Kesaksian KAM Jusuf Roni (Palembang)
Sejak kecil saya dididik oleh keluarga dalam agama Islam yang
sudah menjadi agama turun temurun bagi keluarga “KEMAS” di Palembang. Saya
sebagai anak tunggal yang dididik dan dimiliki oleh seluruh keluarga, dalam
arti saya dididik oleh orang tua saya, juga oleh kakek saya dan juga oleh
paman-paman saya turut bertanggung jawab mengarahkan saya, demikianlah sistem
ke-keluargaan kami, yang saya kenal dan alami sejak kecil. Jadi apabila ada
keputusan yang akan diambil mengenai diri saya, maka orang tua saya tidak
berhak mutlak, sebab harus dimusyawarahkan terlebih dahulu oleh keluarga besar
seperti yang saya katakan diatas.
Yang dominan mendidik saya adalah kakek saya, karena itu sering
saya disebut anak kakek (note: kakeknya adalah keturunan langsung dari Daeng
Ario Wongso, anak Tumenggung Nogowongso, cucu pangeran Fatahillah, totalnya 10
keturunan dari Pangeran Fatahillah ke kakeknya). Karena saya kagum dengan kakek
yang wibawa dan kharismanya sangat besar ditengah-tengah keluarga kami, dan
dalam masyarakat Islam Palembang. Sejak kecilpun saya sudah cenderung
mempelajari agama Islam dan melaksanakan syariat-syariat agama dengan baik
sampai saya dewasa tetap konsisten.
Sebab rotanlah bagian saya ketika kecil apabila saya malas dalam
melaksanakan ibadat. Demikian kerasnya keluarga saya mendidik saya dalam agama
Islam, sehingga saya bertumbuh menjadi penganut yang fanatik dalam agama Islam.
Setelah keluarga kami pindah ke Bandung, maka saya dimasukkan ke
Pesantren YPI (Yayasan Pesantren Islam) Jln. Muhammad 16 Bandung yang dipimpin
oleh Bapak K.H. Udung Abdurahman.
Saya
aktif dalam organisasi muda Islam yaitu sebagai:
(1) Ketua Umum SEPMI(Serikat
Pelajar Muslimin Indonesia) cabang Bandung.
(2) Ketua I SEPMI Wilayah
Jawa-Barat
(3) Ketua Lembaga Da’wah SEPMI
Pusat
(4) Ketua Seksi Pendidikan PSII
(Partai Syarikat Islam indonesia, Cabang Bandung.
(5) Ketua Seksi Pemuda PSII
Kabupaten Bandung….
(6) Ketua seksi Dawah dan Pers
Pemuda Muslimin Indonesia WIlayah Jawa Barat.
(7) Anggota GUSII (Gerakan Ulama
Syarikat Islam Indonesia) wilayah Jawa Barat.
(8) Salah satu anggotak pimpinan
DPHD(Dewan Pimpinan Harian Daerah) KAPPI.
Saya aktif dengan gigih memperjuangkan ideologi islam dalam
kesempatan apapun, termasuk membendung perkembangan agama Kristen di Jawa
Barat.
Namun saya tidak pernah mendapat kepuasan rohani, dan hidup saya
selalu gelisah karena rohani saya tidak mendapat ketenangan, bahkan diliputi
tanda tanya tentang “Kepastian Keselamatan”.
Dalam situasi inilah saya terpikat dengan Yesus Kristus yang
memberikan keselamatan yang pasti sehingga sekarang saya mendapat “Damai
Sejahtera” dari Tuhan dan sekarang ada ketenangan rohani sejak saya terima
Yesus sebagai Juru Selamat.
Mengapa saya tertarik pada Kristen?
Saya merasa perlu menjelaskan sebab-sebab saya tertarik kepada
Kristen. Apa sebabnya Kristen itu, demikian menarik, dan apa daya tariknya,
sehingga saya rela melepaskan agama Islam yang saya anut sejak dari turun
temurun, dan pindah ke agama Kristen.
Hal ini bukanlah karena daya tarik materi, atau bujukan-bujukan
pendeta atau orang-orang Kristen, sebagaimana sering diduga oleh sementara
orang atau pihak orang luar bahwa orang-orang pindah ke agama Kristen,
disebabkan bujukan-bujukan materi. Dalam kesempatan ini saya ingin menjelaskan
bahwa pandangan-pandangan seperti ini sungguh sangat keliru.
Yang benar, ialah karena “Panggilan dari Tuhan Yesus”, secara
pribadi pada tiap-tiap orang yang dikehendakiNya. Sedangkan saya secara pribadi
sangat terpikat dengan “Kepastian Keselamatan” yang diberikan oleh Yesus
Kristus dalam ajaran-ajaranNya yang tertera di dalam Al Kitab.
Secara terperinci saya uraikan sebagai berikut:
A. Pertobatan dari Dosa:
(A) Soal Dosa:
Dosa yang menyerang dan melekat
pada manusia tanpa terkecuali, tiada satu manusiapun yang terluput dari dosa.
Dan dosa dari dahulu sampai sekarang tetap sama… Apa itu dosa sehingga
memberatkan manusia?
(1) Asalnya Dosa.
Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam
bujukan Iblis, maka manusia telah hilang segala kemulian Allah yang ada
padanya. Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa karena melanggar perintah Allah.
“Adapun ular ialah yang paling
cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan ALlah. Ular itu
berkta kepada perempuan itu:”Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman
ini jangan kamu makan buah nya bukan?…”
“lalu sahut perempuan itu kepada ular itu:
“Buah phon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi
tentang buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu
makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati” “Tetapi ular itu berkata kepada
perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi ALlah mengetahui,
bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi
seperti Allah tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
“Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagi pula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian.
Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya
juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia dan suaminya memakannya”
“Maka itulah dosa manusia yang pertama dan akibatnya besar lagi hebat dan
hukumannya segera datang. Sebab Adam dan Hawa telah memperoleh sifat-sifat yang
suci dari Allah maka dosa itu datangnya dari luar mereka.
Asalnya dari Iblis dengan
perantaraan ular.
Dengan Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka segala
sifat-sifat yang suci dari Allah itu telah hilang, karena itu mereka
mendapatkan dirinya telanjang, setelah melanggar perintah Allah dengan memakan
buah larangan tersebut.
(2) Dosa Warisan
Semua orang telah lahir di dalam dosa, maksudnya manusia itu
cenderung atau mempunyai tabiat-tabiat dosa, atau karakter dosa, inilah maksud
dosa warisan.
Dulu saya menyangka bahwa dosa warisan itu adalah dosa turunan
dengan pengertian; dosa bapak kita, kitalah yang menanggungnya, atau dosa kita,
anak kitalah yang menanggungnya. Bukan ini maksudnya dosa warisan! Maksud dosa
warisan ialah kecenderungan manusia berbuat dosa atau pengaruh dosa itu telah
mempengaruhi hidup manusia turun temurun, tabiat-tabiat dosa melekat pada
manusai antara lain; menentang kepada Allah, berontak kepada segala
perintah-perintahNya, itulah sifat-sifat manusia. Buktinya dosa bohong, sejak
kecil tidak ada yang mengajari bohong, namun manusia sudah pandai berbohong.
Siapakah manusia yang tidak pernah berbohong?
Itulah pengaruh dosa yang melekat pada manusia sejak Adam dan
Hawa jatuh ke dalam dosa, dan pengaruh itu terus diwarisi oleh manusia turun temurun.
Dan manusia tidak bisa keluar dari dosa ini dengan segala ikhtiar dan usahanya
sendiri.
Contohnya: orang yang jatuh ke dalam lumpur, makin dia berusaha
sendiri, makin orang itu masuk lumpur lebih dalam, itulah sebabnya manusia yang
berusaha sendiri, terkecuali ada orang lain yang menolongnya di luar lumpur
itu, barulah dia dapat keluar dari dalam lumpur itu. Orang yang dapat menolong
kita keluar dari lumpur dosa ialah satu-satunya, Yesus Kristus!
“Sebab semua orang telah
berdosa!
“TIdak ada yang benar,
seorangpun tidak.”
“Sesungguhnya, di bumi tidak ada
orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!”
(3) Hakekat dosa:
Dosa harus ditanggung oleh
manusia-manusia harus menanggung segala kesalahaan-kesalahannya.
“Sungguh, semua jiwa Aku punya!
Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu
yang harus mati!” Karena itu manusia berusaha akan menghapus dosanya dengan
berbagai cara, namun sia-sia, sebab pasti manusia itu jatuh lagi, jatuh lagi,
dan tidak luput dari dosanya.
Hakekat dosa terletak di dalam
hati manusia, bila hatinya busuk, dia lebih berdosa dari apa yang bisa dilihat
oleh manusia secar lahiriah. Dan saya sependapat juga dengan pengajaran Ki Agen
Suryomentaram, bahwa segala sesuatu kebaikan atau kejahatan terletak pada hati
manusia!
Hanya Yesus Kristus yang dapat
menyucikan manusia dari segala dosanya!. “Dan darah Yesus, AnakNya itu,
menyucikan kita dari pada segala dosa” “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia
ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa”
Sebab itu manusia hidupnya tidak
ada damai, disana-sini terjadi kekacauan karena dosa. Manusia berkeinginan
berbuat baik namun tidak pernah terlaksana, disebabkan dorongan hawa nafsu
lebih menguasainya. Keinginan daging lebih menguasai manusia, daripada
keinginan Roh Kebenaran.
“Karena keinginan daging adalah
maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.” Sebab perbuatan
dosa itulah keinginan daging, nafsu manusia yang melekat pada tabiat manusia.
Keinginan daging, kata-kata Yunaninya Sarx, maksudnya keinginan hawa nafsu
manusia yang tidak dapat dilepaskan oleh manusia itu! “Perbuatan daging telah
nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseturuan, perselisihan, irihati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.”
Itulah hakekat dosa yang tidak bisa dihindar oleh manusia, dan apa akibatnya.
“Sebab upah dosa ialah maut”
Dosa inilah menjadi pemikiran
dalam kehidupan manusia, juga dalam kehidupan saya yang ingin mencari
kebenaran, dan ternyata hanya dalam Yesus saja ada jalan keluar dari lingkaran
dosa!
(B) Soal pertobatan:
Bertobat adalah bukan hanya
kesediaan manusia, tapi juga karya Allah. Jadi kesediaan manusia dan kehendak
Allah harus berpadu menjadi satu. Bertobat adalah ajakan Allah kepada kita.
“Waktunya telah genap; Kerajaaan
ALlah sudah dekat, bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”…. dan tawaran
Allah harus disambut oleh manusia “Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus:
“Pada hari ini jika kamu mendengar suaraNya, janganlah keraskan hatimu seperti
dalam kegeraman.”
Sebab Allah datang buat
orang-orang berdosa.
“Aku datang bukan untuk
memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” Saya
merasa orang berdosa yang amat sangat, hidup saya dulu penuh dengan
kemunafikan, kenajisan dan kekotoran. Biarpun orang memandang secara lahiriah
saya beragama dengan baik, namun hati saya busuk dan kotor, karena pengaruh
dosa yang sudah melekat pada manusia. Saya telah berulang kali, berusaha sekuat
tenaga untuk hidup berbuat baik, namun hati saya gelisah, tiada damai, karena
itu saya tertarik kepada Tuhan Yesus yang dapat menebus dosa saya dengan
pasti,seperti firmanNya.
“Sekalipun dosamu merah seperti
kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti
kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” Setelah saya menerima
Yesus dalam hati, dan bertobat padaNya, maka hati saya ada damai, karena
kepastian yang sepasti-pastinya dosa saya diampuniNya, dan saya menjadi orang
yang berbahagia, “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya
dan ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak
diperhitungkan Tuhan kepadanya.” Itulah saya merasa tertarik pada Yesus, yang
begitu menjamin bahwa dosa saya sudah dihapuskan dengan pasti. Dan saya merasa
tidak ada lagi yang dapat menjamin begitu pasti selain Dia ialah Yesus Kristus!
(B) KEPASTIAN KESELAMATAN (HIDUP
YANG KEKAL)
Terus terang saya katakan bahwa
sebelum saya masuk Kristen, diri saya selalu diperhadapkan oleh pertanyaan yang
timbul dalam hati saya: ‘Pastikah saya masuk sorga?’ Sebab tidak ada kepastian
yang menjamin bahwa ‘pasti selamat’ dan bila mati kelak ‘Pasti masuk sorga’.
Semua hanya mengira-ngira saja, bila berbuat ini dan beramal itu, maka kelak
mudah-mudahan masuk sorga. Atau sorga itu, soal bagaimana nanti masuk sorga
seperti dapat lotere saja!
Namun dalam Kristen, Yesus
menjamin dengan pasti!
“Supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal.” Yesus datang ke
dunia menawarkan keselamatan yang pasti bagi manusia, sebab apa? Dia-lah Juru
Selamat.
(1) Juru Selamat:
Yesus Kristus, dari namaNya saja
sudah menandakan DIa sebagai ‘Juru Selamat’ (Pelepas). Yesus dari bahasa Ibrani
“Jusa”, Isa dari bahasa Arab ‘Ja’su’ berarti Pelepas atau Juru Selamat.
Sang Juru Selamat ini sudah
dijanjikan sejak ketika manusia jatuh di dalam dosa. “Aku akan mengadakan
permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya” (Kejadian) Benih perempuan yang menjadi musuh si ular adalah
Yesus. Bahwa benih perempuan itulah yang akan mengalahkan Iblis dan menyelamatkan
manusia dari dosa, dari hukuman Allah. Karena itu kelahiran Yesus ke dunia ini
adalah kelahiran Sang Juru Selamat. “Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat,
yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud” (Lukas)
Dan Juru Selamat ini telah
dijanjikan ALlah sejak dahulu kala dan hanya Dialah yang dapat menyelamatkan!.
“Aku, AKulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain dari padaKu”(Yesaya)
“Tetapi Aku adalah TUhan,
Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal Allah kecuali Aku, dan
tidak ada juru selamat selain dari Aku.” (Hosea)
Benar! hanya Tuhan saja yang
datang menjadi Anak Manusia sebagai juru Selamat manusia. Sebab manusia sesama
manusia tidak bisa menyelamatkan, bahkan justru sering terjadi sebaliknya,
seperti kata pepatah mengatakan:’Homo Homini Lupus’ manusia yang saya akan
menjadi serigala terhadap manusia lainnya.’ Karena itulah Yesus-lah Juru
selamat dunia. “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kau katakan,
sebab kami sendiri telah mendengar DIa dan kami tahu, bahwa DIalah benar-benar Juru
Selamat dunia.” “Dan kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus
AnakNya menjadi Juru Selamat dunia.”
Dan Yesus-lah Juru Selamat untuk
semua manusia, inilah tawaranNya, tidak terbatas siapa saja yang mau percaya,
dan juga Dia tidak memaksa. Kenapa saya begitu tertarik dan yakin bahkan haqqul
yakin pada Juru Selamat adalah Yesus, saya illustrasikan sebagai berikut:
“Seandainya ada orang yang mengajak dan menawarkan saya pergi ke negeri Amerika
Serikat. Orang yang mengajak ini secara pribadi tidak diragukan kejujuran nya
dan kesetiaannya dan kebaikannya buat mengantar saya ke AS, namun sayang
pengantar itu sendiri belum pernah ke Amerika. Tapi sekarang Presiden AS Jimmy
Carter menawarkan kepada saya untuk berkunjung ke Amerika. Saya pribadi akan
memilih tawaran Presiden Jimmy Carter, sebab beliau orang Amerika, tahu seluk
beluk Amerika, dan berkuasa di sana, jelas tidak akan kesasar lagi, pasti saya
sampai di Amerika dengan pasti. Begitu juga ke sorga, saya menerima tawaran
Yesus, dan pasti ke sorga! kenapa? Sebab Yesus datang dari sorga, Pemilik
sorga, dengan sendirinya barang siapa menerima ajakanNya pasti sampai ke sorga!
(2) Keselamatan:
Keselamatan yang ditawarkan
Yesus Kristus adalah keselamatn yang pasti, sesuai dengan janjiNya. “AKulah Pintu;
barangsiapa masuk melalui Aku (Yesus), ia akan selamat dan ia akan masuk dan
keluar menemukan padang rumput.” “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan
engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Dan sekarang janjiNya itu ada
pada firmanNya yang disebut Injil, dan Injil itu adalah berita keselamatan,
Injil itu adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, “Sebab aku (Paulus)
mempunyai keyakinan yang kokok dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah
yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi
juga orang Yunani.” Hanya Yesus-lah yang dapat menjamin memberikan keselamatan
yang pasti. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam
Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusaia yang olehNya kita dapat diselamatkan.”
Keselamatan yang pasti inilah
membuat saya tertawan pada Yesus Kristus, dan saya seperti mendapat permata
berlian yang tiada ternilai, sebab percumalah hidup di dunia ini senang, tanpa
jaminan keselamatan yang pasti.
Dan setelah saya beroleh
keselamatan yang pasti ini maka hidup saya mendapat ketenangan, kedamaian.
Hilang semua kekuatiran dan kegelisahan saya yang dahulu, apakah saya pasti
masuk sorga atau tidak. Tapi sekarang dengan segala jaminan yang diberikan oleh
Yesus, maka saya pasti bersama-sama Dia di Sorga bila saya dipanggilNya kelak.
C. KELAHIRAN BARU :
Tentang ajaran mengenai
“kelahiran baru”, barulah dalam Injil saya dapati pelajaran ini, sejak dulu
belum pernah saya mendengar dan ketahui. Rupanya ajaran tentang kelahiran baru,
adalah kunci dari kehidupan iman Kristen! Pantas saja! dahulu saya berkeinginan
hidup selalu suci, hidup dalam kebaikan, tapi nyatanya tidak bisa, disebabkan
tabiat dosa itu menguasai hidup saya. Tapi hidup dalam Kristus, kita menjadi
“hidup baru”, karena kita harus dilahirkan kembali.
“Yesus menjawab, katanya: “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak
dapat melihat Kerajaan Allah.”
Dilahirkan kembali, berarti
dilahirkan oleh air dan Roh.
“Jawab Yesus “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak
dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Maksudnya adalah air baptisan
dan pengurapan Roh Kudus!
(1) Baptisan:
Ialah sebagai materai, atau
sebagai simbol bahwa seseorang sudah menjadi kristen karena percaya kepada
Allah, dalam Kristus. “jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”
Air Baptisan itu hanya simbol
saja, tapi baptisan itu sendiri berarti menanggalkan cara hidup kita yang lama,
mematikan “ego” atau “aku” kita dan hidup yang baru di dalam Kristus, hidup di
dalam penguasaan Rohul Kudus, karena itu baptisan bukan dengan air saja tapi
dengan kuat kuasa Rohul Kudus.
(2) Hidup di dalam Roh:
Hidup yang lama adalah hidup di
dalam kedagingan, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran,
hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseturuan, perselisihan, irihati,
amarah, kepentingan diri sendiri, percideraaan, roh pemecah, kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya.”
Sedangkan hidup yang baru adalah
hidup di dalam penguasaan Rohul Kudus, dan hidup itu berbuahkan Roh yaitu,
“Tetapi buah Roh ialah: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri: Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.”
“Barangsiapa menjadi milik
Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya, jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah kita juga dipimpin oleh
Roh.”
Berarti yang menguasai hidup
baru bukan lagi “ego” atau “aku”nya, tetapi Roh Allah itu bertahta di dalam
hati, di dalam seluruh kehidupan, hidupnya sehari-hari.
Sehingga yang menguasai hidupnya
bukan “ak”nya lagi, tapi Kristus, sebab “aku”nya sudah turut disalibkan, mati,
ketika Kristus disalibkan, dan sekarang yang hidup adalah Kristus.
“supaya aku hidup untuk ALlah.
Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri
yang hidup, melainkan Kristus yang hidup didalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi
sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah
mengasihi aku dan menyerahkan dirinya untuk aku.”
Dan hidup baru, berarti ada
perubahan di dalam Kristus, perubahan itu ada yang sekaligus, dan ada yang
bertahap, dan itu adalah pekerjaan Roh Allah, misteri Ilahi.
Sedikit saya bersaksi tentang
kelahiran baru ini, yang saya alami secara pribati; ketika saya bertobat dan
dibaptis, saya belum lahir baru secara total, yaitu “ego” saya masih menguasai
hidup saya. Baru di dalam tahanan saya merasa ada perubahan yang total oleh
Rohul Kudus, lahir baru 100 prosen. Sehingga Jusuf Roni yang lama telah mati,
tapi sekarang yang hidup adalah Kristus.
“Karena itu matikanlah dalam
dirimu segala sesuatu yang duniawi”. “dan telah mengenakan manusia baru yang
terus menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya”. Itulah hikmahnya selama saya di dalam tahanan. Penjara itu
secara rohani saya anggap sekolah Tuhan buat mendidik saya, tapi bukan berarti
secara hukum saya mentolelir penahanan yang berlarut-larut boleh dibiarkan!
Dan juga salah-lah pendapat
bahwa dengan menahan saya berlarut-larut bisa mengubah iman Kristen saya, karena
iman percaya itu datangnya dari Tuhan, maka justru iman Kristen saya
bertambah-tambah! (note: di dalam penjara dan dalam penderitaan yang sulit
inilah, Jusuf Roni pernah merasakan dirinya benar-benar dibawa pergi ke atas
dan bertemu dengan Juru Selamat kita Yesus Kristus. Ia diperlihatkan Sorga yang
indah itu oleh Tuhan Yesus, sebenarnya ia tidak ingin kembali, namun Yesus
menyuruh dia kembali untuk menjadi saksiNya.)
“Sebab itu kami tidak tawar
hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia
batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” Perkara kelahiran baru ini
adalah perkara rohani, hendaknya dengan mata rohani pula barulah kita dapat
mengertinya, dan berbahagialah orang-orang yang mata rohaninya dicelikkan oleh
Tuhan.
“Tetapi manusia rohani menilai
segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab:
“Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?”
Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.”
D. KASIH:
Ajaran tentang Kasih di dalam agama
Kristen adalah menempati pusat pemberitaan dalam firman Allah.!
“Demikianlah tinggal ketiga hal
ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang palin gbesar diantaranya ialah
kasih.”
Sebab karena Kasih Allah juga,
maka manusia beroleh keselamatan, hidup yang kekal, oleh sebab itu manifestasi
iman Kristen adalah di dalam mengasihi sesama manusia. “Sebab bagi orang-orang
yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak
mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih” “Saudara-saudara,
memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan
itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang
akan yang lain oleh Kasih” Karena kasih Allah itu terlebih dahulu, maka yang
percaya beroleh keselamatan.
“Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia itu, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.”
Kasih Allah itu tidak terbatas,
dan sangat besar, dan karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita, maka kita
baru dapat mengasihi dan mempunyai kasih, “Kita mengasihi, karena Allah lebih
dahuli mengasihi kita” Karena itu kewajiban sebagai orang Kristen untuk
memanifestasikan kasih Allah itu di dalam sikap hidupnya sehari-hari. Oleh
sebab itu apabila gereja memberikan bantuan materiil atau aksi-aksi sosial, hal
ini bukanlah dalam rangka untuk mengubah iman orang yang diberi bantuan, namun
untuk melaksanakan ajaran tentang kasih, dan menyaksikan kasih Allah itu kepada
manusia siapa saja tanpa pilih bulu, karena Allah mengasihi seluruh dunia.
E. Pekabaran Injil:
Pekabaran Injil adalah merupakan
suatu keharusan dalam ajaran Kristen, karena ini merupakan perintah Tuhan yang
tidak dapat tawar-menawar, sesuai dengan (SK) Tuhan nomor 28 yaitu Injil Matius
pasal 28 ayat 18,19,20 sebagai berikut:
“Yesus mendekati mereka dan
berkata:”KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.” Karena itu Kristen adalah agama missioner atau agama da’wah,
yang mempunyai kewajiban buat memberitakan Injil Keselamatan ke seluruh dunia.
Namun patut diketahui hal ini bukanlah Kristenisasi, sebab Pekabaran Injil
mengandung maksud ialah tiga bagian;
(a) Informasi : Memberikan
penerangan dan pemberitaan tentang iman kristen, tentang jalan keselamatan
kepada siapa saja, agar orang tahu bahwa Yesus adalah Juru Selamat
(b) Persuasi : Menjawab setiap
pertanyaan dari siapa saja yang ingin bertanya atau mempertanyakan tentang
Yesus Kristus itu, sesuai apa yang ada dalam AlKitab.
(c) Edukasi: Mendidik umat Tuhan
dalam melaksanakan ajaran Tuhan.
Hal ini jelas tidak ada
Kristenisasi, sebab untuk menjadi Kristen atau percaya kepada Yesus bukanlah
hasil pekerjaan manusia, bukan juga hasil penginjil atau pendeta, namun adalah
pekerjaan Tuhan, atau pekerjaan Rohul Kudus itu sendiri di dalam hati manusia,
yang dipilihNya agar selamat!
Demikianlah apa sebabnya
sehingga saya tertarik pada ajaran Kristen, sebagaimana sudah saya jelaskan
pada keterangan diatas, untuk sebagai gambaran bahwa sungguh saya tertarik pada
Kristen karena ajarannya dapat saya terima dalam segala hal, dan inilah pilihan
saya secara pribadi!.
Banyak orang menduga mustahil,
saya percaya kepada Tuhan Yesus, apabila melihat latar belakang saya, namun
inilah kenyataannya bahwa apa apa yang dianggap mustahil oleh manusia, akan
tetapi apabila Allah berkehendak, tidak ada mustahil.
“Kata Yesus: “Apa yang tidak
mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah”.
KESAKSIAN
Dalam kehidupan seorang Kristen;
kesaksian menempati tempat yang terpenting, sebab kesaksian adalah manifestasi
dari pengakuan iman percaya seorang Kristen. Kesaksian seorang Kristen dalam
sikap hidupnya sehari-hari dan dalam ucapannya baik secara lisan maupun
tulisan, tercermin dan terpancarlah bahwa ia seorang Kristen. Kekristenan tanpa
kesaksian adalah ke Kristenan yang lumpuh, berarti juga iman Kristianinya kering
dan tandus karena tidak ada hujan berkat dari sorgawi. Kesaksian berarti
menceritakan, memberitahukan, mengkhabarkan kepada orang lain, agar orang lain
tahu, segala perbuatan Allah terhadap dirinya secara pribadi, apa yang
dialaminya sehingga dia menemukan dan mendapatkan Kasih Tuhan Yesus terhadap
diri pribadinya.
Untuk lebih jelas saya uraikan
sebagai berikut:
A. Kedudukan Kesaksian:
Kesaksian adalah inherent dari
identitas Kristen, merupakan suatu kewajiban yang mutlak, keharusan yang tidak
boleh ditawar lagi, sebab kesaksian merupakan realisasi dari pengakuan iman
percaya ke-Kristenan, sebagaimana dalam firman Tuhan.
“Setiap orang yang mengaku
Aku(Yesus) di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya didepan BapaKu yang di
sorga. Tetapi barang siapa menyangkal Aku didepan manusia, Aku juga akan
menyangkalnya di depan BapaKu yang disorga.”
TIdak ada pilihan lain bagi
seorang Kristen untuk bersaksi tentang iman percayanya. “Tetapi kami juga
*harus bersaksi*, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku”
Kata-kata “harus bersaksi” saya
garis bawahi, menunjukkan suatu kewajiban yang mutlak. Untuk itu saya tidak
berbuat lain, selain harus konsekwen melaksanakan firman Tuhan ini.!
B. Maksud dan Tujuan Kesaksian:
Maksudnya ialah menceritakan
segala perbuatan Allah, apa yang telah Allah lakukan terhadap kita, bahwa kita
telah diselamatkan dari kematian yang kekal. Dari hasil pergumulan itu, dalam
mencari kebenaran yang hakiki, maka Yesuslah kebenaran yang sejati, itulah
perbuatan Allah yang ajaib! “Sambil memperdengarkan nyanyian syukur dengan
nyaring, dan menceritakan
segala perbuatanMu yang ajaib”
Pulanglah kerumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada
mereka sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah
mengasihi engkau!
Dengan kesaksian itu kita
menjadi saksi Tuhan.
“Tetapi kamu akan menerima
kuasa, kalau ROh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu
(Yesus) di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai keujung bumi.”
Bahwa orang Kristen harus
menjadi terang dunia. “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak diatas
gunung tidak mungkin tersembunyi.” Menjadi terang dunia berarti supaya orang
lain tahu, dan menerangi manusia-manusia lainnya, dalam hal ini terkandung
makna tentang mengabarkan kepada orang lain.
Jadi tujuannya ialah memberikan
kekuatan impian percaya terhadap sesama saudara seiman agar iman yang lemah
dikuatkan, dan yang kuat makin bertambah-tabah, sehingga tak lekang oleh panas
dan tak lapuk oleh hujan.
Bersaksi berarti menerangi,
menerangi berarti juga menegur yang didalam kesesatan, dan apabila yang beriman
tidak menegur, maka sangsinya bagi yang tidak menegur ialah hukuman Allah,
“Kalau Aku berfirman kepada
orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! dan engkau tidak memperingatkan dia
atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya
yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam
kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggung jawab atas nyawanya
daripadamu.”
Oleh dasar-dasar itulah saya
berkeharusan bersaksi, menceritakan pengalaman pergumulan di dalam mencari
kebenaran yang hakiki, sampai saya mendapatkannya, bahkan mendapat jaminan
“Keselamatan” yang pasti di dalam Kristus Yesus!
Read More..