itu. TUHAN
berkata “Jika bangunan itu telah selesai, tandanya AKU segera
datang.”
Aku
tidak mengerti dan segera bertanya, “Bangunan apa itu TUHAN YESUS?”
“Bangunan
Bait Suci di Israel. Kamu perhatikan baik-baik di Israel. Jika Bait
Suci di Israel sudah dibangun tandanya AKU segera datang. Sebelum
Bait Suci terbangun, akan banyak orang yang tidak percaya kepadaKU
menjadi bertobat dan percaya kepadaKU. Orang-orang yang percaya
kepadaKU yang sudah lama menghilang akan kembali kepadaKU dan kembali
menjadi milik kepunyaanKU. Setelah Bait Suci terbangun, kamu lihat
apa yang terjadi. “
Umat
Pilihan Tuhan Disingkirkan dan Dilindungi Pada Masa Antikris
Kemudian
aku melihat banyak sekali orang yang tiba-tiba terangkat, lalu
orang-orang tersebut dikumpulkan di suatu tempat dengan pakaian yang
putih bersih.
Sedangkan
orang-orang yang tetap tinggal di dunia terkejut, menangis dan
berteriak.
Setelah
pengangkatan terjadi, di bumi terjadi kebingungan dan kekacauan luar
biasa.
“Hal
itu akan terjadi dan Aku akan melindungi anak-anakKU yang berkenan
kepadaKu. Aku akan melindungi mereka dari masa kekacauan yang dashyat
yang disebut masa Antikris dimana dunia dan orang-orang yang tidak
diangkat akan berada di bawah kuasa Iblis dan pengikutnya.”
Aku
juga melihat banyak orang yang berada di mimbar gereja tidak
terangkat.
Begitu
juga dengan sekumpulan orang-orang yang sedang berdoa ada pula yang
tidak terangkat.
“TUHAN
bagaimana supaya bisa menghilang? Kenapa tidak semua orang?”
JawabNYA,
“Bukan saja mereka yang tidak bersungguh hati kepadaKU tetapi
banyak orang yang mengaku pelayanKU juga tidak terangkat. Hanya
mereka yang berkenan kepadaKU saja yang terlindungi dari masa
Antikris. Mereka yang tertinggal harus membayar harga dengan
nyawanya. Mereka harus tetap percaya kepadaKU sampai akhir hidup
mereka agar mendapat bagian di Kerajaan Surga.”
Orang-orang
Yang Tertinggal Dan Yang Terangkat
Aku
melihat orang-orang yang menyangkal TUHAN YESUS memiliki tanda di
dahi dan di tangan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan bertahan
hidup. Di toko-toko orang membeli harus dengan menunjukkan tanda
tersebut. Mereka yang tidak memiliki tanda, tidak bisa beraktifitas
seperti biasa, tidak dapat membeli di toko manapun.
Banyak
orang yang tidak memiliki tanda, mati disiksa dan dibunuh karena
mereka tidak mau menyangkal iman percaya mereka kepada TUHAN YESUS.
Aku
melihat orang-orang yang dilindungi oleh TUHAN YESUS semua naik ke
awan-awan dengan tubuh yang putih bercahaya. Dari atas aku melihat
TUHAN YESUS dengan sangat bersinar terang turun dari langit. Dengan
terpana aku memperhatikan itu semua.
Kata
TUHAN YESUS kepadaku, “Hal yang kamu lihat semuanya akan terjadi,
sampaikan kepada umatKU supaya berjaga-jaga dan berdoa, menjaga
hidupnya supaya tetap berkenan kepadaKU. Hari ini adalah hari
terakhir kamu mengalami proses ini, kamu akan menjalani aktifitas
seperti biasa sampai AKU datang kembali menjemputmu”.
TUHAN
YESUS tersenyum kepadaku, tanganNYA membelai kepalaku. Setelah itu
aku merasa kembali ke kamarku, tempat dimana aku berdoa.
Aku
menunggu hari esok dengan gelisah. Tidak sabar rasanya ingin kembali
berbicara dan beraktifitas seperti biasa tanpa dianggap orang aneh
oleh teman-temanku dan orang-orang yang kujumpai.
Hari-hari
Selanjutnya
Kesokan
harinya saat bangun pagi aku merasa sangat haus, tenggorokanku sangat
kering.
Aku
mencoba minum sedikit demi sedikit. Puji TUHAN aku bisa minum.
Lalu
aku bergumam, kuatir tidak bisa bicara lagi. Kucoba bicara
perlahan-lahan. Puji TUHAN, ternyata aku bisa bicara lagi. Walaupun
tubuh masih terasa lemas karena proses selama 40 hari ini, aku tetap
senang dan bersyukur.
Selama
lebih dari dua minggu aku belum bisa makan nasi oleh karena masih
teringat akan keadaan Neraka, melihat nasi seperti melihat belatung.
Aku terus berjuang untuk kembali pulih.
Awalnya
kucoba makan bubur bayi, susu dan buah-buahan.
Puji
TUHAN, perlahan-lahan aku kembali pulih dan dapat memakan makanan
yang biasa aku makan, termasuk nasi.
Aku
bersyukur kepada TUHAN YESUS atas pengalaman pribadi yang kualami
bersamaNYA - perjumpaan dengan TUHAN YESUS yang begitu istimewa dan
tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku.
Setiap
kita harus mengalami perjumpaan pribadi dengan TUHAN melalui doa dan
membaca Firman Tuhan. Hanya perjumpaan pribadi dengan TUHAN YESUS
saja yang membuat hidup kita bersemangat, bergairah dan menjadikan
kita takut akan TUHAN dan mengasihiNYA.
TUHAN
YESUS KRISTUS memberkati. Amin.
Nara
sumber,
Elisabeth
Widyawati Herman
Video Kesaksian Elisabeth dibawa ke Neraka dan Sorga (Bagian 2)
Video Kesaksian Elisabeth dibawa ke Neraka dan Sorga (Bagian 3)
Video Kesaksian Ibu Elisabeth Youtube yg Terbaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar