Video Kesaksian Mosab Hassan Yousef Percaya dan Mengikut Yesus
Tahun 1996, ketika saya Mosab Hassan Yousef berusia 18, saya ditangkap tentara Israel karena saya kepala Masyarakat Islam di SMA saya. Inilah titik mulanya proses penyadaran saya. “Sebelumnya saya hanya mengenal Hamas lewat ayah saya. Tadinya saya mengagumi Hamas, karena saya mengagumi ayah saya. Tapi setelah 16 bulan dalam penjara, saya menyadari wajah Hamas sebenarnya. Hamas adalah organisasi negatif. Sebuah organisasi yang buruk secara fundamental. Dalam penjara Megiddo saya tiba-tiba menyadari apa sebenarnya Hamas. Para pemimpin mereka di penjara (Israel) mendapatkan keadaan (fasilitas dan makanan) yang jauh lebih baik (daripada para tahanan Israel di penjara Hamas).
Aku mulai dari awal, dan ketika sampai pada bagian Khotbah di Bukit, kupikir, Wow, orang bernama Yesus ini benar² mengagumkan! Semua yang dikatakannya indah sekali. Aku tidak bisa meletakkan buku itu dan terus membacanya. Setiap ayat terasa menyembuhkan luka parah yang dalam di jiwaku. Pesannya sangat sederhana, tapi entah kenapa punya kekuatan untuk memulihkan jiwaku dan memberi aku harapan.
Lalu aku baca bagian ini: “Kalian tahu bahwa ada juga ajaran seperti ini: cintailah kawan-kawanmu dan bencilah musuh-musuhmu. Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: cintailah musuh-musuhmu, dan doakanlah orang-orang yang menganiaya kalian, supaya kalian menjadi anak-anak Bapamu yang di surga.” (Matius 5:43-45).
Ini dia! Aku merasa bagaikan disambar petir oleh kata-kata ini. Belum pernah sebelumnya aku mendengar pesan seperti ini, tapi aku tahu bahwa inilah pesan yang kucari-cari seumur hidupku.
Selama bertahun-tahun aku berjuang untuk mengetahui siapakah musuhku, dan aku melihat mreka yang diluar Islam dan Palestina sebagai musuh. Tapi tiba-tiba saja aku sadar bahwa orang-orang Israel bukanlah musuhku. Bukan pula Hamas atau pamanku Ibrahim atau prajurit yang menghajarku dengan popor M16 atau penjaga penjara mirip kera di Maskobiyeh. Aku melihat bahwa musuh tidak dijabarkan melalui nasionalitas, agama, atau warna kulit. Aku sekarang mengerti bahwa kita semua menghadapi musuh² yang sama: keserakahan, kesombongan, segala pikiran jahat, dan kegelapan setan yang hidup dalam diri kita.
Ini berarti aku bisa mencintai semua orang. Satu2 nya musuh yang nyata adalah musuh dalam diriku sendiri.
Jika saja aku membaca perkataan TUHAN YESUS (Isa Almasih) lima tahun yang lalu, tentunya aku akan berkata: Betapa bodohnya orang ini! dan segera membuang Alkitab itu. Tapi pengalamanku dengan tetanggaku tukang jagal gila, anggota-anggota keluarga dan pemimpin-pemimpin agama yang memukuliku saat ayah berada di penjara, dan saatku di Megiddo semuanya bercampur dan mempersiapkan diriku untuk menerima kekuatan dan keindahan kebenaran ini. Yang bisa kupikirkan saat itu hanyalah: Wow! Betapa hebatnya hikmat yang dimiliki orang ini!
Yesus (Isa Almasih) berkata, ”Janganlah menghakimi orang lain, supaya kalian sendiri juga jangan dihakimi.” (Matius 7:1). Sungguh besar perbedaan antara ajaran TUHAN YESUS(Isa Almasih) dengan ajaran muhammad. tuhan Islam sangat suka menghakimi, dan masyarakat Arab mengikuti bimbingan allah swt.
TUHAN YESUS ( Isa Almasih ) mengecam kemunafikan para Ahli Taurat dan kaum Parisi, dan aku langsung ingat akan pamanku Ibrahim. Aku ingat di saat dia menerima sebuah undangan untuk menghadiri acara khusus dan betapa marahnya dia sewaktu tidak diberi kursi yang terbaik. Rasanya bagaikan TUHAN YESUS(Isa Almasih) bicara pada Ibrahim, seluruh syeikh, dan imam dalam Islam.
Semuanya yang TUHAN YESUS ( Isa Almasih ) katakan dalam halaman-halaman buku ini sangat masuk akal bagiku. Karena rasa haru yang meluap-luap, aku pun mulai menangis.
TUHAN YESUS menggunakan Shin Bet untuk menunjukkan padaku bahwa Israel bukanlah musuhku, dan sekarang dia meletakkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku di tanganku dalam buku Alkitab Perjanjian Baru yang kecil ini. Tapi perjalananku masih panjang sekali untuk bisa benar-benar mengerti Alkitab. Muslim diajar untuk beriman pada semua buku Allâh, termasuk Taurat dan Injil. Tapi kami juga diajar bahwa manusia telah mengganti Injil, dan membuatnya tidak dapat dijadikan panutan.
“TUHAN, sang Pencipta, tunjukkan kebenaran padaku,” begitu doaku setiap hari. “Aku bingung. Aku tersesat. Dan aku tak tahu lagi harus ke mana.”
Akhirnya TUHAN sang pencipta mendengar isi hatiku yaitu memberikan sebuah jawaban tentang kebenaran melalui ayat Alkitab ini yaitu :
Yohanes 14 : 6 yang berisi Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Luar Biasa YESUS(Isa Almasih) ini, DIA diakui dua kitab yaitu Alkitab dan alquran sebagai Sumber Jalan yang layak di ikuti oleh seluruh umat manusia.
Di Alkitab : TUHAN YESUS (Isa Almasih) adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup (Yohanes 14 : 6),
Di alquran : TUHAN YESUS (Isa Almasih) adalah Jalan Yang Lurus (Az Zukhruf, 43:61),
Buku Mosab Hassan Yousef click to download "Son of Hamas" :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar