Shalom
Salam damai sejahtera dalam kasih
TUHAN YESUS KRISTUS
Video Kesaksian Ibu Elisabeth Rohnya
di bawa Ke Neraka dan Sorga 40 hari
Perkenalkan namaku Elisabeth Widyawati Herman. Aku lahir tahun 1981 di Semarang. Pada saat aku berusia 20 tahun, aku mengalami hal yang luar biasa, aku diperkenankan Tuhan Yesus bertemu dengan-NYA dan diberi kesempatan melihat neraka dan surga. Saat mengalami kejadian ini, aku tinggal bersama dengan mamiku dan dua orang adik laki-lakiku di Semarang.
Kami hidup dalam kesederhanaan,
bahkan untuk membantu keperluan kami, aku bekerja sambil kuliah. Sepulang
kuliah, aku bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan kecil dan juga memberi les
pelajaran untuk anak-anak sekolah dasar.
Papiku sudah lebih dahulu dipanggil
Bapa di Surga pada saat aku berusia 17 tahun. Walaupun hidup dalam
kesederhanaan tetapi kami hidup dalam sukacita.
Aku bukan mahasiswa teladan walaupun
nilai pelajaranku bisa dibilang diatas rata-rata. Aku tidak terkenal, baik di
kalangan kampus, lingkungan tempat tinggalku ataupun di gereja. Aku biasa-biasa
saja. Entah mengapa Tuhan memilih aku yang biasa-biasa ini untuk mengalami
peristiwa yang luar biasa. Sungguh, ini hanya karena kasih karunia NYA.
Aku hanya dapat mengucap syukur
kepada Tuhan Yesus Kristus yang oleh anugerah-Nya mengijinkanku menjalani misi
yang sangat penting yaitu menyampaikan pesan-pesan Tuhan bagi keselamatan umat
manusia yang adalah ciptaan-NYA yang paling mulia. Banyak pesan Tuhan yang
disampaikan agar manusia dijauhkan dari api neraka yang kekal. Tuhan ingin kita
semua diselamatkan dan hidup bersama dengan NYA di Surga mulia.
Aku telah membagikan pengalaman ini
melalui youtube dan kesaksian di gereja-gereja baik di kota asalku maupun di
kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Mojokerto, Surabaya, Medan,
Banjarmasin, dll. Juga melalui buku kesaksian bersama berjudul “Surga dan
Neraka”.
Pada saat buku ini dibuat, walaupun
sudah sepuluh tahun kemudian dari peristiwa ini terjadi, aku berdoa agar aku
diingatkan kembali secara detil. Lagi-lagi Tuhan berikan kemurahanNYA. Aku
diperlihatkan kembali hari demi hari sehingga aku dimampukan menuliskannya
dengan runut dan rinci. Terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus.
Kiranya buku ini dapat menjadi
berkat bagi kita semua dan pengingat bagi kita untuk hidup dengan fokus kepada
Tuhan Yesus Kristus.
TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI.
Medio Agustus 2001
Peristiwa Temanku.
“Lho koq bisa ya???…” Itu yang
pertama kali timbul dalam benakku. Rasanya tidak biasa, kedengarannya agak
membingungkan. Itu lah yang terus ada dalam pikiranku. Temanku, Maria, berdoa
dalam bahasa roh dan tidak bisa berhenti, dan hal itu berlangsung hingga
beberapa hari.
Kejadian itu bermula di suatu acara
doa pemuda di gereja yang biasa kuhadiri.
Ada satu peristiwa yang tidak bisa
kulupakan. Seorang temanku berbahasa roh dan tidak bisa berhenti. Peristiwa itu
mengejutkan orang-orang yang hadir saat itu. Secara pribadi aku merasa aneh dan
bertanya kepada TUHAN YESUS, “TUHAN, koq bisa ya ada orang yang berbahasa roh
dan tidak bisa berhenti seperti itu?” Orang-orang yang melihat kejadian itu
mempunyai pikiran yang sama. Selain merasa aneh, aku juga sebenarnya kurang
percaya dan menganggap hal itu agak berlebihan. Sungguh itu bukan hal yang
biasa.
Hari ke 1
Peristiwa Aneh Terjadi Padaku
Seminggu kemudian, ada hal yang
tidak kusangka-sangka terjadi. Saat itu aku dan teman-teman di gereja
mengadakan doa syafaat untuk kaum muda, gereja dan Indonesia. Seperti biasa,
kami memuji dan menyembah TUHAN, kami semua berbahasa roh, sungguh kami
merasakan hadirat dan jamahan-Nya. Ternyata ini merupakan awal perjalananku
bersama dengan Tuhan menuju surga dan neraka.
Setelah doa syafaat selesai, semua
yang berdoa berhenti berbahasa roh, kecuali aku. Aku merasa heran karena Roh
Kudus masih menguasai aku sehingga hatiku bergejolak dan lidah pun tidak bisa
berhenti mengucapkan bahasa roh. Aku berusaha untuk menghentikan bahasa roh
tersebut, namun usahaku sia-sia karena roh TUHAN lebih kuat lagi menguasaiku
sehingga aku tidak dapat menghentikannya.
Seperti biasa, selesai berdoa, kami
membahas apa yang didapat dalam doa tersebut. Tetapi aku hanya terdiam dan
tersenyum saja saat teman-teman bertanya kepadaku. Dalam hati, aku bertanya
kepada TUHAN Aduh TUHAN kenapa aku tidak
bisa berhenti berbahasa Roh?” Ternyata aku juga mengalami hal yang sama dengan
Maria
Sebelum pulang, dengan bahasa
isyarat aku meminta kepada rekan-rekan untuk mendoakanku supaya aku berhenti
berbahasa Roh. Tetapi aku tidak bisa berhenti berbahasa Roh. Yang terakhir,
dengan bahasa isyarat lagi-lagi aku meminta seorang temanku mendoakanku supaya
aku berhenti berbahasa roh, tetapi sekali inipun aku tetap tidak bisa berhenti
berbahasa roh. Ooh tidak.
Kemudian aku diantar pulang oleh
seorang temanku. Di tengah jalan hatiku merasa sedih, bingung, dan aku pun
menangis. Aku tidak mengerti mengapa bisa seperti ini. Sesampainya di rumah,
Mamiku bingung dan panik melihat keadaanku yang tidak bisa berbicara bahasa
Indonesia. Temanku menjelaskan kepada Mamiku bahwa ini adalah proses dari
TUHAN. Walaupun sebenarnya hatiku galau, tetapi aku berusaha ikut menjelaskan
kepada mamiku melalui tulisan di selembar kertas: “Tenang Mam, ini semua proses
dari TUHAN.” Mamiku pun merasa lebih tenang.
Perjumpaan Pertamaku Dengan TUHAN
YESUS
Aku tidak bisa tidur karena aku
masih tidak percaya dengan kejadian yang aku alami. Aku tidak dapat
membayangkan bagaimana esok saat kuliah dan bekerja.
Di depan meja belajar aku duduk
sambil meletakkan kepala di atas meja. Aku menangis, sedih, bingung, tidak tahu
harus bagaimana. Rasanya stres berat. Ketika aku merasa kesedihan yang luar
biasa, tiba-tiba ada tangan yang menyentuh bahuku dan memanggil namaku,
“Elisabeth”.
Suara yang sangat lembut tetapi
tegas terdengar jelas di telingaku.
Aku sangat terkejut, jantungku
berdetak kencang. Aku tetap menunduk tetapi perlahan-lahan aku melirik & menoleh
ke kiri sedikit. Kulihat jubah putih panjang sampai ke lantai. Hampir saja aku
lari masuk ke kamar, ketakutan karena kukira itu hantu.
Detak jantungku bertambah kencang.
Terdengar kembali suara di sampingku, “Elisabeth… Ini AKU, jangan takut.”
Sesaat setelah mendengar suara yang
lembut ini, aku mengarahkan pandangan ke depan ke arah buku-buku dan mencoba
sedikit demi sedikit untuk menoleh kembali ke samping kiri. Lebih terkejut lagi
ketika ada tangan yang diletakkan di atas meja belajar tepat di samping
tanganku.
Tangan itu ada lubang di pergelangan
tangan, antara telapak tangan dan urat nadi. Lubang itu cukup besar… Selagi aku
memandang tanganNYA, suara lembut itu kembali terdengar, ”Jangan takut sayang,
ini AKU TUHAN YESUS yang selama ini kamu sembah, ini AKU, pegang tanganKu. AKU
benar-benar nyata.”
Dengan perlahan kupegang tanganNYA,
tangan itu nyata secara jasmani dan bisa disentuh, bukan bersifat Roh. Sungguh tangan yang berlubang itu nyata! Aku memasukkan telunjukku ke lubang tanganNYA,
seakan-akan tidak percaya bahwa itu adalah TUHAN YESUS. Aku juga melihat lubang
di pergelangan kaki TUHAN YESUS.
TUHAN YESUS mengenakan sepatu sandal
coklat tua keemasan seperti tentara romawi.
Ini benar-benar nyata
Aku melihat jubah-Nya dan dengan
perlahan aku memegangnya. Kemudian aku mengangkat kepala dan kulihat wajah
TUHAN YESUS. Sungguh seperti mimpi rasanya.
Wajah-NYA yang lembut dan tegas
memandangku dan tersenyum. Saat memandang-NYA, tubuhku terasa lemas seakan
tulang-tulang ini lepas. Anehnya hatiku terasa damai, ada sukacita yang meluap.
TUHAN YESUS membelai kepalaku, bagai
seorang ayah menyayangi anaknya, “Jangan takut anak-KU, apa yang kamu alami
adalah kehendak-KU, semua dari AKU.”
Aku menganggukkan kepala dan
menjawab pelan, “Iya TUHAN…. tetapi bagaimana nanti dengan semua aktifitas dan
kegiatan yang aku jalani? Aku harus kuliah sambil bekerja.” “Jangan takut
sayang, AKU yang mengatur semuanya, AKU menyertaimu” kata TUHAN sambil
memelukku. Aku menganggukkan kepala “Ya TUHAN. aku mau”, sahutku pelan sambil
meneteskan air mata. Semua perkataan TUHAN terdengar jelas di telingaku.
Setelah itu TUHAN menghilang.
Aku memegang mulutku sambil berkata
dalam hati, “Perasaan tadi waktu berbicara dengan TUHAN YESUS aku dapat
berkata-kata dalam bahasa Indonesia.”
Tetapi ternyata tidak. Tetap saja
aku berbahasa roh. Ternyata, hanya ungkapan hatiku saja yang aku sampaikan
dalam bahasa Indonesia, sehingga sepertinya aku berkomunikasi dengan TUHAN
dalam bahasa Indonesia.
Pada saat itulah aku baru mengerti
bahwa ketika kita berdoa dalam bahasa roh, hanya TUHAN dan pribadi kita yang
tahu. Tak seorang pun mengerti, bahkan Malaikat, apalagi iblis.
Setelah kejadian ini, aku merasa
lelah lalu beristirahat.
Hari ke 2
Bangku kosong di belakang supir
Saat bangun pagi, aku merasa haus
dan ingin minum air putih. Betapa terkejutnya karena begitu minum, air putih
tersebut tidak bisa kutelan, seperti ada sekat di tenggorokan. Air itu keluar
kembali. Aku tidak bisa makan dan minum. Aku teringat pesan TUHAN YESUS kemarin
malam, aku pun pasrah. Ini adalah proses dari TUHAN, begitu aku mengingatkan
diriku.
Setelah itu aku bersiap untuk kuliah
dan seperti biasanya aku berjalan kaki dari rumah sampai tempat angkutan
umum.
Aku bingung sewaktu akan naik
angkutan umum. Bagaimana aku berkomunikasi dengan pak supir saat aku mau turun
nanti? Bertambah bingung karena setiap angkutan umum yang akan kutumpangi
terlihat penuh. TUHAN memegang janjiNYA, DIA mengatur segala sesuatu. Datanglah
angkutan umum yang lain dan aku mendapat tempat duduk tepat di belakang supir
sehingga ketika turun aku tidak perlu bicara, hanya memberi tepukan di bahu
supir. Baik pergi maupun pulang kuliah, selalu tersedia satu tempat duduk
kosong untukku, tepat di belakang supir.
Begitu juga saat kuliah aku bingung
bagaimana harus berkomunikasi dengan teman-teman. Ketika ditanya aku hanya
mengangguk, geleng kepala, seperti mengguman atau hanya tersenyum saja. Lidah
ini terasa kelu. Teman-temanku bertanya, “Kamu sariawan ya?” atau “Kamu lagi
stress kali, diajak bicara koq hanya senyum-senyum saja”, dan lain lain.
Sebenarnya aku geregetan, gemas, ada
juga rasa berontak dalam hati dan ingin teriak memberitahu mereka “Hai semua aku
lagi diproses TUHAN nih!!” Tapi aku tidak bisa melakukan hal itu. Aku hanya
menerimanya.
Bahkan saat teman terdekat yang
tinggal satu komplek denganku berkata, “Kamu kenapa sih..koq aneh.. Kalau
ditanya jawabnya cuma menggeleng, mengangguk, menggumam dan tersenyum saja.”
Aku hanya pasrah.
Di ruang kuliah, aku selalu duduk
paling depan dan biasanya dosen sering bertanya kepadaku tetapi kali ini tidak.
Selesai kuliah, biasanya dosen sering menyuruhku membawakan buku-buku dan
makalah-makalahnya ke ruang dosen. Tapi kali ini pun tidak.
Aku kuliah di gedung A lantai 1 dan
2, gedung C lantai 3 dan 5 tergantung keberadaan dosen.
Memang sih tiap gedung dilengkapi
lift tapi seringkali penuh atau tidak berfungsi. Jadi aku lebih banyak berjalan
kaki naik turun tangga bahkan ke lantai 5. Dalam keadaan biasa saja sudah cukup
melelahkan, apalagi saat tidak dapat makan dan minum, hal ini terasa lebih
berat. Akan tetapi, TUHAN memberiku kekuatan. Puji TUHAN.
PERJALANAN KE NERAKA
Pintu Gerbang Neraka
Malam harinya aku berdoa di gereja
bersama tim doa. Ketika berdoa, kurasakan tubuh jasmaniku berada di gereja
tetapi tubuh rohaniku berada di sebuah tempat yang gelap dan kudengar tangisan
dan teriakan melengking.
Tepat di depanku ada sebuah pintu
gerbang gelap. Pintu tersebut terbuka dengan sendirinya. Saat dipegang terasa
lengket seperti lendir dan berwarna hijau kehitaman. Ketika aku masuk ada
pilar-pilar penyangga yang sangat besar. Berwarna hijau kehitaman pula dan
lengket seperti lendir. Jalan yang kuinjak seperti lumpur, berlendir dan tidak
begitu lebar. Di bagian kiri jalan ada lautan api yang sangat luas dan
berkobar-kobar. Berjuta-juta orang di dalamnya. Di sebelah kanan, ada lautan
ulat yang sangat luas dengan berjuta-juta orang di dalamnya.
Aku sangat terkejut mengapa berada
di tempat ini. Dimana ini? Aku takut dan bingung. Ketakutanku sirna saat TUHAN
YESUS berada di sampingku; TUHAN YESUS berjubah putih, mengenakan sepatu sandal
seperti tentara romawi, tangan dan kakiNYA berlubang, wajah-NYA lembut penuh
kasih dan rambutNYA agak bergelombang coklat tua keemasan. DIA memegang
tanganku.
Aku juga memakai jubah putih dan
bersepatu sandal mirip kepunyaan TUHAN YESUS. Dalam tubuh rohani, aku berusia
12 tahun padahal secara tubuh jasmani, aku berumur 20 tahun.
Di sekeliling tempat itu sangat
menyeramkan. Banyak iblis berjalan-jalan. Beragam wujudnya; ada yang besar, ada
juga yang ukurannya seperti manusia biasa, ada yang perempuan dan laki-laki
dengan berbagai bentuk yang sangat menyeramkan, ada yang seluruh tubuhnya penuh
bisul, ada yang bertanduk satu di belakang kepala, ada yang bertanduk dua, dan
lain lain.
Walaupun iblis-iblis itu berjalan di
sekitarku, mereka tidak dapat menjamahku karena seluruh tubuhku diselimuti
sinar kemuliaan TUHAN. Dan ada TUHAN YESUS di sampingku. Itu sebabnya pula
walaupun aku merasakan panas namun api itu tidak dapat membakarku.
Setelah melihat daerah tersebut,
tubuh rohaniku kembali berada di gereja.
Hari ke 3
Hari ini aku beraktifitas di kampus
dari pagi sampai sore. Aku pergi dan pulang kuliah naik angkutan umum. Kembali
TUHAN atur dengan baik dan sempurna. Juga ketika berada di dalam ruang kuliah
sampai aku tiba kembali di rumah.
Sekitar jam 19.00 kakak pembinaku
menelpon. Ia adalah Pdt. Harun Wiyanto, Gembala GBI Pagaden Subang, Jawa Barat.
Ia juga Pembina Golden Lamp Ministry (GLM) yang berpusat di Jakarta. Beliau
sudah kuanggap sebagai kakak.
Pdt. Harun menanyakan keadaanku
melalui mamiku, kemudian ia mendoakan aku. Ia pun menyampaikan bahwa pada hari
yang sama di hari pertama aku berbahasa roh dan tidak bisa berhenti, ada 3
orang rekan Golden Lamp Ministry, Jakarta yang juga mengalami hal yang sama.
Hanya bedanya mereka berhenti pada hari itu juga, sedangkan aku tidak.
Setelah beliau mendoakan aku,
ternyata beliau pun mendapatkan pernyataan yang sama dari Tuhan bahwa aku harus
menjalankan proses ini selama 40 hari.
Hari ke 4
Gerbang Neraka
Malam hari aku berdoa bersama tim
doa gereja. Tubuh rohaniku dibawa TUHAN ke tempat yang berbeda dari tempat yang
kulihat kemarin. Aku dan TUHAN berdiri di depan pintu gerbang besar yang
terbuat dari seperti tembaga, bersinar terang.
Dengan rasa penasaran aku raba pintu
tersebut dan hendak masuk ke dalamnya tetapi ternyata TUHAN YESUS menunjukkan
hal yang lain. Ia menunjukkanku tempat yang di bawah, tempat dimana hari
sebelumnya aku singgah.
TUHAN YESUS berkata bahwa tempat
tersebut adalah Neraka. Aku melihat dari atas tempat tersebut berbentuk seperti
tubuh manusia yang sedang tidur, tangannya terentang sedangkan kakinya lurus
rapat, kalau aku perhatikan seperti TUHAN YESUS mati disalib. TUHAN YESUS
disalib untuk semua orang supaya tidak masuk ke Neraka.
Setelah aku melihat hal tersebut
mataku kembali tertuju ke pintu gerbang besar di depanku. Aku penasaran ada apa
di balik pintu gerbang tersebut, dan ingin sekali masuk kedalamnya tetapi TUHAN
YESUS membawaku kembali ke Neraka.
Kumasuki pintu yang bentuknya
seperti mulut. Kudengar TUHAN berkata, “Oleh sebab itu hati-hati dengan
perkataanmu, karena dengan mulut engkau dapat memuji TUHAN dengan mulutmu juga
engkau dapat mengeluarkan kata-kata yang kotor dan menghujat TUHAN.”
(Yakobus 3:9-12 – 9 Dengan lidah
kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang
diciptakan menurut rupa Allah, 10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk.
Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. 11Adakah sumber
memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? 12
Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah
pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak
dapat mengeluarkan air tawar.)
Aku masuk ke tempat yang bila
dilihat dari atas seperti bagian kepala dan leher.
Aku berjalan melihat sisi sebelah
kiri; terdapat lautan belerang di situ. Di sebelah kanan ada lautan ulat yang
bergerak-gerak. Di dalam kedua lautan tersebut ada jutaan orang; mereka
menangis, merintih kesakitan dan berteriak memanggil TUHAN YESUS.
Aku melihat ke bagian kiri. Ada
jutaan orang yang memakai baju berwarna putih, kuning dan lain-lain. Aku coba
mendekat ke bagian tepi lautan api tersebut. Banyak dari mereka yang merintih
menangis “Ampuni saya TUHAN YESUS, saya mau percaya kepadaMU.” Aku juga memohon
kepada TUHAN YESUS, supaya TUHAN YESUS mengampuni mereka. Mereka dari berbagai
macam bangsa. Ada yang berkulit hitam, putih, merah, kuning, coklat.
Tetapi TUHAN YESUS hanya menjawab
“Sudah terlambat, sewaktu di dunia kamu sudah diberi kesempatan untuk percaya
kepadaKU dan bertobat tetapi kamu tidak mengambil kesempatan tersebut.”
Jika kita hidup sampai sekarang itu
tandanya ada kesempatan dari TUHAN YESUS untuk bertobat dan percaya kepadaNYA.
Jangan sampai kita sia-siakan kesempatan tersebut.
Berjuta manusia di lautan api
dibakar dari ujung kaki sampai ujung kepala. Seperti lilin yang meleleh, begitu
lah manusia-manusia tersebut terbakar sampai habis tetapi kemudian tubuh mereka
kembali utuh seperti sedia kala, lalu dibakar api lagi sampai meleleh. Begitu
terus-menerus, berulang-ulang, tidak ada kata berhenti. Apinya kekal. Lautan
api itu khusus untuk orang-orang yang tidak percaya kepada TUHAN YESUS.
(Wahyu 20:14 – 15: 14 Lalu maut dan
kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang
kedua: lautan api. 15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di
dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Wahyu 21:8 – Tetapi orang-orang
penakut, orang-orang yang tidak percaya,orang-orang keji, orang-orang pembunuh,
orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua
pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala
oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”)
Pada bagian kanan, ada jutaan ulat
menggerogoti jutaan manusia. Begitu satu ulat menggigit manusia, darah mengalir
dari tubuhnya. Sedangkan ada berjuta-juta ulat menggerogoti tubuh manusia.
Darah mengalir dimana-mana, dan berjuta-juta orang mengalami hal tersebut.
Mereka digerogoti sampai tubuhnya habis, tulangnya habis tetapi kemudian tubuh
mereka kembali utuh seperti sedia kala lalu digerogoti lagi sampai habis;
begitu terus-menerus, berulang-ulang. Tidak ada kata berhenti. Ulatnya
kekal.
(Yesaya 66:24 – Mereka akan keluar
dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di
situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya
akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.
Markus 9:48 – di mana ulat-ulat
bangkai tidak mati dan api tidak padam.)
Mereka berteriak, “TUHAN YESUS
ampuni aku…”. Mereka merintih kesakitan. Tetapi TUHAN YESUS berkata kepadaku
“Sudah terlambat, ketika di dunia AKU telah memberi banyak kesempatan kepada
mereka untuk berbalik kepadaKU tetapi mereka tidak mengambil kesempatan
tersebut.”
Kemudian TUHAN YESUS menggandeng
tanganku dan kami berjalan ke tempat yang lebih dalam lagi. Di tengah
perjalanan, tiba-tiba aku merasa sendirian. Aku menoleh ke kanan dan kaget
sekaligus takut. Ternyata aku benar-benar sendiri. TUHAN YESUS meninggalkanku!
Aku benar-benar ketakutan, merasa lemas sampai akhirnya aku tergeletak di
tempat itu, menyandar ke dinding Neraka. Aku tidak kuat lagi dengan bau amis
darah, bau tubuh terbakar dan lengkingan teriakan orang-orang yang begitu
menyakitkan telinga. Aku tergeletak di Neraka.
Tidak lama kemudian aku merasa ada
tangan yang kuat dan lembut menggendongku. Hatiku terasa damai setelah
memandang wajahNYA tersenyum kepadaku. Aku ada di gendonganNYA, di pangkuanNYA,
“Tidak mungkin AKU meninggalkan anak-anakKU, tetapi seringkali banyak anakKU
ketika mengalami masalah yang menurut mereka begitu berat, mereka merasa AKU
meninggalkan mereka. Padahal sekali pun AKU tidak pernah meninggalkan mereka,
sebaliknya mereka yang meninggalkan AKU.” Kali itu aku mendengar suara TUHAN
YESUS yang lembut sekali, sedih seperti mau menangis.
(2 Timotius 2:11-13 – 11 Benarlah
perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; 12
jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita
menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; 13 jika kita tidak setia, Dia
tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”)
Dampak perjalanan ini sampai ke
tubuh jasmani, membuatku merasa lemas sekali, aku merasa tidak kuat berdiri.
Pulangnya aku diantar oleh teman-teman satu tim doa.
Hari ke 5
Pagi hari aku kembali kuliah seperti
biasa.
Siang hari sepulang kuliah aku
langsung menuju ke tempat kerja. Aku bekerja tiga hari dalam seminggu.
Sesampainya di tempat kerja, pimpinanku bertanya, “Lis, katanya kamu dapat
proses dari TUHAN dibawa ke surga dan neraka?” Aku hanya mengangguk dan
tersenyum.
Ternyata beliau tahu dari tanteku.
Pimpinanku meragukan apa yang aku alami, beliau mencemooh dan menganggap aku
terserang stroke.
Dari kantor aku mengajar les privat
anak SD. Lokasinya tidak jauh dari rumah pimpinanku. Dekat sich, tapi
masalahnya bagaimana nanti cara mengajarnya? Puji TUHAN, aku tidak perlu
bertanya sebab jadwal pelajaran esok hari dan semua buku sudah tersedia di atas
meja. Sebenarnya mereka bingung melihatku tidak berbicara, dianggap aku ini
sariawan, sakit gigi dan lain-lain. Aku bersyukur muridku hanya ulangan
matematika, sehingga aku tidak perlu mengajar dengan bertanya jawab pada
mereka, cukup memberi soal hitungan saja.
Hari ke 6
Kepala-Leher
Siang hari aku berdoa sendiri di
kamarku. Mami sedang bekerja dan kedua adikku sekolah. Saat aku menyembah TUHAN
dan berbahasa roh, aku dibawa TUHAN ke Neraka lagi.
Kali ini aku dibawa ke bagian kedua
dari Neraka. Ketika itu aku berdiri di sebuah persimpangan jalan; yang satu ke
kiri yang lainnya ke kanan.
Bagian pertama Neraka bentuknya
seperti kepala dan leher manusia.
Di sebelah kiri yang berupa lautan
api adalah tempat untuk orang-orang yang tidak percaya TUHAN YESUS KRISTUS.
Di sebelah kanan yang berupa lautan
ulat adalah tempat untuk orang-orang yang percaya kepada TUHAN YESUS KRISTUS
tetapi murtad, tidak mempertahankan imannya.
Bagian kedua neraka bentuknya
seperti tangan dan tubuh.
Di bagian tangan ada jalan
menyimpang ke kanan dan ke kiri dan ada lorong-lorong seperti sel penjara. Aku
berjalan ke sisi kiri terlebih dahulu kemudian ke sisi kanan lalu ke bagian
tubuh. Setiap tempat ada lorong-lorong seperti sel penjara. Setiap sel
hukumannya berbeda. Aku melihat di salah satu sel terdapat seseorang yang
dijaga oleh beberapa iblis. Tempatnya pengap, gelap, hawanya panas dan
dindingnya berlendir.
Di salah satu sel ada orang yang
matanya dicungkil oleh iblis dengan kuku-kuku tajam seperti gading berwarna
putih kecokelatan, sedangkan tiga iblis lainnya memegang kedua tangan dan kaki
orang tersebut. Dalam posisi demikian, mata orang tersebut dicungkil, bola
matanya jatuh ke tanah Neraka, darah mengalir deras dari kedua lubang mata
orang tersebut, ia meronta-ronta dan berteriak kesakitan.
Kemudian perlahan muncul kembali
bola matanya tetapi iblis mencungkil lagi, lalu bola matanya muncul kembali,
begitu seterusnya.
Di sel lain aku melihat ada orang
yang lidahnya ditarik iblis, kemudian dipotong-potong, darah mengucur di bagian
mulutnya sampai lidahnya terpotong semua, kemudian lidah orang tersebut tumbuh
kembali seperti sedia kala, kemudian iblis melakukan hal yang sama lagi.
Sedangkan tiga iblis lainnya memegang tangan dan kaki orang itu.
Lalu aku berjalan ke sel lainnya;
kulihat seseorang yang kedua tangannya dipotong sedikit demi sedikit sampai
habis, kemudian perlahan tangan orang tersebut tumbuh kembali, kemudian
dipotong lagi sedikit demi sedikit, dan begitu seterusnya.
Di sel lainnya aku melihat ada orang
yang hidungnya dirobek-robek sampai habis dan darah mengalir, tetapi kemudian
hidungnya muncul lagi, kemudian dirobek lagi, dan seterusnya.
Pindah ke bagian sel lainnya; ada
manusia yang ditarik telinganya, lalu dipotong-potong dan darah mengalir dari
sisi kanan dan kiri telinga orang tersebut, tetapi perlahan-lahan telinga
tersebut tumbuh kembali kemudian dipotong-potong lagi, tumbuh kembali dan
seterusnya.
Di sel lainnya ada yang dipotong
kakinya, dimana iblis yang satu memegang kedua tangannya, dan dua iblis lainnya
memegang kedua kakinya. Orang tersebut dalam keadaan terlentang. Darah mengalir
dari kedua kaki orang tersebut. Kakinya dipotong sampai habis, kemudian
perlahan-lahan tumbuh kembali, dipotong-potong lagi dan seterusnya.
Aku berjalan seorang diri di bagian
tangan dan tubuh Neraka, tetapi suara TUHAN YESUS mengiringiku dari atas, dan
begitu jelas sekali terdengar olehku sehingga aku tidak merasa takut. Sambil
berjalan aku pun bertanya kepada TUHAN YESUS mengapa hukuman di setiap sel
berbeda. Apakah ini untuk orang-orang yang tidak percaya kepadaMu juga,
TUHAN?”.
Jawab TUHAN kepadaku, “Bukan anakKu,
itu untuk orang yang percaya kepadaKu, tetapi dengan setiap anggota tubuh
mereka melakukan hal-hal yang jahat, yang tidak sesuai dengan firmanKu.
Dengan matamu engkau melihat film,
gambar dan situs internet porno, memandang wanita atau pria sehingga
menimbulkan nafsu serta menginginkannya.
Jika engkau tidak bertobat sampai
akhir hidupmu, maka engkau akan dimasukkan ke dalam Neraka.
Dengan lidahmu engkau berkata-kata
yang jahat, mengecap narkoba, mencela orang, mengucapkan kata kutuk, sumpah,
serta menghujat AKU, terlebih ROH KUDUS, jika sampai akhir hidupmu engkau tidak
bertobat, maka seluruh tubuhmu akan dimasukkan ke dalam Neraka.
Dengan hidungmu, engkau menghisap
obat-obat terlarang, bersemedi, jika sampai akhir hidupmu tidak bertobat, maka
seluruh tubuhmu akan dimasukkan ke dalam Neraka.
Dengan tanganmu engkau mencuri,
mengambil apa yang bukan menjadi hakmu termasuk mencuri perpuluhan. Walaupun
engkau tidak mencuri tetapi dengan tanganmu engkau melakukan perbuatan kejam,
membunuh, berkelahi dan kejahatan lain yang engkau lakukan dengan tanganmu,
jika sampai akhir hidupmu engkau tidak bertobat, maka engkau akan dimasukkan ke
dalam Neraka.
Dengan kakimu engkau berjalan ke
tempat-tempat pelacuran, diskotik dan banyak kejahatan lain yang engkau lakukan
dengan kakimu, kalau engkau tidak bertobat sampai akhir hidupmu maka engkau dan
seluruh tubuhmu akan dimasukkan ke dalam Neraka.
Dalam hatimu engkau menyimpan
kekecewaan, akar pahit, perkataan-perkataan jahat sehingga engkau melakukan
kejahatan, membunuh, dan bila engkau tidak bertobat sampai akhir hidupmu maka
engkau akan masuk ke dalam Neraka dengan tubuhmu yang utuh.“
Sewaktu TUHAN YESUS berbicara, aku
sedang berada di depan sel di mana dalam sel tersebut ada orang yang diikat
kaki dan tangannya dalam keadaan berdiri sedangkan iblis melempar tombak dari
jarak jauh tepat mengenai jantungnya. Darah mengalir dari dada, mulut, hidung
dan telinga. Lalu perlahan-lahan pulih kembali seperti sediakala lalu ditusuk
tombak lagi, pulih kembali dan seterusnya.
Hukuman di Neraka tidak ada kata
berhenti ataupun istirahat. Hukumannya berlangsung terus menerus, tiap saat,
tiap jam, tiap detik. Kekal.
Ketika TUHAN menyingkapkan setiap
dosa, terlihat gambar banyak orang yang kebanyakan anak-anak muda sedang
berpesta pora di diskotik dan mabuk karena minum minuman keras.
Tubuh rohaniku berada di Neraka,
tetapi baunya serta teriakan orang-orang sampai terasa di tubuh jasmani. Aku
merasa pusing, telinga terasa sakit, bahkan rasa mual dan keringat dingin
mengalir.
“Apa yang kamu perbuat dengan
anggota tubuhmu, harus dipertanggungjawabkan di hadapanKU karena AKU memberi
anggota tubuh kepadamu untuk melakukan perbuatan yang mulia, untuk memuliakan
namaKU.“
(Roma 6:13,19: 13 Dan janganlah kamu
menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata
kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang
dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.
Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu
kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. 19 Aku mengatakan hal ini
secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa
kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada
pengudusan.)
Aku mulai berdoa jam 10.30 dan
berakhir jam 15.00. Masih kurasakan bau Neraka menempel di rumahku. Aku merasa
lemas, kemudian beristirahat.
Hari ke 7
Proses Penyaliban
Sore hari aku berdoa di Gereja
bersama dengan tim doa. Kami berdoa menyembah TUHAN, berbahasa Roh. Lama
kelamaan mulutku hanya komat kamit saja tetapi dalam hati berbahasa Roh,
tubuhku mulai terasa susah digerakkan.
Entah berada dimana, tempat itu
terang dan ada bukit-bukit batu. Kemudian ada dua telapak tangan besar yang
bersinar mengambil tubuh rohaniku dan diletakkan di atas sebuah kayu. Aku tidak
tahu kayu apa itu. Setelah diperhatikan ternyata kayu tersebut berbentuk salib.
Ingin rasanya kuberdiri dan lari tetapi keinginan tersebut tidak bisa
kulakukan.
Aku diletakkan dengan posisi tidur
terlentang, tangan kanan dan kiri terentang sedangkan posisi kaki lurus
merapat. Ternyata dampaknya sama dengan posisi tubuhku secara jasmani,
perlahan-lahan dari posisi duduk berguling menjadi posisi tidur terlentang
persis seperti posisi tubuh rohani.
Kemudian perlahan-lahan tangan besar
tersebut mengambil paku dan palu.
Aku terkejut dan berontak. Aku
takut. Belum pernah kulihat paku sebesar itu. Paku yang besar sekali mulai
dipakukan ke tanganku di antara telapak tangan dan pergelangan tangan, daerah
urat nadi.
Pertama tangan sebelah kanan, lalu
sebelah kiri.
Dalam tubuh rohani darah keluar
mengalir sampai aku pun merasakan sakit yang luar biasa di tubuh jasmani. Aku
merintih oleh karena sakit yang teramat sangat. Setelah tangan kanan dan tangan
kiri, beralih ke pergelangan kakiku yang dipaku.
Kaki kanan ditumpangkan ke kaki
kiri. Mulailah tangan besar tersebut memaku kakiku, tepatnya di
pergelangan kaki. Kaki kananku diletakkan di atas kaki kiri, kemudian
dipaku. Secara rohani darah keluar mengalir. Secara jasmani, aku mengalami
kesakitan.
Kepala diberi mahkota duri.
Secara jasmani tubuhku mengeluarkan
keringat dingin, sakit sekali rasanya.
Melihat tubuhku meronta-ronta
kesakitan, teman-temanku berdoa dan menangis memohon belas kasihan BAPA di
dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS.
Lambung yang ditikam tombak.
Setelah itu lambungku ditikam sampai
mengeluarkan darah dan air. Tubuhku sakit sekali, dari ujung kepala sampai kaki
terasa ngilu, terasa linu sekali. Teramat sakit seakan-akan tulang-tulangku
hampir rontok semua. Aku sudah tidak kuat…
Tenggorokan pun terasa sakit dan
kering, seperti ada sekat. Aku sangat haus.
Kemudian, secara tubuh rohani, aku
diberi minum yang rasanya amat pahit melebihi jamu ataupun obat yang pernah
kuminum. Dan sangat asam. Pahit dan asam, bercampur jadi satu. Sampai aku tidak
kuat, secara jasmani aku ingin muntah.
Melalui kejadian tersebut TUHAN
berpesan, “Sampaikan kepada umatKU, jangan menyalibkan AKU untuk yang kedua
kalinya, baik melalui perbuatan tanganmu, kakimu, pikiranmu bahkan hatimu yang
orang lain tidak ketahui apa yang kau lakukan. Bertobatlah, jangan berbuat dosa
lagi. AKU sudah menebus dosa-dosa kalian di atas kayu salib, bahkan setiap
penyakit-penyakitmu, kelemahanmu sudah AKU tanggung melalui darahKU. Jangan
sia-siakan pengorbananKU.”
(Ibrani 6:4-8 – 4 Sebab mereka yang
pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah
mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari
Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi,
tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab
mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka
umum. 7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan
yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya,
menerima berkat dari Allah; 8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri
dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir
dengan pembakaran.)
Setelah peristiwa penyaliban, doa
dan penyembahan pun selesai. Saat itu pukul 21.30.
Hari ke 8
Pagi hari, aku kuliah seperti biasa.
Sesampainya di kampus, entah kenapa aku merasa asing. Bahkan ketika aku
bergabung dengan teman-teman, aku tetap merasa asing. Mereka mengejek dan mencela;
mengatakan aku aneh, bisu, sariawan dan lain-lain. Tak ada satu pun yang tidak
mengejek, termasuk teman dekatku. Ingin rasanya berteriak tetapi tidak bisa.
Aku hanya menjerit dalam hati. Aku merasa sudah tidak kuat lagi. Aku merasa
sendiri.
Suasana lain kurasakan saat pulang
kuliah, saat aku berjalan kaki bersama teman-teman. Biasanya kami bersenda
gurau, tetapi kali ini tidak. Tak seorang pun mengerti, bahkan teman terdekat
menjauh. Aku dianggap aneh oleh mereka.
Mataku berkaca-kaca dan menangis,
tetapi dengan segera kuhapus air mataku. Saat sedih, aku melihat TUHAN YESUS
menangis, kurasakan tetesan air mataNYA jatuh mengenai kepala dan tanganku
walaupun secara jasmani, kepala dan tanganku tidak basah. “Jangan sedih sayang,
AKU pun pernah mengalami apa yang kamu alami, bahkan orang yang sering
bersama-sama dan dekat dengan AKU meninggalkan AKU. Sesungguhnya apa yang kamu
alami dan rasakan, AKU juga merasakannya. Ketika kamu sendiri, merasa semua
orang meninggalkan kamu, ada AKU yang selalu menemani kamu.”
(Ibrani 4:14-16 – 14 Karena kita
sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu
Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. 15
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa. 16 Sebab itu marilah kita dengan penuh
keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.)
Sesampainya di rumah, tidak lama
kemudian aku mendengar ketukan di pintu depan. Ternyata Jenny sahabatku, yang
tinggal satu komplek datang dan langsung memelukku dan berkata, “Elisabeth,
maafkan aku ya selama ini aku mengejekmu, aku tidak tahu kalau kamu sedang
diproses TUHAN.” Kemudian ia menceritakan bahwa ia mengetahui hal ini dari
TUHAN ketika ia sedang berdoa. Jenny adalah salah satu pendoa syafaat.
Hari ke 9
Aku berdoa seorang diri di kamar.
Berbahasa Roh menyembah TUHAN. Kembali tubuhku dibawa oleh TUHAN ke Neraka, di
bagian yang terdapat banyak sel.
Bagian Neraka yang bentuknya seperti
tangan
Aku disuruh TUHAN berjalan ke bagian
ujung dari bagian tangan tersebut.
Bentuknya seperti telapak tangan
beserta jari-jarinya. Aku terus berjalan ke bagian ujung jari seorang diri,
tetapi aku berusaha untuk tidak takut karena ada suara TUHAN yang menuntunku
dari atas.
Perlahan aku berjalan ke bagian
paling ujung dari tangan tersebut. Aku melihat bagian tersebut satu per satu.
Tempat tersebut gelap, pengap, bau dan terasa ada hawa panas dari tempat
tersebut. Ada banyak iblis bergerombol disana. Tangan dan kaki mereka diikat
dengan rantai yang sangat besar.
Ketika mengamati tempat tersebut
tiba-tiba aku mendengar suara seperti doa, tetapi bahasanya tidak kukenal. Di
hadapanku terlihat gambar besar seperti layar film. Disitu ada seseorang
berpakaian hitam-hitam dengan bunga-bunga sesajen di depannya. Begitu ia berdoa
dengan mulut komat kamit dan berkata-kata dengan bahasa yang tidak kumengerti,
sepertinya sebuah mantra, saat itu juga iblis besar dengan tanduk besar di
belakang kepalanya, terlepas dari rantai-rantai yang mengikatnya. Iblis itu
keluar dari Neraka dan berjalan ke hadapan orang tersebut, siap untuk melakukan
perintahnya.
Aku melihat gambaran di depanku; ada
beberapa orang seperti pemimpin agama sedang mendoakan rumah suatu keluarga.
Saat roh-roh jahat diusir dari rumah tersebut, roh-roh tersebut berpindah ke
neraka dalam keadaan terikat. Satu per satu masuk ke sel-sel yang ada di Neraka
tersebut. Anehnya ada roh-roh jahat lain yang keluar dari sel-sel tersebut;
lebih besar dari roh-roh jahat sebelumnya, kemudian mereka langsung menghuni
rumah yang sedang didoakan.
Ada gambaran lain yang kulihat;
orang yang kerasukan, berteriak dan meronta-ronta.
Di dekatnya ada orang seperti dukun
sedang mendoakannya. Sesaat saja setan-setan keluar dari tubuh orang yang
kerasukan. Rupanya seperti nenek tua tetapi begitu ada di Neraka berubah bentuk
menjadi setan yang sangat jelek, menyeramkan dengan gigi yang tajam. Dalam
keadaan terikat ia masuk ke sel di neraka. Saat ia masuk, setan lain yang lebih
besar keluar dari sel yang sama. Ikatan rantainya terlepas dan ia menggantikan
roh jahat yang sebelumnya merasuki orang itu. Sebelum masuk ke tubuhnya, si
iblis berubah bentuk menjadi wanita yang sangat cantik dengan pakaian putri
raja. Orang tersebut berhenti kesakitan, berhenti berteriak dan langsung
sadar.
Gambaran lainnya; banyak orang
sedang berdoa, melakukan penyembahan bukan di tempat ibadah melainkan di
gunung-gunung, pohon-pohon dan goa-goa. Tidak lama kemudian orang tersebut
menjadi berkelimpahan dalam hal harta duniawi.
Digambarkan dengan jelas bagaimana
cara kerja si Iblis dalam memenuhi keinginan pemujanya yang mengingini
kekayaan. Banyak roh jahat mengambil harta benda dari orang yang satu kemudian
dipindahkan ke orang lain yang memujanya yakni melalui usaha yang berhasil atau
keuntungan yang berlimpah. Sementara di pihak lain ada orang-orang yang menjadi
bangkrut karena harta bendanya dicuri oleh roh-roh jahat.
Selama orang-orang tersebut
melakukan ritual, harta bendanya bertambah.
Sebaliknya, yang lalai atau lupa
melakukan ritual, tidak lama kemudian ada peristiwa yang membuatnya jatuh
miskin; usahanya bangkrut, harta bendanya habis karena tertipu, atau anggota
keluarganya tiba-tiba sakit parah sehingga menghabiskan harta untuk biaya
pengobatannya. Semua kekayaan yang terhilang dipindahkan ke para pemuja Iblis
yang rajin melakukan ritual. Iblis merasa memiliki orang yang menyembahnya,
artinya orang tersebut dan keturunannya menjadi miliknya dan si iblis bebas
berbuat sesuatu atas mereka.
Iblis mengambil harta dari
orang-orang yang tidak percaya kepada TUHAN YESUS dan yang tidak
sungguh-sungguh kepadaNYA. Mereka tidak ada tanda kepemilikan TUHAN
YESUS.
Yang kulihat iblis selalu mengambil
harta benda dari orang-orang yang rohnya gelap, rumahnya gelap yang di dalamnya
terdapat iblis yang lebih kecil atau lebih rendah pangkatnya.
Benar kata Firman TUHAN, pekerjaan
iblis adalah mencuri, membunuh dan membinasakan. Jangan pernah sekalipun
bermain-main dengan kuasa kegelapan karena begitu sekali atau sedikit saja
bermain dengan kuasa kegelapan, maka hidup orang tersebut beserta keturunan dan
keluarganya menjadi milik iblis.
Setelah itu aku selesai
berdoa.
( Bersambung ke Part 2 http://unity-in-jesus-christ.blogspot.co.id/2016/07/kesaksian-elisabeth-40-hari-dibawa-ke_3.html )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar