Shalom, namaku Henny Pratiwi, di panggil Tiwi, aku anak pertama dari 2 bersaudara. Orang-tuaku sudah meninggal, aku tinggal bersama adikku dan nenekku di Cilegon, Serang.
Sholat Tahajud
Keluargaku adalah 100% islam, keluarga Banten asli, aku anak yg rajin sholat, 3 minggu yg lalu, aku sholat tahajud jam 2 pagi yang maksudnya ingin dapat pekerjaan yg lebih baik, setelah selesai salam yg terakhir salam ke kiri, aku lihat wujud manusia yg di selimuti asap, terang sekali, aku dalam keadaan sadar/ tidak sedang dalam halusinasi,
Tuhan Yesus Melawat AnakNya
Aku bener2 kaget, tapi Dia justru tersenyum, saat itu aku mau teriak tapi mulut aku kaku, badanku gemetaran, saat itu Dia bicara "Ikutlah Aku, Akulah jalan menuju keselamatan" sambil tanganNya memegang tanganku, aku masih gemetaran karena masih merasa takut, tapi lama-lama aku tenang dan damai, dan mulai berkomunikasi denganNya, lalu Dia membukakan mukena yg aku pakai, dan Dia berkata "bukan menggunakan baju ini jika ingin kamu selamat!, Akulah tempat manusia meminta dan memohon, Akulah Yesus", kemudian Dia pergi pelan2, sementara aku bengong liat Dia pergi menembus tembok atas genteng, saat itu aku menangis, dan sujud, aku langsung percaya Yesus dan tinggalkan ajaran lamaku sampai saat ini, aku belum kasih tau keluargaku, masih takut, bantu doa ya saudara2 terkasih agar keluargaku terima Yesus semua, terima kasih, Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Shaloom, 59 hari setelah aku keluar dari lingkungan keluargaku yg membesarkan aku dan dan memberikan ajaran tentang bagaimana menjadi islam yang baik , Tiba tiba hanya sekejap aku berpaling dari ajaran yg hampir 25 tahun aku yakini, hanya setelah aku bertemu dgn awan yg datang dari langit, dan menghampiri aku. Gumpalan awan yg putih yg bersih itu, membentuk wujud manusia, seorang laki-laki yang tampan, ketika aku shalat tahajud , manusia tersebut mengusap kepalaku dengan telapak tangan yang bolong (bak mirip orang merokok membentuk hurup "O".
Tuhan Yesus Menuntun AnakNya Mengikuti Dia
Aku takut, aku mau berteriak saat itu (ini terjadi bukan sedang mimpi, atau sedang melamun, sedang menghayal, tapi kenyataan terjadi dalam dunia nyata), lalu dia mengulurkan tanganNya yang kanan kepadaku sambil berkata " Aku datang anakKu, setelah engkau memanggil Aku, Akulah yg kamu cari Aku lah ROHMU , Akulah TUHANMU , YESUS KRISTUS"
Setelah perkenalan itu, terjadilah komunikasi/ interaksi, seperti aku ngobrol dgn orang di hadapanku, dialog aku denganNya, tanpa terasa hampir 3 jam, karena aku tahajud jam 2 pagi setelah selesai matahari sudah tampak. Ini adalah sekelumit kesaksianku saudara saudaraku yg berada di group ini, Selanjutnya kiranya aku berharap mohon di bantu dalam doa, agar aku tetap yakin dan kuat untuk selalu ikut denganNya, walau rintangan begitu besar yg aku hadapi. Kini aku berenam, tidak sendiri lagi, karena kesaksianku ini aku beritakan pula pada teman dan beberapa keluarga, PUJI TUHAN, mereka ada yang ikut aku 5 jiwa, semoga ini terus dan terus aku bisa melaksanakan FIRMANNYA, dan tidak goyah walau badai menghadangku HALELUYA, AMIN TYM Testimony & Courtesy of: Henny Pratiwi https://www.facebook.com/henny.pratiwi.77377
Berkat Kuasa Doa Wanita Yg Mati Beku ini Hidup Kembali
Kisah Jean Hilliard, seorang wanita yang kembali bernapas setelah ditemukan mati beku tertimbun salju di Minnesota, telah menjadi legenda masyarakat setempat sejak lama. Kisah ini pertama kali bergaung pada tahun 1980. Dan sejak saat itu, kisah ini makin berkembang setelah dituturkan dari mulut ke mulut. Pertanyaannya, apakah cerita ini benar-benar terjadi?
Mengulik laporan pertama kisah tersebut, ternyata peristiwa itu benar-benar terjadi. Seperti diterbitkan oleh Montreal Gazette pada tanggal 30 Desember 1980, di sana diceritakan detail kisah wanita yang mati suri dari tewas membeku ini.
Dijelaskan bahwa pada malam tersebut, Hilliard ditemukan membeku di bawah suhu minus 22 derajat Selsius. Wanita muda ini ditemukan membeku setelah mencoba mencari pertolongan dari kecelakaan mobil ringan yang ia alami. Saat dibawa ke rumah sakit, diperkirakan ia telah membeku selama enam jam.
Di rumah sakit, dokter yang memeriksa tak yakin apakah wanita ini bisa diselamatkan atau tidak. Suhu tubuhnya bahkan tak bisa terdeteksi oleh termometer yang berarti kurang dari 80 derajat Fahrenheit.
"Tidak ada bukti dari denyut atau tekanan darah. Tubuhnya terlalu beku untuk menemukan vena untuk diberi sengatan di jantungnya," kata Dr. Edgar Sather.
Awalnya, dokter yang memeriksa telah menyerah. Hingga kemudian, mereka mendengar rengekan samar dari mulut wanita itu.
"Saya pikir dia sudah mati, tapi kemudian kami mendengar suara rintihan. Saat itu kami tahu, ada sedikit keajaiban yang terjadi," tambah Dr. George Sather yang ikut memeriksa kondisi Hilliard.
Hilliard yang masih beku, terlihat menarik napas dangkal dua atau tiga kali per menit. Jantungnya pun mulai berdebar, meski hanya delapan kali per menit. Semburat merrah muda muncul di tempat yang awalnya membeku.
Dokter segera memberikan pertolongan yang umum dilakukan terhadap pasien yang membeku. Perlahan tapi pasti, tubuh Hilliard kembali dialiri darah.
Berkat Kekuatan Doa
Melansir dari Snopes, Senin (24/10/2016), keluarga Hilliard mengaku kalau kekuatan doalah yang mendorong putri mereka hidup kembali. Saat mengetahui putrinya ditemukan dalam keadaan tak bernapas dan membeku, ia meminta bantuan gereja setempat untuk memanjatkan doa.
Begitu mendengar tubuh anaknya kembali beraksi, sang ibu meminta rantai doa dari jemaah gereja lainnya di kota sekitar mereka. Ratusan doa dipanjatkan, kemudian ribuan orang. Sampai mereka mendengar Hilliard berhasil diselamatkan.
Hipotesa Sebenarnya Menurut Dokter
Meski banyak yang menyebutnya sebagai mukjizat, namun beberapa dokter yang memeriksa kasus tersebut menyebutkan kalau hal itu bisa saja terjadi.
Menurut Dr. Richard Iseke, direktur lembaga yang menangani korban hiportemia, ada banyak laporan kasus dalam literatur medis dari orang-orang yang bertahan hidup di suhu lebih rendah dari 68 derajat Fahrenheit.
Kemungkinan, waktu hal tersebut terjadi, tubuh manusia bereaksi terhadap dingin yang ekstrem dan membuatnya seperti hewan yang berhibernasi. Dengan ciri-ciri, aktivitas internal yang melambat, sehingga tubuh secara dramatis mengurangi permintaan sel oksigen dari darah.
PENDETA Agus Sutikno mungkin tergolong pemuka agama yang langka. Tubuhnya penuh tato, dandanannya sangar, dan wilayah pelayanan doanya adalah tempat-tempat yang tidak lazim. Dia biasa blusukan ke kompleks lokalisasi atau tempat-tempat mangkal waria. ’’MAS Agus, Mas Agus bawa apa?’’ teriak beberapa bocah penghuni tepi Kanal Banjir Timur Semarang kepada seorang pria berpenampilan seperti preman, berkaus hitam dan mengenakan sepatu ber-spike ala anak punk.
Pria itu lalu mengembangkan senyum dan mengeluarkan roti dari kantong plastik yang dibawa, kemudian membagikannya satu per satu kepada anak-anak yang mengerumuninya.
Bak Sinterklas, kehadiran ’’Mas Agus’’ di kampung pinggiran itu memang ditunggu anak-anak. Mereka terlihat begitu akrab. Karena itu, anak-anak polos saja memanggil pria yang setiap kehadirannya ditunggu-tunggu tersebut dengan panggilan apa adanya, ’’Mas Agus’’. Padahal, dia seorang pendeta.
Ya, pria itu adalah Pendeta Agus Sutikno alias Agus Tato. Nama alias tersebut disematkan lantaran tubuh pendeta yang satu ini dipenuhi tato. Anak-anak di tempat itu pun lebih senang memanggil sang pendeta dengan panggilan akrab ’’Mas Agus’’ daripada ’’Pak Pendeta’’.
’’Nggak apa-apa, itu kan lebih akrab. Apalagi mereka anak-anak yang mungkin belum tahu siapa saya,’’ ujar Pendeta Agus Tato ketika ditemui Jawa Pos saat blusukan ke tempat-tempat pinggiran di Semarang, Minggu (14/12).
Setiap kehadiran Pendeta Agus Tato memang selalu menarik perhatian anak-anak. Karena itu, tidak heran bila kehadiran Agus selalu disambut anak-anak yang langsung mengeremuninya. Ada saja tingkah anak-anak minta perhatian sang pendeta. Mereka terlihat manja begitu bertemu idolanya.
Bocah-bocah lugu tersebut tidak lain adalah anak para pekerja seks komersial (PSK) yang tinggal di gubuk-gubuk pinggiran Kanal Banjir Timur Semarang. ’’Yang tinggal di sini rata-rata PSK. Ini anak-anaknya,’’ kata Agus sambil mengelus kepala seorang bocah.
Tepat di seberang jalan dari tempat Agus berdiri, dua waria tua duduk di depan gubuk kumuh mereka. Keduanya berpakaian seadanya dengan bentuk wajah yang ’’bengkak’’ karena suntikan silikon. Tangan salah seorang waria itu mulai tremor.
Pemandangan mengiris hati itu jadi sarapan sehari-hari Pendeta Agus Tato. ’’Ini garapan saya. Merekalah ladang tempat saya melayani,’’ kata pendeta Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) tersebut.
Sejak 11 tahun lalu, seluruh hidup Agus tercurah di kawasan merah itu. Dia punya ’’tempat tinggal’’ kedua di lokalisasi liar tersebut. Memang, di tempat itu, tidak banyak jemaat gereja atau masyarakat umum yang mau membaur. Mereka khawatir dengan tingkat kriminalitas di tempat tersebut. Apalagi ancaman persebaran virus HIV/AIDS.
Sebagian takut tertular penyakit kelamin, sedangkan kelompok lainnya jijik dan bernyali ciut menghadapi mereka. Tapi, berbeda dengan Agus. Pendeta berusia 39 tahun itu justru menilai kawasan tersebut merupakan lahan garapannya yang utama.
Agus Sutikno di antara anak anak binaannya
’’Kalau tidak ada yang ngaruhke, kasihan masa depan anak-anak itu. Karena itu, saya mau mendampingi mereka,’’ ucapnya.
Begitu pula bagi dua waria sepuh yang sudah tidak berdaya di gubuknya tersebut. Bentuk wajahnya aneh, bengkak di pipi, dahi, dagu, serta hidung karena silikon. Rambutnya beruban dan lebih mirip nenek sihir sehingga mereka kian diabaikan masyarakat. Bahkan, banyak yang ’’tidak berani’’ menatap wajah mereka.
’’Kak Bon dan Kak Tesi (panggilan dua waria itu, Red) sudah lama tinggal di sini. Keduanya sudah terima Yesus,’’ ujar Agus.
Masa lalu yang kelam dan keterbatasan ekonomi orang-orang pinggiran itu mendorong Agus untuk menjangkau mereka. Sebab, dia pernah berada di titik terkelam manusia. Berkawan dengan iblis dan menjadi budaknya. Namun, nama Yesus jualah yang akhirnya mengentaskan Agus dari titik kelam tersebut.
Dibesarkan oleh orang tua yang keras membentuk karakter dan watak Agus yang keras pula. Tontonan live show tindak kekerasan sang ayah itu menyemai dendam dan kepahitan dalam diri Agus.
’’Saya pernah menantang ayah untuk berantem. Sempat menyesal punya ayah seperti dia,’’ ungkap lelaki yang sempat diisi ilmu kebal tubuh oleh ayahnya tersebut.
Sejak itu, Agus tumbuh menjadi anak yang suka melawan orang tua. Hidupnya hanya bermabuk-mabukan dan menjadi penguasa jalanan. Namun, seiring perjalanan waktu, hati Agus melunak. Timbul kesadaran dalam hatinya untuk berdamai dengan Tuhan. Karena itu, dia pun bertobat.
Hanya, lantaran chasing fisiknya telanjur seperti preman, ketika Agus memutuskan untuk menjadi pelayan doa, kesannya jadi pendeta yang sangar.
’’Tuhan Yesus kan sudah mengasihi saya. Kenapa dengan orang pinggiran kita jadi jaga jarak?’’ tegas lelaki yang pernah terlibat dalam kejahatan narkoba dan segala jenis kekerasan jalanan itu.
Sejak kedatangannya pada 2005 di kawasan tepian Kanal Banjir Timur Semarang, satu per satu warga tersentuh oleh sikap dan pengajaran Agus akan kebaikan Kristus. Tidak bermaksud mengkristenkan warga. Bahkan, Agus tidak peduli apakah warga yang dibina beragama Kristen atau beragama lain.
’’Saya hanya ingin membaur dengan mereka. Mendampingi mereka dalam suka dan duka,’’ tegas pria kelahiran 17 Agustus 1975 itu.
Pendeta yang hingga kini tetap memelihara tato di sekujur tubuh itu memberikan pelayanan doa kepada umat binaannya. Dalam aktivitas pelayanan doa, Agus mengisinya dengan memberikan les pelajaran kepada anak-anak TK dan SD.
”Saya dan istri merangkap jadi guru. Tapi, kalau pelajarannya susah, ya saya nggak bisa ajari mereka,” ujar bapak seorang anak itu, lantas tertawa.
Mata pelajaran yang diajarkan adalah matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan kesenian. Lulusan Sekolah Alkitab Magelang itu juga siap memberikan pelajaran agama apa saja. ”Ada anak yang minta diajari sejarah para nabi dalam Alquran, ya saya usahakan,” tuturnya.
Selama sejam, belasan anak ingusan duduk anteng hingga pukul 18.00 di atas spanduk bekas di gubuk. Di pojok tempat les sederhana beraroma kali dan sampah tersebut, cita-cita mereka dibentuk.
”Tapi, pernah ada anak yang tiba-tiba nangis saat les. Dia melihat ibunya dibawa tamu pria masuk ke kamar,” katanya lirih.
Meski demikian, pelayanan pria yang ingin berpuasa 40 hari meniru Yesus itu penuh liku dan terjal. Dia pernah patah arang dalam memberikan pelayanan doa kepada kaum pinggiran. Tiga kali dia berniat kabur, namun selalu gagal.
”Saya sempat kelelahan, merasa sebatang kara berjuang menyelamatkan mereka,” jelasnya.
Kini, selain pelayanan tiap Minggu di gereja, Agus fokus mengayomi para penghuni tepian Kanal Banjir Timur Semarang. Bahkan, secara rutin tiap pukul 05.00 dia melakukan pelayanan doa pribadi bagi keluarga yang membutuhkan.
”Meski cuma satu orang, saya tetap akan layani. Seperti yang Tuhan bilang untuk selalu taat pada panggilannya,” tandas Pendeta Agus Tato.
Seorang mantan pemimpin kelompok teroris radikal Timur Tengah, Al-Rashid dikabarkan telah beralih menjadi penginjil setelah menerima Yesus Kristus dalam hidupnya. Dalam kesaksiannya yang dikutip dari Assist News Service, Rashid menyampaikan titik balik pertobatannya terjadi ketika dirinya merencanakan pembunuhan terhadap putri seorang pendeta Kristen.
Sebelum bertobat, Rashid dan kelompoknya hanya menjalankan satu misi kuat, yaitu memburu para pemimpin Kristen yang menyebarkan injil. Mereka menilai hal itu menjadi ancaman besar bagi keyakinan yang mereka anut. Hingga akhirnya, Rashid mendengar tentang seorang pendeta bernama Paulus, seorang mantan Muslim yang menjadi penginjil di wilayah Asia dan Timur Tengah.
Rashid dan anggotanya lalu membuat rencana untuk menyerang keluarga sang pendeta. Ia telah merencanakan penculikan terhadap sang pendeta dan akan memaksanya kembali menganut agama sebelumnya. Kemudian dia akan dimanfaatkan untuk menghancurkan kekristenan. Sayangnya, rencana penculikan itu beberapa kali gagal.
Suatu kali, Rashid melihat bahwa keluarga pendeta kehabisan makanan. Ia segera menyusun rencana untuk mengirim seorang wanita untuk memberikan keluarga ini makanan yang telah dilumuri racun. Namun, rencana itu gagal karena sang wanita diserang seekor anjing. Mereka lalu mencoba rencana ini untuk yang kedua kalinya dan berhasil. Putri pendeta Paulus memakan cokelat beracun dan mulai merasa pusing dan jatuh pingsan.
“Aku bersama dua orang lainnya sedang menyaksikan kematian putrinya dari ambulans di sekitar rumah sakit. Rencana kami adalah untuk menculik mereka dan mayat putrinya dari ambulans,” kenang Rashid.
Sesaat sebelum melakukan hal itu, tiba-tiba Rashid melihat sebuah cahaya yang tak biasa turun dari langit dan menghentikan langkahnya. “Aku melihat bola cahaya turun dari langit dan berdiri di ruangan dimana putrinya terbaring tak sadarkan diri,” ucap Rashid.
Dari dalam cahaya terulur tangan dan menyentuh putri pendeta. Seketika itu pula, putri sang pendeta terbangun dan bangkit. Saat itu, Rashid menyaksikan tetesan darah mengalir dari lubang di tengah tangan tersebut. “Aku gemetar ketakutan. Aku merasa pusing dan terhempas. Teman-temanku memindahkanku dari sana,” lanjutnya.
Peristiwa itu membuat Rashid gelisah dan tak bisa tidur. Saat dirinya mulai terlelap, ia bermimpi melihat bayangan wajah seorang pria muncul dengan tangan terulur dan bertanya, “Rashid mengapa engkau ‘memaku’ Aku?” Ia pun segera terjaga dan mulai gugup. Ia segera meraih sebuah Alkitab yang dia simpan untuk digunakan sebagai senjata mengkritik ajaran kekristenan dan membuka Yohanes 1:9-10, “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.”
Saat itu Rashid menyadari bahwa cahaya itu adalah Yesus. Pengalaman itu membawa dia untuk segera menemui pendeta Paulus dan mengakui segala perbuatannya. “Aku pernah menjadi musuh Yesus Kristus, tetapi Dia mengasihiku. Dia disalibkan, menyerahkan nyawa-Nya, Dia bangkit dari kematian. Karena kasih-Nya aku bisa mengasihi Anda, karena Kristus mengasihi Anda. Aku percaya Yesus Kristus sendirilah yang telah membawa Anda ke sini untuk berbagi kasih dan menemukan keselamatan,” terang Rashid mengenang ucapan pendeta Paulus.
Pengalaman itu menjadi titik balik kehidupan Rashid. Saat ini, dia telah memberikan hidupnya kepada Kristus dan telah dibaptis. Dia juga aktif melakukan penginjilan ke berbagai wilayah di Timur Tengah.
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai." - 1 Samuel 15:2-3 -
Adakalanya Tuhan meminta kita untuk melakukan hal-hal yang tidak masuk akal sama sekali. Seperti yang kita baca pada ayat diatas, Tuhan memerintahkan Saul untuk membunuh seluruh bangsa Amalek karena bangsa ini adalah bangsa penyembah berhala yang tidak takut Tuhan dan yang pernah menghalangi bangsa Israel ketika Tuhan membawa mereka keluar dari perbudakan Mesir.
Ia memerintahkan Saul untuk membinasakan SEMUANYA. Ia berhak karena IA Tuhan yang menciptakan mereka. Namun bagi kita manusia, perintah ini tentu terdengar kejam sekali dan sukar untuk dimengerti.
Karena itulah Saul memutuskan untuk mempertimbangkan perintah Tuhan ini dan akhirnya ia hanya melaksanakan sebagian saja dari yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Ia memang menumpas seluruh orang Amalek, namun demi kepuasan egonya sendiri ia tidak membunuh raja Amalek.
Dan demi menghina raja Amalek tersebut, ia memutuskan untuk menjadikannya sebagai tawanan. Dan dalam ketamakannya juga Ia berpikir, "Sayang kalau semua ternak bagus itu dibinasakan." Semua ternak terbaik Amalek dirampas olehnya. Atas inisiatifnya sendiri, Saul memutuskan untuk tidak taat pada Tuhan.
"Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir.
Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang. Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka." - 1 Samuel 15:7-9 -
Lalu datanglah firman Tuhan kepada Samuel (nabi yang dahulu mengurapi Saul menjadi raja) serta memberitahukan kepadanya alasan mengapa Tuhan tidak berkenan atas tindakan Saul. Lalu Tuhan mengutus Samuel untuk menyampaikan firman-Nya kepada Saul.
"Sesudah itu berkatalah Samuel: "Bukankah engkau, walaupun engkau kecil pada pemandanganmu sendiri, telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Dan bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel." - 1 Samuel 15:17 -
Dari ayat diatas kita dapat mengetahui bahwa pada mulanya Saul adalah seorang yang RENDAH HATI (bahkan cenderung minder). Meskipun sebetulnya rupanya tampan dan badannya tegap, ia tetap menganggap dirinya kecil dan tak berarti.
"Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kish bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah, seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya." - 1 Samuel 9:1-2 -
Pada waktu itu, Saul bukan siapa-siapa. Namun setelah Samuel mengurapi dia menjadi raja, setelah ia menjadi orang yang berkedudukan, setelah ia dipakai Tuhan dan mengecap berkat Tuhan, Saul mulai berubah. Saul yang dahulu rendah hati dan takut Tuhan, sekarang berubah menjadi Saul yang dapat berpikir bahwa ia tidak perlu taat sepenuhnya kepada Tuhan.
Ia menjadi SOMBONG !
"Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." - Amsal 16:18 -
Seringkali KESOMBONGAN-lah yang menyebabkan kita menjadi tidak taat pada Tuhan dan mulai meragukan Firman-Nya. Ketika kita sudah merasa hebat dan mampu, seringkali kita merasa pintar dan lebih mengandalkan nalar dan logika kita sendiri daripada kedaulatan Firman Tuhan dan kuasaNya. Dahulu, ketika kita tidak memiliki apa-apa, ketika kita bukan siapa-siapa, ketika kita berada di lembah kehidupan, kita menjadi lebih mudah untuk taat pada Tuhan. Tetapi saat kita sudah memiliki banyak berkat, ketika kita memiliki kedudukan, ketika kita berada di atas gunung, maka sangat sukar bagi kita untuk taat dan dengar-dengaran pada suara lembut Tuhan yang berbisik dalam roh dan hati kita. Kita mulai menganalisa hal-hal yang sebenarnya sederhana dan mudah untuk dilaksanakan.
Ingat, firman Tuhan dengan tegas berkata, "...Manakah yang lebih disukai TUHAN, ketaatan atau kurban persembahan?
1 Samuel 15:22-23 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Bapak Pdt. DR. Pariadji dan Ibu Pdt. Darniaty Pariadji
I.BERAWAL DARI KELAHIRAN ANAK KE-4, ARSETO PARIADJI
Kita bersyukur ibadah Gereja Tiberias telah genap 28 tahun. Saat ini saya akan menyaksikan bagaimana Tuhan yesus sendiri yang memulai dan menyertai pelayanan Gereja Tiberias.
Berawal dari saat saya akan melahirkan anak kami yang keempat. Saat saya akan melahirkan, ada seorang ibu juga yang akan melahirkan dalam kondisi gawat darurat, maka saya ditangani dengan terburu-buru oleh dokter. Saya diberikan suntikan dobel dosis. Akibat suntikan tersebut bayi saya keluar sendiri, ketika saya dalam posisi miring. Setelah melahirkan, saya lima hari dirawat dirumah sakit, lalu pulang kerumah. Dan setelah dua hari dirumah tiba-tiba saya mengalami jatuh. Sehingga kaki saya mengalami bengkak yang besar, tidak bisa digerakkan dan tidak bisa berjalan. Akhirnya saya mengalami kelumpuhan. Karena kelumpuhan itu, saya tidak bisa merawat bayi saya.
Selama enam bulan, saya selalu keluar masuk rumah sakit untuk menjalani pengobatan medis, tetapi hasilnya tetap tidak sembuh juga. Selama 3,5 tahun saya sakit-sakitan dan sangat tersiksa. Padahal saya sudah ditangani dokter-dokter yang terbaik. Tentunya kita semua ingin sehat, tidak ada orang yang ingin sakit. Didalam benak saya, apa gunanya saya lulusan farmasi, punya apotik 7 dan punya segalanya tetapi sakit-sakitan. Seluruh tubuh saya terasa sakit, kadang-kadang saya tiba-tiba saja pingsan dan saya selalu memakai oksigen.
II.DIJAMAH DAN DISEMBUHKAN LANGSUNG OLEH TUHAN DISEBUAH GEREJA
Lalu anak kami yang pertama sudah masuk sekolah dan Pak Pariadji yang langsung mendaftar dan mengurusnya. Sebagai seorang ibu, saya ingin sekali mengantar anak saya ke sekolah. Akhirnya dengan memakai oksigen, dengan ditemani suster dan supir, saya mengantar anak saya ke sekolah. Setelah keluar dari mengantar anak sekolah, tiba-tiba saja ditengah perjalanan saya melihat sebuah gereja dan menyuruh supir untuk mampir ke gereja tersebut. Saat itu saya merasakan seperti ada sesuatu yang mendorong saya untuk masuk ke dalam gereja.
Kemudian saya masuk ke dalam gereja yang sedang tidak ada ibadah, saat itu pukul 9 pagi. Saya sempat takut, karena saya dari latar belakang bukan Kristen. Saya melihat salib dan melihat Tuhan Yesus. Tiba-tiba saja seketika itu juga semua rasa sakit yang selama ini saya derita selama 3,5 tahun hilang dan sembuh. Keesokan harinya saya datang lagi ke gereja tersebut. Selama tiga hari berturut-turut saya datang dengan diantar supir. Hasilnya kaki saya yang bengkak selama 3,5 tahun dan selalu mengeluarkan air itu, bisa kempes dan akhirnya sampai saya bisa memakai sepatu. Lalu hari ketiga itu saya bertemu dengan pendeta dan koster gereja tersebut, disuruh datang lagi pukul 5.55 pagi.
Saat pagi-pagi mengikuti ibadah itu, akhirnya saya bisa memanggil nama Tuhan dan semenjak itu saya dijamah dan disembuhkan langsung oleh Tuhan Yesus. Saya bisa berjalan bahkan bisa mengendarai mobil sendiri. Pulang dari gereja seluruh karyawan di apotik bersukacita, karena saya sudah sembuh. Bahkan sampai saya memeriksakan kembali kesehatan saya ke dokter dan hasilnya dokter mengatakan semuanya sudah normal dan sudah sembuh.
Lalu ada salah seorang karyawan saya yang memberikan saya sebuah Alkitab. Semenjak itu saya mulai membaca Alkitab, membaca Injil. Semenjak itu juga saya menjadi cinta Tuhan Yesus. Saya senang datang beribadah di gereja. Pagi-pagi saya pergi, supaya tidak ketahuan Pak Pariadji. Diam-diam saya suruh supir saya dorong mobil saya keluar rumah, supaya tidak kedengaran Pak Pariadji. Supir tersebut selalu saya beri uang 25 ribu rupiah (tahun 80an itu jumlah yang besar, sampai akhirnya supir saya bisa beli rumah). Saya katakan jangan beri tahu siapa-siapa, bila saya pergi ke gereja.
Saat itu saya terus-menerus mencari kebenaran, ingin mengenal Tuhan Yesus. Lalu saya membeli banyak buku-buku terjemahan tentang kebenaran itu. Sampai akhirnya saya menemukan Tuhan Yesus adalah benar-benar keselamatan dan kebenaran itu.
III.MENDIRIKAN PERSEKUTUAN DOA
Kemudian saya diajak seorang karyawan saya untuk datang ke sebuah Persekutuan Doa. Di ibadah itu, ketika pendetanya berkhotbah saya dengan sendirinya mengerti bahwa Yesus adalah Allah sendiri yang turun ke dunia menjadi manusia.
Setelah khotbah, ternyata ada acara doa syafaat yang dibagi dalam beberapa kelompok. Saat itu ada 40 ibu-ibu dan 15 penginjil. Dan saya masuk dalam sebuah kelompok yang terpisah dengan karyawan saya yang mengajak saya. Setiap kelompok terdiri dari beberapa ibu yang ditugaskan untuk berdoa syafaat secara bergantian. Saat giliran saya untuk berdoa, saya diam karena saya tidak bisa berdoa. Karena belum bisa berdoa, akhirnya keluarlah ucapan: ”Tuhan saya tidak bisa berdoa bagus seperti ibu-ibu ini, karena saya bukan orang kristen.” Lalu seketika itu juga ibu-ibu itu mendoakan saya, dengan berkata: ”Tuhan Yesus jamah ibu ini Tuhan, jadikan ibu ini anakMu.” Dan saat itu juga saya dijamah Tuhan dan mengalami kelepasan. Seperti ada sesuatu yang keluar dari belakang leher saya. Lalu seketika itu juga, saya bisa berteriak:”Tuhan Yesus, saya minta Mas Pariadji hidup didalam Engkau dan saya minta Andira, Aristo, Argo, dan Arseto hidup didalam Engaku.” Semenjak itu saya bisa berkata Tuhan Yesus.
Akhirnya saya memiliki kerinduan untuk belajar Alkitab. Lalu saya mendirikan sebuah persekutuan doa yang tempatnya di apotik saya. Saya mengajak karyawan dan ibu-ibu yang lain. Pertama kali Persekutuan Doa itu dibuka pada hari Rabu, kemudian dibuka lagi hari Senin, lalu hari Jumat saya belajar Tabernakel dan hari Sabtu saya mengadakan Pendalaman Alkitab untuk karyawan-karyawan saya. Setelah berjalan tiga bulan, yang hadir terus bertambah sampai lebih dari 300 orang.
Ada sebuah kejadian yang luar biasa terjadi, ada seorang ibu yang menderita sakit kanker ditelapak kakinya dan ia minta agar saya mendoakannya. Hari itu saya doakan dia pada hari Senin, padahal hari Kamis ia harus potong kakinya. Tetapi hari Kamis itu ternyata mujizat terjadi, ibu itu kakinya sembuh, tidak jadi dioperasi dan kankernya hilang. Hari Senin ibu itu datang lagi ke Persekutuan Doa, kakinya sudah sembuh.
Di Persekutuan Doa itu banyak ibu-ibu yang bersaksi mereka diberkati, dijamah dan mengalami pelepasan. Banyak ibu-ibu yang rumah tangganya hancur, dipulihkan. Akhirnya banyak ibu-ibu yang datang minta saya doakan. Bahkan banyak juga ibu-ibu yang didoakan pelepasan dari setan-setan. Ada seorang ibu ingin menerima Tuhan Yesus tetapi selalu mengalami kesulitan. Saya selalu katakan pada ibu itu, apapun yang kita lakukan, selalu berkata: ”Yesus...Yesus...Yesus...Yesus...” Akhirnya ibu itu bersaksi anaknya yang suka mendaki gunung tiba-tiba tersesat disebuah gunung, tidak bisa pulang. Lalu ia panggil: ”Yesus...Yesus...Yesus...Yesus...” Tiba-tiba saat itu di tengah situasi yang gelap gulita itu, ia melihat sinar terang yang akhirnya menjadi jalan sampai ia menemukan jalan pulang dan selamat.
IV.IBADAH MINGGU PERTAMA, 22 MEI 1988, BERTEPATAN DENGAN HARI ULANG TAHUN SAYA DAN HARI PENTAKOSTA
Sejak awal saya tidak pernah berpikir ingin melayani, tidak terpikir untuk menjadi pendeta, tidak terpikir ingin menjadi Gembala Sidang. Satu kerinduan kami, hanya untuk menginjil, memenangkan jiwa-jiwa.
Setelah Persekutuan Doa berjalan, semakin lama semakin ramai, sampai-sampai tidak muat lagi. Lalu banyak ibu-ibu yang rindu agar saya mengadakan ibadah di hari Minggu. Saya senang main organ, maka saya selalu melayani dengan main organ di Persekutuan Doa. Tetapi kadang-kadang MC nya tidak bisa hadir, saya menggantikannya menjadi MC sekaligus main organ. Bahkan pernah juga MC dan pendetanya tidak bisa hadir, saya pernah sekaligus menjadi pembicara, MC, dan main organ. Saya sering diundang gereja-gereja lain untuk memainkan organ. Pak Pariadji pernah menjual organ saya supaya tidak main organ lagi di gereja.
Pak Pariadji awalnya hanya mengintip saja bila Persekutuan Doa berlangsung. Saya selalu berdoa untuk Pak Pariadji dan anak-anak agar diselamatkan Tuhan. Karena saya belum pandai berdoa, maka saya mengutip doa dari seorang hamba Tuhan yang berkata: ”Pakai kami Tuhan, pakai kami Tuhan menjadi alatMu yang tangguh.” Akhirnya Pak Pariadji dijumpai Tuhan dan diselamatkan. Kemudian ia berkata kepada saya, bahwa ia mau melayani full time.
Pak Pariadji dan saya bersama anak-anak senang melayani dengan membagi-bagikan Kitab Injil. Pak Pariadji dan saya serta keluarga senang membagi-bagikan Kitab Injil, naik turun bus, naik turun kereta dan mal-mal. Gudang-gudang di apotik kami, kami jadikan tempat untuk menyimpan Kitab-Kitab Injil yang kami beli dari LAI. Berjalannya waktu kami terus melayani, sampai akhirnya dibaptis selam.
Yang luar biasanya Tuhan selalu menuntun kami dalam pelayanan. Saya sering diundang bersaksi, keluar negeri, ke berbagai negara. Yang menjadi kerinduan kami adalah selalu melayani, melayani, dan melayani. Sejak awal Pak Pariadji memang orangnya berani mati. Dulu berani mati untuk negara, kini berani mati untuk Tuhan demikian juga berani mati untuk jemaat.
Dalam perjalanan pelayanan itu, semua pekerjaan sedang diberkati. Bahkan ada satu rencana ingin membangun pabrik disposable syringe yang besar, sudah ada tanah, sudah dapat izin dari Jepang, sudah ada modal. Akhirnya saya doa tanya Tuhan, dalam sebuah perjalanan di pesawat dari Jepang ke Jakarta, ternyata jawaban Tuhan: “Kamu akan melayani, menjadi hamba Tuhan, melayani, hamba Tuhan, melayani.” Saya konseling dengan seorang pendeta tentang hal itu dan pendeta itu berkata kalau Tuhan memakai ibu, Tuhan juga akan memakai Pak Pariadji.
Akhirnya ada pendeta yang mau menaungi kami. Sampai akhirnya pendeta tersebut menentukan ibadah Minggu pertama pada hari Minggu tanggal 22 Mei 1988. Tanggal tersebut adalah hari ulang tahun saya dan hari itu tepat hari pentakosta, padahal itu tidak dirancangkan. Ibadah Minggu terus berkembang pesat. Buka di Ratu Plaza, penuh sesak. Buka di Jakarta Theater, penuh sesak. Buka di Jayakarta Tower, penuh sesak. Sampai akhirnya pada tahun 1990, menjadi Gereja Tiberias dan Pak Pariadji diangkat menjadi Gembala Sidang. Sampai sekarang sudah 28 tahun Tuhan selalu mengurapi dan memberkati pelayanan Gereja Tiberias.
Video Kesaksian Ibu Pdt. Darniaty Pariadji
Kesaksian disadur dari tabloid Gereja Tiberias Indonesia.
Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. YESAYA 1:18 AGAMA dan dunia porno adalah dua hal yang tidak bisa berjalan beriringan.
Berikut segala sesuatu yang perlu Anda ketahui tentang Crystal Bassette, dan bagaimana dia bertobat dan berpaling dari menjadi artis film porno setelah menemukan Tuhan Yesus.
Crystal DiGregorio, sekarang Crystal Bassette, (kiri) Berpesta di Night Club Sewaktu jadi Bintang Film Porno
Crystal dari Selatan Amerika, dibesarkan di North Carolina, Amerika Serikat, kemudian pindah ke Hollywood setelah jatuh hamil pada umur 16 tahun.
Artis porno berusia 33 tahun menghabiskan bebrapa tahun pertamanya di Hollywood bekerja sebagai model, penari dan bersaing di kompetisi "pole dance".
Karena putus asa dan untuk menopang kehidupan anaknya Justin, pada usia 16 tahun, Crystal bertemu dengan sutradara film dewasa - dan menemukan dia bisa menghasilkan uang yangsangat besar £ 25.000 per bulan.
Kristal membintangi film pertamanya, disebuah rumah di Malibu, segera setelah pertemuan ini - dan tidak menoleh kebelakang selama satu dekade.
Ibu dari tiga anak: "Saya ingat setelah kejadian, saya duduk di kamar mandi selama sekitar dua jam menangis.
"Lalu aku berhenti setelah shooting itu dan tidak kembali selama sekitar satu bulan.
"Saya akhirnya kembali ke sana lagi dan saat itulah saya mati rasa, mengkosumsi obat rasa sakit dan minum alkohol untuk melakukan semua skenario.
"Itu kemudian menjadi seperti rutinitas sehari-hari bagi saya, di mana saya akan menurunkan anak saya ke sekolah di pagi hari, dan pergi melakukan pemotretan lalu pulang. Itu seperti biasa, pekerjaan dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. "
Shooting Crystal Memberi Susu Pada Seekor Harimau
Di puncak karirnya, Crystal telah tampil dalam lebih dari 100 film, berpenghasilan hampir £ 250.000 per tahun.
Dia tinggal di sebuah rumah mewah, mengendarai mobil sport balap, bahkan memiliki klub malam sendiri - disebut Klub Kristal.
Kristal, yang mulai menari ketika dia baru berusia tujuh tahun, juga muncul dalam iklan MTV dan majalah FHM.
Crystal dengan anaknya Justin, sekarang 16 tahun, didepan Mansionnya di Hollywood
Namun, dia juga pemabuk berat - dan menyembunyikan rahasianya yang memalukan. Kristal menambahkan: "Saya hanya hidup untuk diri sendiri dan anak saya dan tidak benar-benar berpikir tentang konsekuensi dari membuat film dan menari dan hal lainnya. "Saya mulai menjadi obyek. Aku tidak akan berjalan di luar rumah saya tanpa menunjukkan belahan dada, memakai dengan perut telanjang, dan sepatu hak tinggi. Rasanya seperti harus terus-menerus terlihat seperti simbol seks. " Klub Kristal ditutup pada akhir 2011, setelah polisi mencabut lisensi penjualan alkohol untuk ketiga kalinya.
Sebuah kecelakaan mobil yang buruk pada Mei 2014 dan hubungan yang penuh hal kasar membuat kristal melihat dunia secara berbeda, dan dia akhirnya menemukan Tuhan.
Crystal, dengan anaknya Landon, sekarang tujuh tahun, dengan hidung yg patah
Crystal adalah minum mabok sambil mengemudi ketika dia mengalami kecelakaan mobil, bersama seorang teman yg juga mabuk, sehingga mengalami patah hidung dan memar.
Apa yang Crystal Bassette lakukan sekarang?
Kristal akhirnya meninggalkan kehidupan pornonya dan menikah pendeta Kristen, David Bassette, 26, pada Desember 2014.
Crystal Bassette berhenti dari karir sebagai bintang porno
dan menjadi seorang pendeta gereja kota kecil
Mantan bintang porno, yang juga memiliki seorang putra berumur tujuh tahun bernama Landon dari hubungan sebelumnya, juga segera mendapat bayi yang berumur 16 bulan Carter dengan suami barunya. Setelah bertobat dan menghindari dunia akting porno, Crystal dilatih sebagai paralegal di perguruan tinggi - dan kemudian belajar kependetaan.
Dia dan David kini telah mendirikan gereja mereka sendiri, yang disebut New Beginnings Christian Life, di Fulton, New York.
Crystal dengan Suaminya David Basette dan bayinya Carter berumur 16 bulan
David mengatakan: "Apa yang saya ingin orang pelajari dari kehidupan kami, adalah bahwa Allah dapat mengampuni Anda tidak peduli apapun masa lalu Anda, dan asal anda. "Saya ingin orang-orang untuk datang kepada Kristus melalui kami dan pengalaman kami. "Saya berharap apa yang saya alami mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama bertobat dan mengenal Tuhan Yesus Kristus, dan menyadari bahwa uang dan ketenaran tidak apa-apanya." Crystal menambahkan: "masa lalu saya membuat siapa saya pada hari ini dan Allah telah mengubah hidup saya sepenuhnya."
Ron Wyatt seorang arkeolog dari Amerika mengisahkan pengalamannya ke sahabatnya.
Banyak kita mendengar buku-buku baru dan cerita tentang lokasi Tabut Perjanjian, sebagian didasarkan pada teori dan beberapa berdasarkan klaim yang sebenarnya dari penampakan. Ron Wyatt juga mengklaim bahwa ia menemukan Tabut ini pada tahun 1982 – tapi bagaimana Anda tahu siapa yang percaya? Sampai Anda dapat melihat bukti yang kuat, Anda tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang menceritakan kebenaran.
Tabut Perjanjian, Ark of Covenant
CERITA DIMULAI
Pada tahun 1978, Ron dan anak-anaknya, Danny dan Ronny, membuat dua perjalanan ke Israel. Suatu hari, ia memutuskan untuk pergi jalan-jalan di daerah di sekitar hotel di dekat Gerbang Damaskus di Yerusalem. Berjalan sepanjang tambang batu kuno, dikenal beberapa sebagai “Lereng/ tebing Kalvari,” dia memulai bercakap-cakap dengan otoritas lokal tentang barang antik Romawi. Pada satu titik, mereka berhenti berjalan, dan tangan kiri Ron menunjuk ke sebuah situs yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan ia menyatakan, “Itu Goa Yeremia dan Tabut Perjanjian ada di sana.” Meskipun kata-kata ini datang dari mulutnya sendiri dan tangannya sendiri telah menunjuk, ia tidak sadar telah melakukan atau mengatakan hal-hal ini. Bahkan, itu adalah pertama kalinya ia pernah berpikir tentang menggali Tabut Perjanjian. Pria yang bersama dia, juga bereaksi aneh. Dia berkata, “Itu bagus kami ingin anda menggali, dan kami akan memberikan anda izin, memberi Anda tempat tinggal dan bahkan memberi anda makanan!”.
Tapi Ron tidak tahu bagaimana harus berpikir – ia tahu itu adalah pengalaman “supranatural”, tapi apakah itu dari Allah, atau apakah itu dari “orang lain”? Pada saat ini, Ron telah membuat penemuan besar di Turki (Yaitu Bahtera Nuh), dan telah menemukan banyak bagian-bagian kereta di Laut Merah (tempat israel menyebrangi laut). Tapi tidak pernah dia mengalami seperti ini. Rasanya seperti terjadinya petir pada langit biru di hari yang sangat cerah. Dia harus menolak tawaran pria itu, setidaknya sampai dia bisa tahu apakah ada alasan untuk percaya bahwa Tabut berada di lokasi itu. Jadi, ia dan anak-anak pulang ke rumah seperti yang direncanakan. Tapi begitu di rumah, Ron mulai beberapa penelitian yang serius dan belajar.
MENGAPA TABUT PERJANJIAN BERADA DI LOKASI ITU?
Dalam pencarian di Alkitab, Ron menemukan tempat terakhir Tabut itu disebutkan dalam Alkitab:
2 Tawarikh
35:1 Kemudian Yosia merayakan Paskah 1 bagi TUHAN di Yerusalem. Domba Paskah disembelih pada tanggal empat belas bulan yang pertama. 35:2 Ia menetapkan tugas para imam, dan mendorong mereka menunaikan tugas jabatannya dalam rumah TUHAN. 35:3 Berkatalah ia kepada orang-orang Lewi yang adalah pengajar seluruh Israel dan orang-orang kudus TUHAN: “Tempatkanlah tabut kudus itu di dalam rumah yang telah didirikan Salomo bin Daud, raja Israel. Tidak usah lagi kamu mengusungnya. Sekarang layanilah TUHAN, Allahmu, dan Israel, umat-Nya!
35:19 Paskah itu dirayakan pada tahun kedelapan belas pemerintahan Yosia.
Ini adalah sekitar tahun 621 SM, hanya 35 tahun sebelum kehancuran Yerusalem dan Bait Allah oleh Nebukadnezar, ketika Yehuda pergi ke tahap kedua dari pembuangan Babel mereka.
Apa ini memberitahu Ron? Ia mengatakan kepadanya bahwa Tabut menghilang dari catatan Ilahi antara tahun 621 SM sampai 586 SM. Karena Bait Allah itu benar-benar hancur, tidak ada keraguan bahwa Tabut itu TIDAK ada setelah waktu itu. Selama Ron terus belajar, ia melihat sesuatu, ia menemukan yang aneh-dalam 2 Raja-raja 24:13, 2 Raja-raja 25:13-18, dan Yeremia 52:17-23, catatan yang sangat rinci diberikan dari item yang dibawa ke Babel dari “rumah raja “dan” rumah Tuhan “- itu bahkan menyebutkan benda-benda kecil seperti” sendok “, dll.
Tapi Tabut ini tidak disebutkan. Baik itu disebutkan dalam daftar hal-hal yang dibawa kembali dari Babel dalam Ezra 1:07-01:11. Karena kita diberitahu dalam Yeremia 27:21,22 bahwa segala sesuatu dibawa ke Babel dari “rumah Tuhan” akan dikembalikan, dan karena Tabut tidak termasuk barang-barang yg kembali, ini membuktikan bahwa Tabut tidak pernah dibawa ke sana. Sisak dan Sanherib juga mengambil item dari “rumah Tuhan” – yang tidak termasuk Tabut.
Jadi apa yang terjadi? Dalam 2 Raja-raja 25:1, bercerita tentang pengepungan Yerusalem oleh Babel, kita diberitahu bahwa mereka (tentara Babel) membangun “benteng berbentuk lingkaran” – yang berarti mereka membangun sebuah “tembok pengepungan”. Ayat ini lebih lanjut mengatakan bahwa pengepungan berlangsung lebih dari setahun sebelum kota ini diserbu. Dan dengan ayat ini Ron menemukan bukti yang menunjukkan kepadanya bahwa Tabut bisa di lokasi yg telah ia tunjuk. Tentu saja, itu bukan bukti positif – untuk Ron hanya berarti bahwa itu adalah kemungkinan. Apa akibat “tembok pengepungan” itu terhadap tempat Tabut Perjanjian?.
TEMBOK PENGEPUNGAN
Tembok pengepungan dibangun untuk menyerang tentara di luar tembok kota yg diserang, pada jarak di luar jangkauan senjata yang digunakan oleh kota itu – senjata-senjata apa yg ada selama waktu itu?
2 Tawarikh 26:14
Uzia memperlengkapi seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur dan batu umban.
15 Ia membuat juga di Yerusalem alat-alat perang, ciptaan seorang ahli, yang dapat menembakkan anak panah dan batu besar, untuk ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru. Nama raja itu termasyhur sampai ke negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat.
Uzia, yang dibicarakan dalam ayat ini, adalah raja lebih dari 100 tahun SEBELUM kehancuran Yerusalem, dan kami di sini belajar bahwa mereka telah membuat “mesin” di “menara” dan “benteng” yang menembakkan “panah” dan “batu besar”. Mesin ketapel mampu mencapai lebih dari 1.000 kaki, dan karena itu Ron beralasan bahwa tembok pengepungan akan diposisikan diluar dari berbagai perangkat besar ini, dan karena itu, jauh dari tembok kota dari situs yang telah ditunjuk. Dia menyimpulkan bahwa:
Tabut harus telah disembunyikan antara tahun 18 Yosia, (ketika kita diberitahu dia itu dibawa ke kuil Salomo), dan 35 tahun kemudian, ketika kuil dihancurkan.
Tabut itu TIDAK dibawa ke Babel, berdasarkan informasi dari Kitab Suci yang mengatakan apa yang pergi ke Babel & apa yang dikembalikan.
Tabut kemungkinan besar hanya disembunyikan sebelum penghancuran Bait Allah, ketika Yerusalem dikelilingi oleh tembok pengepungan Babel dan.
Tabut itu tersembunyi di suatu tempat dalam batas-batas tembok kota Yerusalem dan tembok pengepungan Babel.
Seluruh kota DAN bait suci dihancurkan tahun 586 SM oleh Babel, sehingga Tabut ini hanya bisa selamat dari kehancuran atau penjarahan dengan TIDAK berada didalam kota.
Sekali lagi, situs yg ia tunjuk adalah, dia percaya, di luar tembok kota kuno dan di dalam tembok pengepungan. Itu adalah anggapan berdasarkan studi, tapi masih perkiraan saja. Namun, itu cukup untuk dasar keputusan untuk melanjutkan penggalian.
Bukit Golgotha Saat Ini
KITAB APOKRIP
Sebelum kita melanjutkan, ada dua referensi dalam sumber-sumber non-Alkitab yang menarik. Dalam kitab yang kebenarannya diragukan 2 Makabe, kita membaca: 02:02 Catatan menunjukkan bahwa Yeremia yang … 4, … diminta oleh pesan ilahi, nabi memerintahkan bahwa Kemah Pertemuan dan Tabut harus pergi bersamanya. Lalu ia pergi ke puncak gunung tempat Musa melihat tanah yang dijanjikan Allah. 5 Ketika ia sampai di gunung, Yeremia menemukan sebuah gua-tinggal, ia membawa tenda, Tabut, dan mezbah dupa ke dalamnya, kemudian menyegel pintu masuk. 6 Beberapa sahabatnya datang untuk menandai jalan keluar, tetapi tidak dapat menemukannya. 7 Ketika Yeremia mengetahui tentang ini ia menegur mereka. `Tempat itu akan tetap tidak diketahui‘, katanya,’ sampai Tuhan akhirnya mengumpulkan umat-Nya bersama-sama dan menunjukkan belas kasihan kepada mereka. 8 Kemudian Tuhan akan membawa hal-hal ini dengan cahaya lagi, dan kemuliaan Tuhan akan muncul dengan awan, seperti yang terlihat baik pada zaman Musa, dan ketika Salomo berdoa agar Bait Allah layak ditahbiskan.
Penulis, dalam surat ini untuk “saudara Yahudi di Mesir, orang Yahudi yang berada di Yerusalem, dan orang-orang di negara Yudea”, menjelaskan di mana dia mendapat informasi ini:
“Fakta-fakta yang sama yang ditetapkan dalam catatan resmi dan dalam catatan Nehemia sama seperti Nehemia mengumpulkan sejarah raja-raja, tulisan-tulisan para nabi, karya-karya Daud, dan surat-surat kerajaan tentang persembahan kudus, untuk menemukan perpustakaannya, sehingga Yudas juga telah mengumpulkan semua buku yang telah tersebar sebagai akibat konflik baru-baru ini. Hal ini ada di tangan kita,. dan jika Anda membutuhkan salah satu dari mereka, kirimlah utusan untuk mereka. “
Juga patut diperhatikan: kutipan di 2 Makabe, di atas, bisa saja salah diterjemahkan selama bertahun-tahun dan awalnya telah menyatakan bahwa Tabut tersembunyi TIDAK di gunung tempat Musa ketika ia memandang tanah perjanjian (Gunung Nebo, Ulangan 32:49), tetapi sebaliknya bisa berarti bahwa Tabut tersembunyi DI gunung yang Musa LIHAT ketika ia memandang tanah yang dijanjikan. Dari Nebo ia akan bisa melihat Yerusalem karena ketinggian nya.
Dalam buku Pseudepigraphal disebut “Paralipomena Yeremia” (berarti “kata-kata sisa Yeremia”) juga tertulis bahwa Yeremia, dalam ketaatan kepada perintah Allah, menyembunyikan benda-benda suci dari Bait Allah tepat sebelum kehancuran Yerusalem. Sekarang, jika buku-buku ini tidak dipercaya sebagai benar-benar akurat – bagaimanapun juga, mereka menunjukkan tradisi yang kuat tentang hal yang telah disembunyikan Yeremia, atau disembunyikan oleh orang lain, yaitu Tabut dan benda lain dari Bait Allah. Apakah ada kebenaran di kedua buku ini? Mungkin. Sejak Yeremia adalah nabi di Yerusalem pada zaman Yosia (ketika Tabut itu dibawa kembali ke dalam Bait Allah) dan dia terus hidup sampai dengan saat kehancuran Yerusalem, adalah logis untuk percaya bahwa mungkin Tuhan mengarahkan dia untuk menyembunyikan Tabut dan barang-barang suci lainnya. Selain itu, Yeremia menulis:
Yeremia 3:16
Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.
Implikasinya di sini adalah bahwa pada saat dia menulis ini (pada masa pemerintahan Yosia, ay 6), mereka masih memiliki Tabut di tangan mereka. Seluruh bagian ini, yang dimulai dengan ayat 6, adalah sebuah permohonan untuk kembali dari kemurtadan mereka, meskipun pembuangan mereka sudah dinubuatkan oleh Yesaya. Oleh karena itu, mungkin ayat ini di atas tentang Tabut Perjanjian menjadi prediksi bahwa mereka tidak lagi akan memiliki ketika mereka kembali dari pembuangan? Hanya dua ayat kemudian, ia menulis:
Yeremia 3:18
Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.
“Tanah utara” itu Babel di mana mereka akan segera menghabiskan 70 tahun masa pembuangan. Kalau pemahaman ini benar, ini menunjukkan bahwa Yeremia telah memiliki pengetahuan bahwa mereka tidak lagi memiliki Tabut ketika mereka kembali dari Babel. Bahkan, dalam Yehezkiel, ketika ia memberikan petunjuk bagi bait suci, ia tidak memberikan instruksi tentang Tabut Perjanjian.
Sejak Yerusalem dikelilingi oleh tembok pengepungan Babel selama waktu itu Tabut sepertinya telah menghilang, Ron percaya mungkin seseorang telah memindahkan ke lokasi dalam dinding pengepungan dengan tidak terdeteksi. Kutipan yg kita baca di atas setuju dengan “waktu”, tetapi kami tidak tahu pasti – dan lagi, buku-buku tersebut tidak terinspirasi oleh Roh jadi kami tidak bisa bergantung padanya.
Bukit Sion, Moriah dan Zaitun
Yerusalem terletak di dua bukit, secara tradisional disebut sebagai “bukit Moriah” dan “bukit Sion “. Moriah disebelah kanan, sedangkan Sion disebelah kiri (meskipun Alkitab mengacu ke seluruh kota sebagai” Sion “). Di sebelah paling kanan dapat dilihat awal bukit Zaitun. “Moriah” hanya disebut dua kali dalam Alkitab – pertama sebagai tempat Abraham diperintahkan untuk membawa Ishak dan mempersembahkannya sebagai korban, dan kedua sebagai tempat di mana Bait Allah dibangun:
Kejadian 22:2
Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
2 Tawarikh 3:1
Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan orang Yebus itu.
Situs tempat Ron menggali merupakan bagian dari perpanjangan sebelah utara Gunung Moriah. Di sisi timur, selatan dan barat Yerusalem adalah lembah yang sangat dalam yang melindungi kota dari penyerbu asing. Tapi di sisi utara, mereka rentan. Oleh karena itu, “parit kering” atau parit yang digali dari “Gunung Moriah” di sebelah utara untuk mencegah musuh bisa mencapai dan menembus dinding sepanjang punggung bukit ini. Kemudian, diwaktu yang tidak diketahui, bagian utara dari “Moriah”, sekarang dipisahkan dari kota, digunakan sebagai tambang batu. Dimulai pada ujung selatan bagian itu kini dipisahkan dari “Moriah”, di sisi barat, batu itu dipotong dari gunung, menurunkan tingkat tanah dari parit yang membentang di luar dari dinding utara.
Yerusalem dan Bukit Moriah
Situs yang Ron tunjuk adalah sepanjang permukaan galian (tebing) dari “Gunung Moriah.”. Sisi tebing ini disebut oleh beberapa orang sebagai “tebing Kalvari” karena mengandung “wajah-tengkorak” dimana banyak orang percaya adalah “Golgota” atau “Kalvari” di mana Kristus disalibkan. Tempat ini juga berisi situs tradisional disebut “Gua Yeremia”, “Taman Makam” (di mana banyak orang percaya bahwa Kristus telah dikuburkan) dan St Etienne yang berisi sebuah kompleks besar makam Yahudi. Tebing itu ratusan meter panjangnya. Dan menurut keyakinan Ron tempat ini adalah area umum penyaliban, dan “Taman Makam”, ia juga percaya, bahwa memang Yusuf dari Arimatea yang pernah memegang tubuh Kristus. Tapi hal-hal ini tidak berhubungan dengan proyek ini. Dia sekarang mencari Tabut Perjanjian.
Sketsa Bait Allah
PENGGALIAN DIMULAI.
Waktu itu Januari, 1979 ketika Ron dan anak-anaknya kembali. Salju turun di tanah. Dia sekarang harus memutuskan bagaimana dan di mana untuk memulai. Situs yg telah ia tunjuk telah digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tampaknya sedikit saja harapan di mata manusia. Ini terletak di sepanjang tebing dimana tanah bertemu permukaan-tebing. Dia telah menyelidiki daerah yang berdekatan dengan tebing curam dan menyadari bahwa tanah telah dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi hari ini, yang berarti bahwa lantai batu itu berada beberapa feet di bawah permukaan tanah sekarang.
Di masa lalu, Yerusalem telah dihancurkan berkali kali. Dan metode membangun kembali kota-kota kuno adalah hanya membangun di atas reruntuhan. Saat ini, puing-puing dihapus sebelum membangun kembali, tapi tidak begitu waktu itu. Inilah sebabnya mengapa para arkeolog bisa menemukan bukti-bukti banyak kota yang telah ada di situs yang sama – mereka hanya menggali melalui tingkat masing-masing berturut-turut ke tingkat berikutnya sampai mereka mencapai batuan dasar – yang menunjukkan bahwa mereka telah mencapai kota pertama yang didirikan pada situs tertentu.
Situs yang Ron gali memiliki permukaan tanah beberapa feet lebih tinggi dari lantai tambang di selatan sebelum tembok kota. Jadi, ia dan anak-anak bisa berbuat apa-apa, tetapi mulai untuk menggali lurus ke bawah.
Lokasi asli yg ia tunjuk pada tahun 1978 terdapat sebuah batu yang sangat besar yg nyaris terbuka di atas permukaan, dan Ron memutuskan untuk mulai menggali beberapa meter ke kanan. Itu menjadi pekerjaan porsi raksasa – ketiga, Ron, Danny dan Ronny, akhirnya menyingkirkan berton-ton batu dan puing-puing, harus menyaring semua itu untuk setiap artefak. Ini merupakan persyaratan dari Departemen Kepurbakalaan yang akan selalu mereka patuhi.
PENEMUAN PERTAMA MEREKA
Jadi, mereka menggali lurus ke bawah sepanjang tebing, membentuk dinding curam dengan tanah yg mereka singkirkan. Hampir segera, Ron melihat seperti sebuah rak dari potongan relung wajah tebing. Menggali kebawah lebih lanjut, ia menemukan ada tiga dari potongan relung muka tebing dengan yang lebih kecil di sisi kanan.
Ia yakin bahwa relung ini dibuat pada permukaan-tebing untuk tempat “tanda” atau pemberitahuan. Dan karena lokasi di sekitar dari “wajah-tengkorak”, dan karena ada tiga relung, ia percaya bahwa itu adalah tempat di mana pemberitahuan yang menyatakan tindak pidana korban penyaliban dalam tiga bahasa ditempatkan.
PENYALIBAN JAMAN ROMAWI
Dia telah mempelajari informasi yang tersedia di penyaliban Romawi dan telah menemukan bahwa mereka menggunakan bentuk hukuman sebagai alat pencegah kejahatan. Kutipan terkenal Quintillian menjelaskan:
“Setiap kali kita menyalibkan penjahat, jalan raya yang sangat ramai dipilih, sehingga banyak orang akan melihatnya dan dapat tergerak oleh rasa takut, karena semua hukuman tidak berkenaan untuk balas dendam tetapi untuk contoh.”
Penyaliban Romawi terdiri dari tiga unsur dasar, semuanya dengan sempurna dijelaskan di kisah penyaliban Kristus – pertama didera, kemudian memikul kayu salib sambil dikutuk ke tempat penyaliban, dan akhirnya terhukum dipaku atau diikat pada kayu salib dan kemudian kayu salib ditegakkan pada tempatnya.
Tapi faktor yang lain juga terlibat. Untuk membuat jera, maka TINDAK PIDANA dari terhukum harus dipasang dan terlihat jelas oleh orang yang lewat. Untuk tujuan ini, mereka menggunakan titilus, yang adalah papan ditutupi dengan gipsum, ditulisi dengan huruf-huruf hitam. Hal ini biasanya dilakukan di depan korban dalam perjalanan ke penyaliban, dan kemudian dipasang di atas salib dan terlihat jelas. Gambaran umum tentang penyaliban Kristus adalah satu tanda yang ditulis oleh Pilatus dipakukan di kayu salib-Nya di atas kepala-Nya.
Hal ini mungkin telah cukup, namun dalam rangka untuk orang yang lewat dapat membaca tanda-tanda ini, yang ditulis dalam tiga bahasa yang berbeda, tanda itu harus cukup besar, jauh lebih besar daripada pemberitahuan yg ditulis tangan pada kertas. Baru-baru ini kami belajar banyak tentang jarak penglihatan dari tanda-tanda di museum baru kami. Kami memasang tanda-tanda yang tampak sangat besar kepada kita (huruf enam dan delapan inci), tetapi ketika kita menempatkan mereka di gedung kami dan berjalan di seberang jalan, atau bahkan ke ujung tempat parkir, kami menemukan bahwa mereka sangat sulit untuk dibaca. Sebuah tanda yang ditulis oleh Pilatus pada selembar kertas, dipakukan di kayu salib, akan hampir mustahil untuk dibaca bahkan oleh mereka yang berdiri di depan salib. Tambahkan ke fakta bahwa di Yerusalem, tiga bahasa yang berbeda umum dipakai (Ibrani, Yunani dan Latin) dengan itu menjadi jelas bahwa tanda-tanda di atas kepala Kristus jauh lebih besar daripada yang telah sering kami percaya.
Ketika ia pertama kali menemukan relung, ia menempatkan papan di dalamnya untuk tujuan demonstrasi. Menggali lebih dalam, dan menunjukkan bahwa tidak ada ceruk lebih lanjut di bawah ini, dia membuat papan pengumuman dicat dengan tiga bahasa yang mereka atur dan difoto. Dia percaya relung yang jauh lebih kecil adalah untuk elang Romawi yang pernah ada. Tetapi sekali lagi, ini bukan tujuan dari penggalian ini sehingga mereka terus menggali.
Gua Yeremia
KEMBALI KE SITUS AWAL
Ron merasa dibenarkan pada awal penggalian beberapa meter dari situs aslinya, karena berada di daerah umum yang sama. Dan dengan penemuan relung, ia puas bahwa belum sepenuhnya upayanya sia-sia – tapi ia masih memiliki tujuan lain untuk penggalian ini.
Ketika mereka mulai menggali di sekitar batu besar memanjang yang keluar dari situs aslinya, ia menemukan bahwa ada cukup ruang di balik itu (antara batu besar dan permukaan tebing) dan mulai menggali mereka. Ketika mereka mulai menggali ke bawah, mereka segera tiba di item lain yang menarik. Diukir pada permukaan-tebing ada sebuah lubang yang memanjang melalui bagian menonjol batuan memungkinkan tali atau objek serupa yang akan dimasukkan melaluinya. Perhatian besar jelas ditujukan lobang ini yg menunjukkan bahwa ia memiliki fungsi penting, tetapi mereka akan belajar hal itu nanti.
Mereka mencapai batuan dasar 38 meter di bawah permukaan tanah sekarang. Dengan hati-hati menghapus puing-puing, mereka menemukan diri mereka dalam lubang berdiameter sekitar 15 kaki dengan bentuk lingkaran dari batu yg mempunyai anak tangga melingkar turun ke bawah.
Pada beberapa waktu yg lampau lubang itu telah dimodifikasi dan diplester, digunakan kembali sebagai sebuah waduk. Salah satu dari penjelasan ini akan menjelaskan kehadiran “lubang tali” terpahat di tebing– itu untuk tali yang menarik ember atau kendi yang diturunkan ke dalam lubang untuk mengambil biji-bijian atau air. Ron memahat plester dan menemukan sejumlah besar gerabah di antara kotoran dan puing-puing yang digunakan sebagai isi untuk membentuk sumur tersebut.
Ketika ia memberikan potongan-potongan keramik ke dinas Antiquities dan mereka memeriksanya, mereka memberitahu Ron bahwa beberapa dari mereka dari jaman orang Yebus (sebelum Daud merebut kota itu). Spesimen tanggal terbaru tersebut berasal dari periode Romawi, yang mengatakan kepada kita bahwa tempat penyimpanan gandum diplester selama zaman Romawi.
Menyenangkan memang penemuan-penemuan itu, tetapi hal itu bukan apa yang Ron cari. Ron berpikir batu ini terlalu simetris untuk menjadi batu yang dibentuk alam, sehingga ia memutuskan untuk mengambil dan memeriksanya lebih dekat. Ketika ia mengangkatnya, dia menemukan bahwa itu menutupi lubang persegi dipahat ke dalam batuan dasar.
LUBANG TEMPAT MENDIRIKAN SALIB
Seperti yang diharapkan, ada banyak kotoran dan puing-puing di mana-mana. Ketika dia memeriksa lubang ini dan membersihkan kotoran di sekitarnya, ia menemukan bahwa lubang itu memiliki retakan besar memanjang keluar dari situ. Ketika mereka menyingkirkan lebih banyak kotoran dan puing-puing, ia menemukan rak seperti mimbar dari batu yang memanjang keluar sekitar 8 meter dari permukaan tebing, dan lubang persegi itu dipahat dalam “rak” ini.
Tidak ada lubang yg lain lagi di rak seperti mimbar, sehingga ia mulai menggali ke dalam tanah di depan dan sejajar dengan “platform”. Saat itu sekitar empat kaki sebelum ia sampai ke tingkat yang lebih rendah dari batuan dasar, dan di sini dia menemukan tiga lubang persegi dipahat di batu di depan “platform” ini. Pengukuran menunjukkan bahwa ketinggian “platform” dengan lubang persegi dan retakan terletak lima meter tepat di bawah tiga relung dalam permukaan tebing, yang sekarang di atas permukaan tanah. Kesimpulan sebelumnya bahwa relung adalah untuk tanda-tanda yang menyatakan kejahatan korban penyaliban dalam tiga bahasa Yerusalem sekarang didukung oleh fakta bahwa ia telah menemukan lebih banyak lubang persegi, semuanya sekitar 12-13 inci persegi, dipahat dalam batuan yg dia sangat yakin salib pernah didirikan. Yang satu ditinggikan di atas sisanya (pada platform seperti rak dari batuan dasar), ia percaya, itu tempat Kristus!
Struktur bangunan yang masih utuh menunjukkan bahwa bangunan menutupi seluruh situs. Ia menyimpulkan, berdasarkan bukti yang mereka temukan, bahwa gereja Kristen telah dibangun di atas tempat penyaliban Kristus – dinding batu memanjang sepanjang tebing-tepat di belakang lubang salib yang berada di “seperti-platform” pada rak batuan dasar. Tampaknya bahwa ini adalah tempat di mana pelaku kriminal besar disalibkan, berada beberapa kaki lebih tinggi di atas orang-orang yg disalibkan di sekelilingnya. Batu altar didirikan di dinding batu, hampir tepat di atas lubang salib yg ditinggikan.
RETAKAN PADA LUBANG SALIB
Retakan memanjang dari lubang salib pada “platform” yg lebih tinggi tampak oleh Ron telah disebabkan oleh gempa bumi – itu tidak menunjukkan bukti telah dibentuk dengan pahat.
Ketika ia menyingkirkan puing-puing dari lubang salib, akhirnya dia mencapai bagian dasar dan mengukur itu panjangnya 23,5 inci ke dalam batuan dasar padat, sedangkan retakan kelihatannya jauh lebih dalam lagi. Tapi saat ini, dia tidak mencoba untuk membersihkan itu ia juga tidak mengukurnya. Ini akan terjadi lebih dari setahun kemudian sebelum dia akan belajar bahwa retakan panjangnya sekitar dua puluh feet ke dalam batuan dasar.
MENENTUKAN MASA/WAKTU BANGUNAN ITU
Dia menemukan koin selama penggalian yang membantu untuk mempersempit perkiraan tanggal bangunan itu. Dia menemukan koin Romawi dengan Kaisar Tiberius yang berkuasa pada tahun 14-37 Masehi, yang merupakan koin bertanggal paling tua yang mereka temukan. Koin terbaru berasal dari sekitar tahun 135 masehi. Hal ini konsisten dengan sejarah Yerusalem dan menempatkan tanggal bangunan antara waktu penyaliban dan tahun 135 Masehi. Tapi informasi lebih lanjut menunjukkan bahwa bangunan itu kemungkinan besar dibangun setelah tahun 70 Masehi. Sebelum tahun 70 Masehi, (ketika kota dan Bait Allah benar-benar dihancurkan oleh jenderal Roma, Titus), Yerusalem masih di bawah kekuasaan Romawi dan hukum penyaliban akan tetap digunakan. Yosefus menceritakan bagaimana Titus, selama pengepungan Yerusalem, memiliki sebanyak 500 orang per hari yang disalibkan (Perang Yahudi, Buku V, Bab XI, ayat. 1).
HAMPIR 2 TAHUN LAMANYA PENGGALIAN
Pada saat ini, Ron dan anak-anak telah bekerja selama hampir dua tahun. Mereka telah mulai pada Januari 1979 dan sekarang akhir 1980. Tentu saja, mereka tidak bekerja terus menerus Ron adalah seorang ahli anestesi dengan kewajiban bertugas di rumah sakit. Karena sifat pekerjaannya, ia mampu mengatur waktu untuk datang beberapa kali setahun, tetapi mereka hanya bisa tinggal selama beberapa minggu pada suatu waktu. Dan Ron mulai cemas. Mereka telah membuat beberapa penemuan luar biasa, dan memberikan rincian kepada pemerintah tentang penemuan mereka bersama dengan artefak yang mereka temukan. Beberapa item boleh mereka miliki karena mereka dianggap tidak ada nilai yang signifikan.
Tapi mereka sudah menjelajahi seluruh bawah tanah dari permukaan-tebing, mencari pintu masuk ke sebuah gua atau terowongan. Jika Tabut berada di lokasi itu, tentu akan tersembunyi di sebuah gua, dia beralasan. Akhirnya, mereka terus mencari, Ron berkomentar kepada anak-anak bahwa ia “terkesan” mereka harus menerobos batu tebing. Ronny mengatakan ia berpikir itu adalah ide yang baik, tapi Ron menolak. Batuan itu sangat keras dan dia tahu pekerjaan akan sulit. Akhirnya, saat Danny mengatakan kepada ayahnya bahwa dia juga percaya yang mereka harus lakukan adalah menerobos tebing, Ron melunak dan setuju. Itulah satu-satunya pilihan yang ada.
Dengan palu dan pahat, mereka mulai pekerjaan mereka. Itu tidak lama setelah mereka menerobos batu ke ruang terbuka. Dengan memperbesar lubang, mereka melihat di belakangnya sebuah gua dengan sekitar 15 kaki tingginya dan lebar yang kira-kira sama. Merangkak melaluinya, mereka akhirnya berada di dalam gunung yang sebenarnya disebut “Moriah”.
Meja Roti Sajian
DI DALAM SISTEM GUA
Selama hampir dua tahun, mereka telah ada di terowongan bawah tanah, menemukan artefak dan mengungkap struktur menarik hampir setiap hari. Tapi sekarang, mereka berada dalam gua tandus ysng mana mereka akan segera belajar bahwa itu merupakan bagian yang sangat kecil dari gua alam dan terowongan sarang lebah yang sangat luas dalam gunung.
Selama hampir satu tahun, mereka mengeksplorasi daerah ini, tidak menemukan bukti adanya kehadiran manusia. Terowongan alam ini tidak semuanya terhubung satu sama lain, dan mereka menghabiskan berjam-jam memahat melalui dinding gua, mencari terowongan yang berdekatan yang akhirnya mereka temukan. Tapi mereka tidak menemukan apa pun yang lain.
Tahun 1981 berakhir, Ron dan anak laki-lakinya mengambil liburan musim dingin mereka untuk datang ke Yerusalem dan bekerja. Meskipun dingin di sana di musim dingin, dalam sistem gua suhu selalu sangat nyaman dan konstan, baik pada musim panas maupun musim dingin. Tapi pekerjaan itu mulai menimbulkan korban pada mereka bertiga. Mereka semua mulai demam dan sedikit menggigil. Mereka telah menghirup debu selama bertahun-tahun di terowongan yang terbatas mungkin menyebabkan gejala seperti pneumonia pada mereka. Akhirnya, pada malam Natal, Ron harus mengirim Ronny kembali ke AS karena dia sakit. Danny harus mengikuti pada malam Tahun Baru. Ron, juga sakit tetapi ini adalah perjalanan yang sangat khusus.
JANJI
Seperti saya jelaskan sebelumnya, Ron tidak pernah mendengar Allah berbicara dengan suara – ia hanya berdoa tentang apa yang harus ia lakukan maka kadang-kadang menerima “kesan”. Sekarang, ia telah menggali untuk waktu yang lama, dia mulai bertanya-tanya apakah ia membuang-buang waktu dan salah menafsirkan apa yang ia lakukan. Dia, seperti biasa, berdoa dan meminta untuk mengetahui apa yang harus dilakukan sebelum ia menjadwalkan perjalanan Desember 1981 ini. Kali ini, meskipun ia masih tidak mendengar ada suara yang terdengar, dalam pikirannya datang janji bahwa ia akan menemukan Tabut Perjanjian pada perjalanan itu. Dan ia percaya dengan segenap hatinya bahwa itu adalah janji dari Tuhan. Tetapi keadaan bisa tampak buruk – Danny dan Ronny berdua sangat sakit, dan Ron mungkin sama sakitnya tapi jauh lebih gigih (atau keras kepala) – dia tetap bekerja. Karena sendirian tanpa anak-anak, ia membutuhkan bantuan.
Ketika menggali selama bertahun-tahun, ia telah mempekerjakan penduduk setempat untuk membantu, sebagian besar pada pekerjaan diatas tanah, seperti pengangkutan dari puing-puing. Setiap kali mereka membuka penggalian mereka dan bekerja, mereka harus benar-benar mengembalikan tanah di atas sebelum mereka meninggalkan, ini adalah syarat supaya mereka diizinkan untuk melanjutkan. Dan mereka memindahkan berton-ton tanah dan puing-puing selama bertahun-tahun yang membutuhkan bantuan lokal dalam pengangkutan itu dari atas tanah.
Dia bertemu seorang pemuda setempat yang telah didapati sangat jujur dan dapat dipercaya, dan dia mulai menggunakan dia dalam penggalian yang sebenarnya ketika Ronny dan Danny tidak ada. Bagi anda yang telah membaca catatan kita tentang “Gua Makhpela” penggalian telah diperkenalkan kepada pria Arab muda, yang kami sebut “Yakobus” untuk melindungi dia dan identitas keluarganya. Keluarganya memiliki tanah yang berisi gua makam di Hebron yg kita yakini sebagai Gua Makhpela sejati. Selain mendapatkan kepercayaan Ron, “Yakobus” bertubuh kecil dan ramping – sempurna untuk menyusup melalui terowongan sempit penggalian. Dan “Yakobus” itulah yang Ron sewa untuk membantu dia saat Danny dan Ronny absen.
MENJELAJAHI SETIAP SUDUT DAN CELAH
Ron dan anak-anak sudah menjelajahi sebagian besar terowongan selama tahun lalu, tapi selalu ada yg belum. Ron mempunyai rencana perjalanan ini adalah untuk tidak meninggalkan kemungkinan yang belum diselidiki. Dia dan “Yakobus” merangkak melalui sistem terowongan besar, sekarang jauh lebih besar dan luas karena bagian yang telah mereka buka dan dinding yg telah mereka pahat sampai tembus. Ron akan memutuskan kemana harus pergi berikutnya kemudian ia dan Yakobus akan mengikuti terowongan itu. Jika dan ketika mereka menemukan lubang kecil, Ron akan memperbesar cukup untuk “Yakobus” bisa merangkak melaluinya, dan dia dengan hati-hati akan memeriksa dan melaporkan segala yang ia lihat kepada Ron.
Mereka mengikuti salah satu jalan sangat sulit yang membawa mereka melalui “cerobong asap” yang memanjang lurus ke atas dan sebuah terowongan sempit yang begitu kecil sehingga Ron harus menghembuskan napas untuk dapat melaluinya. Dia harus berhenti untuk mengambil napas dan ketika menghirup napas terowongan itu begitu sempit sehingga dia tidak bisa mengisi paru-paru sepenuhnya. Ketika mereka berhasil melewatinya, Ron melihat pembukaan yang sangat kecil di dinding terowongan yang mereka masuki sekarang.
Langsung di depan itu ada stalaktit sekitar 16 inci panjangnya yang hampir tampak “menjaga” lubang kecil. Dia mengetuk stalaktit sampai lepas (dan akhirnya membawanya pulang di mana kita masih memiliki sampai hari ini). Mengintip melalui lubang kecil, ia tidak bisa melihat apa-apa. Jadi, dia memperbesar sampai cukup untuk mengintip masuk. Semua yg bisa ia lihat dengan bantuan senter bersinar melalui lubang, adalah ruangan yg benar-benar penuh batuan (semua lebih besar dari ukuran “tinju”) dengan sekitar 18 inci jarak dari antara bebatuan dan langit-langit. Ini tidak terlihat menjanjikan sama sekali, tapi ia tidak meninggalkan apapun yang belum dijelajahi. Jadi dia memperbesar cukup untuk “Yakobus” dapat merangkak melaluinya.
APA DISANA ? APA DISANA ?
Hampir segera setelah “Yakobus” merangkak melalui lubang kecil, ia panik dan tergopoh-gopoh keluar, gemetar dan berteriak “Apa di sana? Apa di sana? Aku tidak mau kembali ke sana!” Ron melihat di matanya ketakutan, yang sangat dan tak terucapkan, Yakobus mengatakan ia belum melihat apa-apa! Tapi apa pun yang ia alami itu nyata, karena dia meninggalkan tidak hanya ruangan itu saja, tapi seluruh sistem gua, dan tidak pernah kembali.
Reaksi Yakobus inilah yang memicu kegembiraan dalam keraguan Ron – ia tidak akan pernah melihat ruang itu lagi jika tidak karena ketakutan Yakobus. Sekarang sendirian dalam sistem gua yang luas, dia mengambil palu dan pahat dan memperbesar lubang, merangkak melaluinya. Dengan hanya sekitar 18 inci ruang kosong, ia harus berbaring di perutnya dan tidak bisa membawa apa-apa kecuali senter di tangannya untuk penerangan. Berharap setelah apa yang terjadi pada Yakobus, dia melihat arlojinya – pukul 14.00, Rabu, 6 Januari, 1982.
Senter bersinar turun melalui tumpukan banyak batu-batu besar, matanya sekilas melihat sesuatu yang berkilauan. Dia mulai perlahan menyingkirkan batu satu demi satu dan menemukan beberapa kayu kering membusuk tepat di bawah batu, dan kemudian juga beberapa sisa-sisa kulit kering hewan yang membusuk dan berubah menjadi serbuk ketika ia pindahkan. Kulit hewan itu menutupi meja berlapis emas dengan cetakan timbul di sisinya yang terdiri dari pola berselang-seling antara lonceng dan buah delima. Hanya beberapa saat kemudian ia menyadari bahwa setidaknya ini adalah benda suci dari Bait Allah pertama! Tapi ia dalam ruang yang terbatas, ia tidak bisa mengungkap seluruh meja. Ia kemudian menyimpulkan, setelah pemeriksaan lebih dekat, bahwa ini adalah Meja roti sajian.
PENEMUAN RETAKAN DI LANGIT-LANGIT YG DISEBABKAN GEMPA
Dengan adrenalin mengalir melalui pembuluh darahnya dan pengharapan yang besar, ia memandang sekeliling untuk melihat apa lagi yang bisa dilihat, yang mana tidak banyak. Dia menyorotkan senternya ke sekitar area terbuka dan kemudian ke langit-langit. Di sana, ia melihat sesuatu yang tertangkap matanya – itu adalah celah di langit-langit dengan substansi hitam dalam retakan. Merangkak perlahan dan menyakitkan di atas batu ke bagian belakang ruangan, ia melihat kotak batu memanjang melalui bebatuan. Kotak ini memiliki penutup atas dari batu datar yang pecah menjadi dua dan bagian yang lebih kecil itu bergeser ke samping, menciptakan pembukaan ke dalam kotak batu. Tapi tutup atas itu terlalu dekat langit-langit sehingga sulit baginya untuk melihat ke dalam. Namun ia tahu bahwa retakan di langit-langit tepat berada di atas bagian tutup batu yg retak, dan substansi hitam jatuh dari celah ke dalam kotak dan sebagian telah memercik ke tutupnya. Pada saat ini Ron ingat, bahwa dia pingsan. Ketika ia menyadari bahwa retakan di langit-langit adalah akhir dari celah yg ia temukan pada lubang tempat salib ditegakkan beberapa feet di atasnya, dan substansi hitam adalah darah yang jatuh melalui celah ke dalam kotak batu, dia tahu Tabut itu ada dalam kotak batu. Tetapi kenyataan yg luar biasa adalah bahwa Darah Kristus benar-benar jatuh ke Tutup Pendamaian.
Ketika ia sadar, pukul 14:45. Sekitar 45 menit telah berlalu sejak ia memasuki ruangan, namun dalam waktu yang singkat, dia menjadi saksi pertama untuk pemenuhan harfiah dari semua pengorbanan yang dibuat oleh umat Allah sejak Adam dan Hawa, dan kemudian secara khusus diatur oleh Allah sendiri, dalam hukum sistem korban (dalam kitab Imamat). Sekarang ia tahu mengapa ia dan anak-anak harus melakukan penggalian tiga tahun terakhir yg mana ia kadang-kadang merasa tak berguna. Jika mereka tidak menemukan pertama, relung yg dibentuk, dan kemudian retakan gempa di lubang tempat salib didirikan, ia tidak akan mengenali apa yang telah terjadi di sini. Dan janji yg telah Ron terima SUDAH digenapi – ia menemukan Tabut Perjanjian pada penggalian kali ini.
Kondisi ruangan, benar-benar penuh dengan batu menyisakan ruang kosong sebesar 18 inci dari langit-langit, membuat mustahil bagi Ron untuk melakukan hal lain. Dia tidak bisa melihat akan ada cara yang memungkinkan bisa membawa apa pun kecuali pintu masuk yg sebenarnya ke ruang ini ditemukan. Dia memanjat keluar melalui lubang kecil, kembali melalui serangkaian terowongan berliku-liku dan lorong disegel dengan batu. Untuk orang yang mencari melalui terowongan, akan muncul kesan bahwa lorong itu berakhir dengan mendadak. Namun, batu itu bisa dg mudah disingkirkan oleh Ron saat ia kembali.
Ron tidak melaporkan pengalamannya kepada siapa pun pada waktu itu. Dia perlu waktu untuk berpikir dan akan lama sebelum pikirannya berhenti berputar dengan segala yang telah ia alami. Dia berharap menemukan Tabut dan membawa keluar, tapi yang kini tampak tidak mungkin. Dia membuat beberapa perjalanan lagi ke dalam kamar, dan akhirnya melaporkan ke pihak berwenang seperti apa yang dia temukan. Mungkin tidak bisa percaya apa yang telah Ron temukan, atau mungkin akan timbul masalah baru bila hal ini diketahui umum, atasannya menyuruhnya untuk tidak memberitahu siapa pun tentang penemuannya. Namun, sudah terlambat untuk itu karena Ron telah mengatakan kepada beberapa orang dan ia menceritakan fakta ini kepada mereka. Menyadari bahwa “sudah terlanjur”, mereka kemudian memerintahkannya untuk tidak mengungkapkan rincian LEBIH detil daripada yang sudah terungkap.
Saatnya tiba ketika Ron memberikan sesuatu kepada pihak berwenang dari penggalian yang mana meyakinkan mereka bahwa ia SUDAH menemukan BEBERAPA item dari Bait yg pertama. Kemudian rencana dirancang oleh pemerintah untuk “menguji” pengumuman, mereka ingin hati-hati menentukan reaksi publik bahwa Tabut Perjanjian SUDAH ditemukan. Para pejabat yg berurusan dg Ron adalah pejabat pemerintah yg penting, terkait dengan kesejahteraan rakyat, dan mereka menyadari bahwa pengumuman itu kemungkinan besar akan memicu bentrokan berdarah antara mereka yang ingin segera menghancurkan mesjid di gunung itu untuk membangun kembali Bait Allah, dan Arab. Upaya mereka untuk menguji reaksi publik atas pembangunan kembali Bait yg baru mengakibatkan banyak pertumpahan darah, dan banyak kematian.
MEMERIKSA TABUT DIDALAM KOTAK BATU
Ron kembali ke ruang pada beberapa kesempatan – suatu waktu dia mengambil “Bor Trinkle” yang digunakan oleh ahli bedah ortopedi dan kolonoskop yg digunakan untuk melihat ke dalam tubuh manusia. Dia ingin memastikan Tabut itu dalam kotak batu. Dia mencoba mengebor sebuah lubang kecil dengan “Bor Trinkle” tetapi tidak akan menembus batu. Jadi ia mengambil pahat batu berujung bintang dan palu nya untuk menyelesaikan pekerjaan. Dia akan memalu ujungnya sedikit, kemudian memutarnya sedikit, memalu kemudian memutar, berulang-ulang sampai ia memiliki sekitar 5/8 inchi lubang ke kotak batu. Kolonoskop ini adalah perangkat optik dengan sumber cahaya yang kuat yang memungkinkan dokter untuk mengintip ke dalam tubuh manusia, dan Ron telah meminjam sebuah dari salah satu dokter di rumah sakit tempat ia bekerja. Memasukkan kolonoskop melalui lubang kecil, ia mengarahkan ke bawah, memutar lensa sampai ia melihat apa yang ia kenal sebagai bagian bawah dari mahkota-cetakan di sekeliling Tutup Pendamaian dan kemudian ia melihat sisi datar emas. Karena kolonoskop tidak memungkinkan melihat area yang luas, dan karena ia memiliki sedikit cara untuk memandu alat itu selain sedikit putaran, ia tidak bisa melihat banyak. Tapi dia melihat cukup untuk TAHU itu adalah Tabut Perjanjian.
Bor Trinkle
Kolonoskop
MENGUKUR KEDALAMAN RETAKAN GEMPA
Pada satu misi, ia menyuruh salah satu pembantunya duduk dilubang tempat salib yg retak oleh gempa sementara dia memasukkan meteran logam melalui celah di langit-langit ruangan. Ini memanjang sampai lubang salib dan ketika pembantunya menyambar untuk menunjukkan bahwa meteran itu sudah menembus keluar, Ron mencatat bahwa retakan memanjang sampai dua puluh feet pada batuan padat.
Sumber: www.anchorstone.com
PENGALAMAN SUPRANATURAL
Ketika Ron pertama kali memasuki ruangan itu berisi sejumlah item termasuk beberapa perabot dari Bait Allah pertama yang ditutupi dengan kulit binatang, kayu dan kemudian batu ditumpuk di atas mereka menyisakan sekitar 18 inci ruang kosong dari langit-langit. Untuk alasan ini satu-satunya cara dia bisa bergerak di dalam ruangan itu adalah merangkak di punggung atau perutnya. Di ujung ruangan ada kotak batu dengan tutup yang rusak yang puncaknya hanya beberapa inci dari langit-langit. Hal ini mencegah dia dari melihat Tabut pada kunjungan pertamanya ke kamar tapi membantu dia melihat celah di langit-langit dan zat coklat (darah) yang mengarah langsung di atas kotak batu. Dia mengasumsikan dan kemudian menegaskan bahwa kotak batu ini berisi Tabut Tuhan.
Pada kunjungan selanjutnya ke ruang ia mencoba dengan berbagai jenis kamera dan video untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang Tabut. Tapi setiap kali gambarnya kosong atau kabur sangat tidak jelas. Ini menimbulkan frustrasi besar dan rasa malu bagi Ron, karena tidak dapat menghasilkan satu gambar yang jelas dari penemuan yang luar biasa. Pada kunjungan keempat ke ruang Ron membawa kamera video 8mm dan tripod, bertekad untuk mendapatkan gambar yang jelas dari Tabut.
Saat ia masuk melalui jalan yang sama yg selalu dia gunakan untuk mengakses ruangan, ia segera menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat berbeda. Batuan yang selalu ada menghambat jalannya tidak lagi di tempat. Bahkan ia bisa masuk kamar dan turun sampai ke lantai. Pada saat itu ada cahaya datang di dalam ruang, sumbernya ia tidak dapat sepenuhnya menjelaskan. Ron kemudian melihat bahwa ruang telah sepenuhnya dibersihkan dari semua batu dan puing-puing, sebuah tugas yg Ron sudah tahu perlu dilakukan tetapi yang akan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya. Tapi sekarang pekerjaan itu sudah selesai! Ruang benar-benar bersih tanpa tanda-tanda apapun dari puing-puing dan Tabut Perjanjian itu sudah keluar dari kotak batu.
Seperti yang dapat Anda bayangkan Ron terkejut dengan apa yang dilihatnya. Tabut itu telah diletakkan di dinding timur ruang tepat di bawah celah di langit-langit di mana darah Kristus mengalir ke Tutup Pendamaian. Perabotan Bait yg lain ditempatkan di tempatnya yang layak terhadap Tabut. Sisa item lainnya ditempatkan ke satu sisi.
Meskipun ia tidak dapat menjelaskan bagaimana, dinding tepat di belakang Tabut itu menampilkan kristal dan bercahaya dengan pola warna pelangi. Tampak oleh Ron bahwa dinding kristal ini adalah sumber cahaya yang menerangi ruangan. Ketika ia sedang mengamat-amati tiba-tiba ia menyadari bahwa ia tidak sendirian di ruangan. Ron menyatakan bahwa dia bisa “merasakan” dengan tubuhnya bahwa ia di hadapan para malaikat.
Ia melihat bahwa ada empat pria muda didalam ruang bersamanya. Mereka tidak tampak seperti malaikat, tetapi tampak sebagai pria muda berpakaian normal “pakaian jalanan”. Tapi Ron tahu bahwa mereka adalah malaikat. Dia berdiri di sana membeku selama beberapa saat tidak mampu bergerak atau bahkan berbicara. Dia ingin bertanya apa yang mereka lakukan di sana, tapi ia tidak mampu melakukannya.
Kemudian salah satu malaikat melangkah maju (ini adalah satu-satunya dari empat malaikat yang akan berbicara kepadanya) dan Ron diberitahu bahwa mereka adalah orang-orang yang tugasnya adalah untuk menjaga Tabut Perjanjian. Mereka telah melakukan tugas ini sejak pertama kali Musa menempatkan loh batu di dalamnya. Dia mengatakan kepadanya bahwa Allah ingin seluruh dunia melihat hal ini pada suatu titik tertentu dalam waktu. Dia kemudian memerintahkan Ron untuk mendirikan tripodnya dan kamera video di tempat tertentu dan menyalakannya.
Setelah Ron melakukan ini empat malaikat pergi ke Tabut, mengangkat Tutup Pendamaian dan menempatkan di samping Tabut. Malaikat yang telah berbicara kepadanya memanggilnya ke depan dan menyuruhnya untuk mengambil loh batu. Ron membungkuk dan memungut loh batu sepuluh perintah Allah. Dia kemudian mundur beberapa langkah dan para malaikat meletakkan Tutup Pendamaian kembali ke Tabut. Setelah beberapa saat yg canggung malaikat mengulurkan tangan dan mengambil loh batu dari Ron, berjalan ke sebuah relung di dinding ruang yang tampak seperti rak dan menempatkan loh batu di atasnya. Rak ini dekat dengan pintu masuk asli yang digunakan oleh mereka yang menyembunyikan Tabut pada lebih dari 2500 tahun yang lalu.
Ini bukan Loh Batu yg asli
Dia kemudian berjalan kembali ke Ron dan menceritakan dua hal. Yang pertama adalah bahwa jika Ron tetap setia, ia akan memiliki bagian dalam membawa keluar loh dari batu sehingga mereka mungkin akan dipajang. Yang kedua adalah bahwa Tabut itu tidak untuk diungkapkan ke dunia atau loh batu tidak dipajang sampai tak lama setelah sebuah hukum telah disahkan yang akan berusaha untuk memaksakan tanda binatang (666) pada orang.
Setelah pertemuan Ron mengumpulkan peralatan kamera dan meninggalkan ruangan melalui pintu masuk asli. Dengan mengikuti terowongan ini ia mampu menemukan jalan keluar dari sistem gua dan kembali ke jalan. Dia segera bergegas ke kamar hotelnya di mana ia memutar kembali rekaman acara tersebut. Dia harus melihat apakah Tabut, para malaikat dan loh batu muncul jelas di video. Didalam keheranannya semuanya muncul dengan jelas. Dia sangat bersemangat. Tapi tiba-tiba kegembiraan berubah menjadi ketakutan. Dia menyadari apa yang telah ada di tangannya, namun malaikat itu mengatakan kepadanya bahwa hal-hal ini tidak boleh diungkapkan sampai hukum tanda binatang (666) disahkan. Apa yang harus dilakukan dengan rekaman ini? Tak diragukan lagi video yang paling penting yang pernah dibuat. Dimana ia akan menyimpannya? Bagaimana ia menjaganya supaya tetap aman?.
Setelah tidak ada jawaban yang jelas untuk masalah ini, akhirnya ia memutuskan bahwa cara terbaik adalah kembali ke kamar dan bertanya pada malaikat apa yang harus dia lakukan. Dia kembali ke dalam kamar dan empat malaikat berada di sana. Malaikat yang berbicara kepadanya tadi melangkah maju dan bertanya apa yang dia inginkan. Ron mengatakan kepadanya bahwa ia tidak memiliki tempat yang aman untuk menyimpan rekaman. Lalu malaikat itu mengulurkan tangan dan mengambil kaset itu dari tangan Ron. Dia berjalan ke tempat loh batu yg masih ada di relung di dinding ruang dan menempatkan rekaman video di atas mereka. Menurut Ron disanalah semuanya tetap sampai hari ini.
Ini adalah lanjutan dari apa yg malaikat itu katakan kepadanya, Ron mengatakan bahwa melalui pengalaman ini ia mengerti lebih dari kalau dia diberitahu melalui kata-kata. Dia sangat terkesan bahwa video, yg ia rekam dalam ruang akan dipublikasi ke seluruh dunia dan bahwa loh batu yang tangan Allah sendiri telah menulis Hukum-Nya akan dipajang, tapi Tabut Perjanjian akan tetap berada dalam ruang itu.
Berdasarkan informasi ini, ditambah kesepakatan dengan pemerintah Israel, bahwa ia akan merahasiakan informasi tertentu tentang Tabut dan lokasinya.
Ron juga menyatakan bahwa sejauh yang dia tahu tidak ada orang lain ada di ruang kecuali dirinya sendiri. Namun, karena dia tidak selalu ada disana, adalah mungkin bahwa orang lain bisa masuk kamar dan melihat Tabut JIKA malaikat-malaikat penjaga itu mengizinkannya. Jika tidak, oleh karena sistem terowongan di daerah itu, tak seorang pun akan mampu menemukan jalan kesana.
ISI RUANGAN ITU
Tabut Perjanjian Ark of Covenant
Meja Ukupan (Pedupaan Emas)
Baju Efod
Meja Roti Sajian
Menorah
Selama beberapa kunjungan ke ruangan, ia mencoba untuk benar-benar mengeksplorasi isinya. Ia mengukur kamar dan menemukan 22 feet panjangnya, 12 feet lebarnya, sedangkan 2 sisi lainnya mengikuti garis wajah tebing, membentuk ruang yang dipersempit di salah satu sudut. Benda-benda yang dilihatnya di ruang itu yg ia merasa yakin dalam mengidentifikasi adalah: Tabut Perjanjian dalam kotak Batu, Meja roti sajian; Altar Dupa Emas yang ada di depan tabir, Pedupaan Emas, Kaki dian emas yg bercabang tujuh dg lampu minyak emas di setiap ujungnya, sebuah pedang yang sangat besar (pedang goliath), sebuah Efod, sebuah mitra dengan delima gading di ujungnya, anak timbangan syikal kuningan, banyak lampu minyak, dan sebuah cincin kuningan yang tampaknya untuk menggantung tirai atau sesuatu yang serupa.
Ada lebih banyak benda-benda, tetapi semua ini Ron positif dapat mengidentifikasi. Semua benda-benda itu ditutupi oleh kulit binatang kering membusuk berwarna gelap, lalu kayu kayu busuk kering di atas kulit, dan akhirnya batu-batu besar bertumpuk atas segala sesuatu.
Loh Batu masih dalam Tabut, di bawah Tutup Pendamaian. Di belakang Tabut adalah bilik kecil terbuka yang masih berisi “Kitab Hukum” dan diduga ditulis oleh Musa sendiri. Sepengetahuan Ron, Kitab Kejadian tidak ada hanya Keluaran, Bilangan, Imamat, Ulangan. Hal yang Ron kagumi bahwa gulungan kitab yang ditulis pada kulit binatang, berada dalam kondisi sempurna (tidak lapuk) sampai hari ini.
LAMPU MINYAK DI RUANGAN ITU
Di dalam ruangan itu, didekat pintu masuk asli yang sekarang disegel, ia menemukan total tujuh lampu minyak yang Ron percaya telah ditinggalkan oleh mereka yang membawa barang-barang ke dalam kamar. Jelaga pada lampu dan batu yg atasnya lampu-lampu itu diletakkan jelas menunjukkan arah angin yang mengikuti mereka ke dalam terowongan. Salah satu lampu banyak hiasannya dan menampilkan karakteristik Asyur, yang konsisten mempengaruhi budaya Yudea pada waktu sesaat sebelum pembuangan ke Babel. Gambar lampu minyak ini tidak diambil dengan kamera karena desain lampu tidak jelas gambarnya ketika difoto.
Gambar ini dibuat dengan menempatkan lampu di atas mesin fotokopi untuk mengungkapkan sedikit dari desainnya, yang kita temukan dengan sangat menarik.
Lampu
Di pusatnya menggambarkan kambing atau domba jantan berdiri di atas kaki belakangnya, makan dari pohon anggur. Adegan ini sangat mirip dengan patung yang ditemukan di kuburan di kota Ur Sumeria, terlihat di atas kanan. Gambar ini mungkin mewakili domba yang tersangkut di belukar pada saat yang tepat ketika Abraham akan mengorbankan anaknya, Ishak, yang bertindak sebagai kurban pengganti, menyelamatkan hidup Ishak – sebuah “bayangan” dari Mesias yang akan datang. Konsep ini lebih terlihat dalam “pohon kehidupan” Het, seperti yang telah ditafsirkan, yang dapat dilihat dalam dekorasi di sebelah kanan dari kota Gordium yang bertanggal pada abad 6 SM, perkiraan waktu yang sama dengan lampu yg Ron temukan. Ini merupakan pemikiran menarik untuk mempertimbangkan kemungkinan hubungan antara desain lampu dan kisah “domba jantan di belukar” yang telah menjadi korban pengganti-karena lampu yang ditinggal dalam ruang DALAM Gunung Moriah dimana Abraham membawa Ishak untuk mempersembahkan dia sebagai korban, dan ditempat yg sama di Gunung Moriah adalah tempat Mesias meninggal, korban “pengganti” untuk manusia yang jatuh. Tapi ini hanya dugaan yang menarik dari saya.
GUA ZEDEKIA
Pada musim dingin tahun 1854, Dr Barclay, seorang dokter dan misionaris, pergi berjalan-jalan di Yerusalem. Dia berjalan ke situs dari Gua Yeremia tradisional yang berada di sepanjang lereng Kalvari. Saat ia berjalan melewati Gerbang Damaskus, tiba-tiba anjingnya, berlari di depannya, lenyap. Saat ia mencari anjingnya yang tidak menanggapi seperti yang biasanya, ketika ia meniup peluit miliknya, ia mendengar gonggongan tertahan dari arah tembok kota. Ketika dia mendekati dinding, ia melihat sebuah lubang yang dalam dan ketika dia mengintip ke dalam, ia mendengar anjingnya menggonggong. Dan ini adalah kisah bagaimana “Gua Zedekia itu” ditemukan (atau ditemukan kembali).
JATUH KORBAN
Suatu waktu di pertengahan tahun 1990 Ron Wyatt mengunjungi Yerusalem. Seperti kebiasaannya ia pergi ke kantor Otoritas Kepurbakalaan Israel (IAA) untuk membiarkan mereka tahu bahwa dia tiba di kota dan “melihat apakah mereka membutuhkan bantuan”. Pada kesempatan ini ia mengatakan, “Ya, kami menghadapi situasi yang membutuhkan bantuan anda”. Dia diberitahu untuk menemui mereka di Gua Zedekia malam itu setelah gelap.
Ketika Ron tiba ada sejumlah kendaraan dinas diparkir di luar. Ketika ia pergi ia dikawal ke dalam gua ke tempat pintu masuk ke dalam sistem terowongan yg mengarah ke ruang Tabut Perjanjian berada. Dia diberitahu bahwa enam orang telah dikirim ke dalam terowongan untuk memindahkan Tabut dan isi dari ruang ke bagian yang berbeda dari sistem gua sehingga tidak lagi berada di “wilayah Palestina”. Tak lama setelah orang-orang, yang mengenakan pakaian imam, memasuki terowongan ada teriakan keras terdengar dari terowongan. Jeritan itu begitu mengerikan yg membuat orang-orang lain takut untuk memasuki terowongan. Mereka bertanya pada Ron apakah ia mau masuk dan melihat apa yang terjadi. Ron setuju.
Ketika dia memasuki terowongan ia melihat bahwa orang-orang itu hanya masuk ke dalam terowongan sekitar 70 feet. Mereka semua tergeletak di lantai dan mati dengan mata terbuka lebar. Ron tahu ini adalah gejala klasik dari stroke atau pendarahan otak besar. Ron keluar dan mengatakan ke pihak berwenang apa yang telah dia temukan. Dia kemudian membawa keranjang penyelamatan dengan tali yang terikat ke dalam terowongan dan satu demi satu dia menyeret keluar tubuh laki-laki. Ron diminta untuk tidak menyebutkan insiden itu kepada siapa pun.
Ron menceritakan kisah ini pada setidaknya dua kesempatan. Salah satu kali ia menyelesaikan ceritanya dengan mengatakan, “Bill, hal yang paling mengejutkan saya tentang seluruh hal adalah bahwa mereka (6 orang) mampu menemukan pintu masuk ke dalam sistem terowongan yg tepat”. Ron yakin bahwa Allah telah membiarkan orang-orang untuk menemukan pintu masuk ke dalam terowongan dalam rangka untuk memberikan pelajaran. Intinya adalah, itu bukan ide yang baik untuk masuk ke dalam terowongan ini atau mengganggu isi ruang Tabut kecuali anda mengikuti kehendak Tuhan. Jika tidak, Anda bisa berakhir dalam kondisi yang sama seperti yg dialami enam orang ini.
Ketika Ron Wyatt melakukan pertemuan mengejutkan dengan 4 malaikat di ruang Tabut dia diberitahu oleh salah satu malaikat bahwa Allah menginginkan hal-hal ini (isi ruang Tabut) diungkapkan kepada dunia tak lama setelah hukum antikris (666) disahkan. Ron menyatakan berulang kali bahwa ia menganggap terbitnya undang-undang ini sebagai tanda bahwa sekaranglah waktunya untuk masuk ke dalam ruangan untuk membawa keluar artikel yang ditentukan oleh malaikat. Seperti yang anda sadari, bahwa hal ini belum terjadi.
Perjamuan Kudus
TEST DARAH KRISTUS
Tidak ada yang lebih terkejut ketika Ron pertama kali mempublikasikan pemberitahuan tentang hasil tes darah pada spesimen yg ia ambil dari Tutup Pendamaian daripada saya. Seperti telah saya katakan, ada banyak hal yg dia bahkan tidak memberitahu saya, dan ini adalah salah satu dari contoh-contoh.
Anggur Perjamuan Kudus
Selama pembicaraan di depan publik pada subjek dari sampel darah yang Ron sering sebutkan bahwa ketika darah sedang diuji ditemukan menjadi “hidup”. Lain kali ia berkata itu sedikit berbeda, ia menyatakan bila dilihat di bawah mikroskop darah Kristus adalah “hidup”. Selama bertahun-tahun banyak orang ingin memahami apa yang dimaksud oleh Ron ini.
Namun saya memiliki beberapa contoh di mana Ron menghubungkan konsep darah yang hidup dengan kehadiran sel darah putih yang hidup dalam sampel dan akhirnya dengan hasil tes kromosom yang dilakukan. Hal ini juga konsisten dengan percakapan pribadi kita pada subjek itu.
Ketika saya mulai berbicara kepada publik tentang penemuan Ron Wyatt, salah satu subjek selalu membuat saya merasa terintimidasi. Ini adalah subyek dari darah Kristus dan tes kromosom yang Ron telah bicarakan. Bahkan jika saya tidak menyebutkan sendiri, orang-orang dari antara penonton selalu akan bertanya tentang hal itu dan mengharapkan jawaban. Karena saya kurang informasi tentang kromosom dan jenis tes darah maka saya membahas subjek ini dengan Dr Eugene Dunkley yang ahli dalam genetika. Berikut adalah bagian dari apa yang saya pelajari.
Dalam rangka untuk melakukan perhitungan jumlah kromosom (karyotype) tes pada darah manusia, anda harus mampu mengisolasi dan mengembang-biakkan hidup sel darah putih. Hal ini karena sel-sel darah putih adalah satu-satunya sel dalam darah yang membawa materi genetik. Sel-sel ini juga harus hidup karena mereka harus berkembang-biak sehingga mereka dewasa dan membelah. Pada tahap tertentu dari pembelahan sel, kromosom dalam sel menjadi terlihat di bawah mikroskop. Bila tahap ini tercapai pewarna atau bahan kimia diberikan untuk menghentikan siklus pertumbuhan. Kemudian kromosom dihitung dengan melihat melalui mikroskop.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, darah harus berisi sel-sel darah putih hidup. Dalam kasus terbaik, sel darah dapat hidup di luar tubuh sekitar dua minggu. Sebuah sampel yang lebih tua dari ini tidak akan berisi sel-sel hidup sehingga tidak akan ada cara untuk melakukan tes menghitung kromosom. Ini adalah alasan Ron begitu khusus menunjukkan bahwa darah Kristus masih hidup. Meskipun sampel darah kering berusia lebih dari 2000 tahun, ketika direhidrasi dan diperiksa di bawah mikroskop, itu berisi sel-sel hidup …. termasuk sel-sel darah putih.
Kenyataan bahwa darah Kristus hidup setelah 2 milenium itu adalah keajaiban. Namun sejalan dengan Alkitab yang berbicara tentang Kristus dalam Mazmur 16:10 “sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.” Karena Alkitab mengatakan kepada kita dalam Imamat 17:11 bahwa, “Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.”, Kita melihat bahwa darah Kristus yang benar akan diharapkan untuk menjadi seperti sekarang ini hidup seperti pada 2000 tahun lalu.
Dalam keadaan normal semua manusia memiliki 46 kromosom …. 23 dari ibu mereka dan 23 dari ayah mereka. Ada 22 pasang autosom yang menentukan hal-hal seperti tinggi badan, warna rambut dan mata kita, dll pasangan ke 23 adalah pasangan penentu seks. Mereka terdiri dari kromosom “X” atau “Y”. Sang ibu hanya memiliki kromosom “X”. Sang ayah memiliki baik kromosom “X” maupun “Y”.
Jika pasangan penentu-seks yang cocok “XX”, maka anak perempuan. Jika “X-Y”, maka anak laki-laki. Jadi kita lihat bahwa kromosom tunggal yang diberikan oleh ayah dalam pasangan kromosom ini menentukan jenis kelamin anak. Ketika sampel darah yang diambil Ron Wyatt dari celah di langit-langit batu di atas Tutup Pendamaian diuji, itu berisi 24 kromosom …. 23 dari ibu dan satu kromosom “Y” dari Bapa (dalam kuasa Roh Kudus), total 24 kromosom.
Seperti Dr Dunkley Eugene menyatakan dalam artikelnya tentang genetika darah Kristus, 24 kromosom adalah apa yang diharapkan jika seseorang dilahirkan dari seorang perawan. Ada 23 kromosom dari ibu dan satu kromosom “Y” dari ayah. Tapi ayah yang bukan seorang ayah manusia karena 22 kromosom lainnya dari pihak ayah yang hilang. Oleh karena itu keberadaan kromosom “Y” adalah setidaknya misteri, jika tidak suatu keajaiban.
Dalam 12 tahun sejak saya pertama kali mendengar karya dari Ron Wyatt, saya harus mendengarkan kritik yg mengatakan beberapa hal yang cukup luar biasa dalam upaya untuk menghalangi orang untuk percaya penemuan itu. Tapi ada satu klaim luar biasa yang secara khusus berlaku untuk diskusi ini.
Ron Wyatt menemukan Tabut Perjanjian pada tahun 1982. Selama 17 tahun berikutnya, sampai kematiannya pada tahun 1999, Ron menghabiskan banyak waktu di gua-gua di daerah lereng curam Kalvari. Kritikus telah benar-benar mengklaim bahwa jika Ron pernah membawa keluar “Tabut Perjanjian” atau Loh batu yg diakui sebagai Sepuluh Perintah Allah, kemungkinan adalah bahwa ia memproduksi mereka dalam gua itu selama 17 tahun.
Luar biasa, ya? Tapi kau tahu sesuatu, banyak orang akan memilih untuk percaya itu. Dan bahkan jika mereka tidak ingin percaya itu, akan meningkatkan unsur keraguan dalam pikiran mereka yang bisa mengurangi kesaksian bahwa Allah ingin memberi ketika Ia membawa hal-hal ini keluar. Yang benar adalah, karena tidak ada yang tahu persis seperti apa tampaknya Tabut Perjanjian sebenarnya, ada kemungkinan bahwa seseorang bisa membuat tabut palsu dan mengakui hal ini sebagai yang asli.
Aku tidak tahu di mana mereka akan mendapatkan emas yg banyak tetapi hal itu masih mungkin terjadi ….. terutama jika iblis membantu anda. Dan juga mungkin untuk membuat satu set Sepuluh Perintah palsu untuk alasan yang sama. Jadi, ketika hal-hal ini terungkap, bagaimana penemuan ini dikonfirmasi?
Kita telah melihat baru-baru ini, dalam beberapa penemuan arkeologi (kuburan Yakobus), bahwa artefak kuno dapat dipalsukan dan bahwa orang akan bersikap skeptis jika bukti keaslian tidak kuat. Jadi bagaimana penemuan Tabut dan Loh batu dikonfirmasi? Jawabannya OLEH DARAH!
Orang pintar bisa membuat tabut palsu dan menipu orang. Mereka dapat membuat satu set loh batu perintah palsu dan menyatakan sebagai yg asli. Tetapi bahkan dengan kecanggihan teknologi saat ini tidak dapat membuat darah manusia palsu. Darah ditemukan di Tutup Pendamaian dari Tabut Perjanjian, diuji secara forensik, akan menyediakan keaslian yg diperlukan untuk meyakinkan bahkan kritikus yg paling skeptispun TAPI berhati jujur.
Saya menyampaikan bahwa ketika Allah memberi penemuan Tabut kepada Ron Wyatt, pada saat yang sama Dia menyediakan kunci untuk otentikasi mengatasi segala keraguan. Hal ini penting karena ini akan menjadi bagian dari pembelaan terakhir Allah kepada dunia yang sekarat …. bahwa dengan darah-Nya Dia telah menebus dosa-dosa kita dan bahwa Darah penebusan ditempatkan di atas Tutup Pendamaian sebagai kesaksian yang hidup dan kekal akan apa yang telah Dia lakukan di Kalvari.